In Your Arms [Chapter 3]

in-your-arms-by-phiyun

 

|| Title: In Your Arms|| Author: Phiyun || Genre: Romance | Hurt | Family | Sad || Cast: Im Yoona | Choi Siwon | Jessica Jung ||Rating : 17+ || Member support : SNSD ||

 

Poster Credit:      qintazshk @ Art Zone (Thank’s ^^)

 

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik Tuhan, keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

 

Maaf juga ya kalau saat membacanya ada kalimat tulisan yang kasar didalam fanfic ini. Aku juga berterimakasih untuk kakak ku yang tersayang,  K.tiara yang sudah mau menambahkan  ide ceritanya untuk aku tulis di fanfic ini. Tanpa eonni cerita ini tak akan berjalan lancar, gomawo eonni  (♥o♥)/

 

Preview: Chapter 1 || Chapter 2 ||

 

*** Happy  Reading ***

~Summary~

Aku takut untuk jatuh cinta padamu tapi aku lebih takut jika kau pergi dari sisi ku.

~~~ooo~~~

Setibanya Siwon di ruang makan diapun langsung duduk manis di atas bangku makan. Disana sudah ada kedua orang tua Siwon yang sedang menunggu mereka berdua untuk sarapan bersama namun saat kedua orang tuanya menanyakan dimana Yoona, Siwonpun tak menghiraukan pertanyaan kedua orangtuanya.

 

“Siwon-ah, kenapa kau tak mengajak Yoona sarapan bersama kita?” Tanya Nyoya Choi. “Benar itu, nak.” Tambah tuan Choi. Tapi tetap saja Siwon tak mengidahkannya dia malah menjawab dengan nada yang dingin. “Mungkin dia tak ingin sarapan dengan kita. Jadi untuk apa kita menunggu dirinya.” Sambil mengambil piring dan kemudian beberapa lembar roti.

 

“Siwon-ah, apa lebih baik kau memanggil Yoona sekali lagi untuk sarapan bersama kita? Sepertinya kau juga belum mandikan jadi ada baiknya kau memanggil Yoona sekali lagi untuk kesini dan kemudian setelah itu kau pergi mandi.” Kata ibunya

Untuk sesaat Siwon terdiam terpaku namun tak beberapa lama kemudian diapun mulai sibuk mengolesi rotinya dengan selai coklat dan kemudian diapun berkata. “Aku mau makan dulu setelah itu baru aku memanggilnya.” Ucapnya dengan santai namun ibunya tak menyukai apa yang dilakukan oleh anaknya. “Yak!! Mandilah dulu, kau ini jorok sekali!” Bentak nyonya Choi.

 

Eomma… ini kan hari weekend, kantorpun tutup. Apakakah aku tak boleh bersantai sejenak?” Dengan nada yang merajuk ke nyonya Choi. “Eomma tahu ini hari liburmu tapi lebih baik kau tetap terlihat brsih dan rapi meskipun tidak pergi ke kantor. Cepat sana mandilah, jangan sampai eomma semakin marah kepadamu.” Kata Ibunya sambil berkacak pinggang. Ternyata dari belakang punggung Siwon sudah ada Yoona yang sedang berdiri menghampiri dirinya yang sedang duduk di depan meja makan.

 

“Maaf kalau saya terlambat datang untuk sarapan.” Kata Yoona sambari membungkukan kepalanya untuk meminta maaf. ”Yoona-ah… kau sudah tiba? Mari sarapan bersama kami disini, silakan duduk. Ucap tuan Choi seraya mempersilakankan Yoona untuk duduk disamping Siwon.

 

Melihat itu Siwon terlihat sangat gusar karena kedua orang tuanya sangat baik kepada gadis itu. “Yah, sebenarnya siapa anak kandung kalian disini? Aku atau gadis sialan ini?!” Gumam Siwon pelan dan tak sengaja terdengar samar-samar oleh Yoona yang sedang berdiri tepat disampingnya. “Ne..?? Apa kau tadi sedang berbicara kepada diriku?” Kata Yoona dengan wajah polosnya.

 

A-ani… itu hanya perasaanmu saja, mungkin?” Sambil melanjutkan mengolesi rotinya namun sebelah tangan Siwon langsung dipukul cukup keras oleh nyonya Choi. “Siwon-ah, cepat sana mandi dulu kasihan nanti Yoona-ssi menunggu dirimu terlalu lama untuk sarapan!”Perintah Nyonya Choi pada anaknya dan mau tak mau Siwonpun mengikuti perintah ibunya. “Ne..ne..ne… aku akan mandi dulu, seperti keinginan eomma.” Dengan wajah yang lesu dan kemudian diapun berdiri dari tempat duduknya.

 

Saat Siwon berdiri dari tempat duduknya sebelah tangannyapun tiba-tiba menggengam jari jemari Yoona cukup kencang dan itu membuat Yoona sesaat terkejut. “Yoona-ah, tunggu aku mandi sebentar ya. Nanti setelah itu ada yang ingin aku bicarakan padamu?” Kata Siwon semabari menyunggingkan senyum ciri khasnya dihadapan gadis polos tersebut. “Apa kau mengerti dengan maksud ucapanku barusan?” Tanya Siwon lagi. “Heemm…” Balas Yoona  dengan menganguk-anggukkan kepala memberi isyarat kalau dirinya mengerti. Meskipun didalam hati Yoona dia sama sekali tak mengerti maksud dari ucapan pria yang saat ini ada didepan hadapannya.

 

