Pretty Devil [Part-3]

Pretty Devil Naughty

|| Title: Pretty Devil || Author: Phiyun || Genre: Comedy | Romance | Fantasi || Main Cast:  Sehun | Jiyeon || Lenght : Ficlet Series

Cerita ini hanya fiksi belakang. Cerita ini terinspirasi dari Webtoon yang judulnya untouchable. Namun  isi dalam ff ini hampir seluruhnya berbeda. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada di sini milik penulis. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik Tuhan, keluarganya dan agencynya. Heheee…😄

No Bash, Plagiat, Copypaste! Dont forget Like & Comment ❤

Preview: Part 1 | Part 2

*** Happy  Reading ***

-Beberapa jam kemudian-

“A—aku sudah tak pantas menjadi pelayan Tuhan lagi…” ungkap pria tersebut dengan kepala yang menunduk. Tak selang beberapa saat kemudian, pria itu kembali melirik wanita yang ada di depannya dan ia lalu berlari cepat ke arah wanita tersebut.

“Bunuh aku!!! Aku tidak bisa bunuh diri karena itu adalah dosa besar, jadi aku ingin menebus dosaku di tanganmu!!!” jerit Sehun sambil menggocang-goncangkan tubuh wanita yang ada di depannya dengan kedua tangan yang mencengkram erat kedua bahu milik Jiyeon.

Wanita itu terperangah saat melihat mimik wajah Sehun yang memohon pada dirinya, “Kau tidak boleh mati. Nanti makananku hilang.” balas Jiyeon ragu seraya mengangkat kedua tangannya memberi isyarat bila itu tak akan terjadi, mungkin tidak terjadi di waktu dekat.

“A—apa?! Kau masih ingin melakukannya lagi!!?” jerit pria itu kembali, kali ini nadanya lebih tinggi.

“Sayangnya aku akan terus melakukan hal itu kepadamu, wahai mahluk adam.” balas Jiyeon dengan menekan sebelah pipi Sehun yang pucat dengan jari jemarinya yang lentik.

Seketika bulu kuduk pria itu menari-nari saat mendengar perkataan dari iblis tersebut. “T—tapi aku t—tidak mau lagi.” ujarnya.

“Kalau sudah makan kamu, aku jadi tidak ingin makan manusia lain.”

Sehun tersedak saat dirinya mendengar kalimat terakhir yang di katakan oleh Jiyeon. “Manusia lain?? Berarti kau memakan manusia yang lainnya??!”

“Yap, mereka semuanya tidak enak, mereka juga langsung mati.” Jawab gadis itu dengan enteng.

Sehun tercengang saat mendapati kata langsung mati dari mulut wanita yang ada di hadapannya. “Jangan-jangan kau terlibat dalam pembunuhan berantai yang ramai dibicarakan itu…” dan Jiyeon pun membalasnya dengan angukan. Pria itu semakin terkejut hingga ia tak dapat berkata apa pun selain menyebut nama Tuhan.

“Oh … Tuhan…”

“Sudahlah, jangan berlebihan.” kata Jiyeon santai sambil mengenakan dress berwarna soft pink kepunyaannya,Aku sama seperti manusia lainnya yang berburu rusa atau pun babi liar di luar sana untuk dimakan. Lagipula iblis cabul itu. Memilih memakan manusia yang perilakunya seperti iblis.

 

Namun Jawaban yang di terima Jiyeon sebaliknya. “Itu tidak boleh! Semua manusia apa pun itu di lindungi oleh Tuhan.” seru pemuda itu.

“Meskipun mereka adalah orang brengsek? Suka berbuat jahat bahkan membunuh? Orang semacam mereka itu harusnya dibasmi dari muka bumi.” tukas Jiyeon.

Sehun terdiam, ia tak mampu lagi membalas perkataan lawan bicaranya. Cukup lama ia tak berkata dan setelah beberapa menit keheningan, pendeta itu lalu berkata. “Aku akan menjadi makananmu, jadi berjanji lah padaku kau tidak akan melakukan hal seperti ini pada orang lain dan jangan pernah kau mempunyai niat untuk memakan manusia selain diriku.” suaranya begitu lembut namun terdengar menggelegar di kedua gendang telinga milik Jiyeon.

Gadis berkulit pucat itu sampai lupa mengedipkan kedua matanya saat Sehun berkata begitu tenang dan mantap sambil menatap dalam kedua bola mata milik Jiyeon.

Hanya memakannya?? Jangan melakukan hal seperti ini pada orang lain? Mungkinkah dia sedang menyatakan cinta padaku? Apakah aku bisa mengangap itu sebagai peryataan cinta?” tanya batinnya

~OoO~

-Pov Jiyeon-

Sosok pria yang menggenakan jubah hitam panjang yang saat ini sedang berdiri di atas altar bernama Oh Sehun. Sehun adalah seorang pendeta dan pria polos yang pernah aku temui di dalam hidupku yang penuh dengan kemaksiatan, mungkin..

Postur tubuhnya cukup tinggi sehingga dirinya terlihat begitu berkharisma. Kedua matanya begitu ramah dan tak di situ saja, suaranya begitu lembut sehingga orang bahkan iblis sekalipun terpesona dengan sosoknya yang saat ini berdiri kokoh di altar.

~OoO~

“Kkkriukk… kriukkk!!!”

Tiba-tiba terdengar suara bunyi perut keroncongan milik Jiyeon di saat pendeta Oh sedang berkhotbah. Banyak mata yang langsung tertuju ke sosok Jiyeon. wajah Jiyeon langsung bersemu merah karena harus menanggung malu.

“Krriiukk…”

Gadis muda itu lalu menundukan kepala saat perutnya berbunyi untuk yang sekian kalinya. “Sial!” gumamnya. Melihat kejadian itu, Sehun langsung sesegera mungkin menutup alkitabnya dan berlari turun ke arah Jiyeon yang saat ini sedang duduk di deretan bangku jemaatnya.

Tampa berkata apa pun Sehun langsung menarik lengan milik Jiyeon untuk ikut bersama dirinya. para jemaat yang saat tadi sedang mendengar khotba dari pendeta Oh pun kebingungan.

“Maaf semuanya, Khotba kita sampai di sini saja hari ini. Sampai jumpa minggu depan!” seru Sehun sebelum bayangan dirinya dan Jiyeon hilang dari depan pintu gereja.

~OoO~

-Di belakang gedung gereja-

“Tidak usah terburu-buru seperti itu. Aku tidak akan makan manusia di dalam gereja. Meskipun aku iblis, aku masih punya etika.” kata Jiyeon.

Mendengar perkataan dari gadis itu, Sehun hanya dapat menghela napas tampa berkata. Wajah Sehun terlihat sangat pucat dan banyak peluh yang menetes di pelipisnya. Melihat tubuh gadis itu lebih merapat di dalam dekapan pendeta muda tersebut.

“Percayalah padaku, Sehun-ah… aku tidak akan melakukan semua hal yang ada di dalam pikiranmu sekarang.” sambil menyeka peluh yang membasahi wajah pria tersebut.

Sehun menghela napasnya untuk yang sekian kalinya. “A—aku merasa kasihan bila aku membiyarkanmu kelaparan..”

“Ooo…” seringai Jiyeon.

Mengetahui dirinya sedang di goda oleh iblis cantik tersebut, membuat Sehun menjadi gugup. “Jangan berpikir yang tidak-tidak ya!” tukas Sehun untuk membantah pemikiran Jiyeon.

Melihat tingkah laku pendeta muda tersebut, membuat iblis cantik tersebut tersenyum. Sebenarnya Jiyeon mengetahui, kalau Sehun sangat tulus mengkhawatirkannya dengan hanya menyentuh tangannya. Karena gadis itu bisa merasakan energi positif yang ada di dalam tubuh Sehun.

“Pemuda ini tidak punya ‘kotoran’ seperti manusia-manusia yang sudah aku makan selama ini. Dia berhati murni, begitu polos..benar- benar bersih…”

 

Kedua pipi Sehun pun seketika berwarna kemerahaan saat kedua mata Jiyeon terus menatap dirinya. dan itu membuat Jiyeon ingin lebih menggoda Sehun.

“Kalau, kau berbicara begitu justru lebih mencurigakan, tahu!” ledek Jiyeon seraya mencondongkan wajahnya ke depan wajah Sehun seolah dirinya hendak akan mencium pria tersebut.

Dengan cepat Sehun langsung memalingkan wajahnya dari hadapan Jiyeon. “Mengapa kau tak menatap diriku? Bukannya tadi kau sendiri yang menyodorkan dirimu padaku? Kenapa sekarang kau malah menghindar.” tanya Jiyeon semabari jari-jari lentiknya menari-nari di atas dada bidang milik Sehun.

“I—Itu…”

“Kau malu?” sela lawan bicaranya.

“Tidak!!!” sambil menoleh kembali ke arah Jiyeon dan…

Chu…

Kedua mata Sehun terbelalak lebar saat Jiyeon mengusap lembut bibir tipisnya untuk beberapa detik. “K—kau…”

“Untuk sekarang sampai sini saja. nanti malam baru kita lanjutkan.” Seringainya sambil menatap Sehun yang mematung.

Sehun berusaha mencerna apa maksud dari perkataan gadis yang ada di hadapannya. “A—apa kau akan melakukan hal itu lagi?! Aku tahu kau sering melakukannya tapi bagiku itu…”

“Hal yang pertama?” potongnya kembali,

“Ya!” jawab Sehun lantang, “Tapi…”

“Kau tidak bisa mengingat apa pun?”

Jiyeon langsung mengskak mati ucapan Sehun. Pria itu langsung mengantup rapat bibirnya, saat kedua mata Jiyeon yang berwarna hijau menatap ke arahnya dengan intens.

“Sudahlah, kau tidak usah memikirkan hal itu. Kita bisa melakukannya berkali-kali sampai kau dapat mengingatnya.” bisik Jiyeon di sisi telinga milik Sehun.

Sehun melongo dengan mulut yang terganga, ia sangat terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan Jiyeon kepada dirinya. “Berkali-kali?” lirihnya dan di benarkan oleh Jiyeon dengan anggukan.

Yak! Aku tidak mau!!!” jerit pemuda itu, sedangkan tanggapan yang di berikan oleh lawan bicaranya sebaliknya. Ya, Jiyeon tertawa girang saat melihat kepanikan di dalam diri Sehun.

-TBC-

~OoO~

-Flash Back-

Terlihat ada seorang gadis yang sedang berjalan tertatih-tatih sambil membopong seorang pria muda bersama dengan dirinya. Wanita itu terlihat sangat lelah, sesekali ia juga mengelap keringat yang saat ini mengalir begitu deras di atas pelipisnya.

Meskipun terlihat letih, namun Jiyeon tak pantang menyerah. Ia terus membopong tubuh besar pria yang ada bersama dengan dirinya hingga ke anak tangga paling atas, untuk segera menaruh tubuh Namja itu ke atas ranjangnya.

“Brukkk!!!”

Tubuh mungil Jiyeon pun tak mampu lagi menahannya dan dalam hitungan detik gadis itu tertiban bersamaan dengan tubuh Sehun tepat di atas kasur.

“Berat sekali tubuh pria ini.” ujar Jiyeon dengan napas yang terengah-enggah. “Bagaimana bisa aku puas menyerap energi dirinya, bila dia langsung pingsan saat aku baru menciumnya.” gerutu gadis itu sambil mendorong tubuh Sehun dari atas tubuhnya. “Mimpi apa aku semalam, sampai-sampai aku di buatnya kelelahan oleh makananku sendiri. Untung rasamu nikmat, jadi kumaafkan dirimu.”

Dan di saat Jiyeon telah sampai di depan pintu kamar Sehun, gadis itu lalu membalikan badannya dan melangkah kembali ke arah Sehun yang masih tak sadarkan diri.

“Kira-kira apa yah, reaksinya bila saat nanti di terbangun ada aku di atas ranjang bersama dengan dirinya?” seringainya sambil menatap Sehun yang masih tertidur pulas.

-Flash back End-

~OoO~

Alohaa… temu lagi kita di sini…

Apakah ada readers yang menunggunya, /pede amat yah ni penulisnya/ ><

Maapkeun yah karena rada telat update nih ff, hehehe… maklum penulisnya rada sibuk sama dunia real life… 😀

Untuk readers yang menunggu ff phiyun yang berjudul amarillis maupun fallin innocent atau mad atau ada ff yang lainnya??? Tenang tar pasti aku buatin kok, tapi dimohon kesabarannya yah… maklum ff author yang satu ini banyak yang mengantri, hehe 😀

Penasaran sama kelanjutannya? Ayo jangan lupa tinggalkan jejaknya di sini ya, dear… biar Phiyun makin semangat lagi buat nulis kelanjutan ff ini atau ff yang lainnya?? Oce deh, sebelum dan sesudahnya Phiyun ucapkan terimakasih kepada semua readers yang udah ninggalin komennya di part sebelumnya dan di sini…

See you next part 4-nya ❤

31 thoughts on “Pretty Devil [Part-3]

  1. sehun polos x kebangetan tp aku suka si jiyi x nakal bngt …. apa sehun blum bgituan ma jiyi wah brarti sehun kena tipu dong pantes aja sehun gak ingt soal itu hihihi jd jiyi cuma ngerjain sehun … jahil bngt ya si iblis cantik ini

    Like

  2. Akhirnya dipost jugaa hhh 🙂

    Ya ampun Sehun bener2 polos banget, dan Jiyi nakal wkwkw, lucu pas bagian di gereja bwahahah Jiyi lapar di saat sehun lagi khotbah :v

    Dan apa itu Jiyi mengira Sehun mengatakan cinta, tapi kata2 emang lembut dan rada ambigu kkkk

    Jiyi jail banget yaa sumpah KEREN deh sifat Jiyi disini Sehun juga samanya (y)

    Dan oh ternyata Jiyi cuma ngerjain Sehun doang?? Kasian amat Sehun wkwkwk

    Nextnext thor Phiyun

    Liked by 1 person

    • Akhirnya… daku bisa juga buat update nih ff, mian bikin kamu lama menunggu, tapi terobatin kan rasa rindumu padaku /salah pokus/ maksudnya ceritanya deng /hehe/ 😀
      Okeh deh next… di tunggu aja yah dear, next part 4 nya coming soon
      Makasih ya dah nyempetim mampir kesini buat baca ❤

      Like

Write your great opinion ^^