~~~ooo~~~

 

Setelah itu Siwonpun berlari menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap mandi. Yoonapun kemudian duduk dibangku kosong yang tepat didepan meja duduk tuan Choi. Mereka bertigapun mulai berbincang-bincang sambil menunggu kedatangan Siwon dimeja makan. Setengah jam kemudian datanglah Siwon dengan memakai pakaian kasual menuju meja makan. Setibanya disana diapun langsung duduk disamping Yoona.

 

“Maaf sudah menunggu lama.” Kata Siwon. “Ah, ye… ada yang ingin aku bicarakan padamu Yoona-ah. Bisakah kau ikut denganku sekarang?” Kata Siwon sembari menarik pergelangan tangan Yoona untuk pergi bersama dengan dirinya. “Ne… saya permisi dulu eomonim abeonim.” Seraya merendahkan punggungnya dihadapan orangtua Siwon. “Silakan Yoona-ah, kami akan menunggu kalian disini.” Balas Nyonya Choi. “Sudahlah, cepat ikut dengan ku. Ada hal yang penting yang ingin aku bicarakan padamu.” Bisik Siwon pelan namun bagi Yoona terdengar seperti nada yang sedang akan mengancam dirinya.

 

Akhirnya Siwon dan Yoona pergi dari ruang makan dan Siwon mengajak Yoona pergi bersama dengan dirinya menuju keruang tamu. “Yak! Lepaskan, apha!” Kata Yoona sambil menepis dengan kasar pergelangannya dari gengaman tangan Siwon. “Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan padaku? Aku tak punya waktu banyak untuk membicara hal yang tak penting dengan dirimu.” Tambahnya dengan memalingkan wajahnya dari hadapan Siwon.

 

“Yah…yah… kau sekarang sudah mulai berani ya, didepanku?” sembari melipatkan kedua tangannya dihadapan Yoona. “Tapi anehnya kenapa aku merasa senang ya dengan sikapmu yang seperti ini?” Dengan tersenyum tipis. Mendengar ucapan itu kedua mata Yoonapun langsung membulat lebar sembari menatap tajam kearah Siwon. “Apa maksudmu? Sebenarnya apa yang kau inginkan dari diriku, Siwon-ssi?”

 

Siwon hanya terkekeh dihadapan Yoona dan itu membuat gadis itu semakin berang dengan pria satu ini. “Yak!!! Hentikan tertawamu, aku sangat tak menyukainya!” Dengan nada yang tinggi. Seketika pria itu terdiam dan wajah Siwonpun berubah menjadi serius didepan Yoona. “Yah, Im Yoona-ssi. Kau kira siapa dirimu? Berani-beraninya kau membentak ku?!” Sambil melangkahkan kakinya ke hadapan Yoona. Dengan refleks Yoonapun langsung memundurkan langkah kakinya kebelakang karena dia merasa kalau Pria yang sekarang dihadapannya ini akan melakukan hal yang nekat terhadap dirinya.

 

“Yah… apa yang ingin kau lakukan padaku Siwon-ssi?” Sambil tetap kedua kakinya kebelakang. Tapi balasan dari namja itu hanyalah senyum simpulnya dan itu membuat Yoona semakin bergidik takut saat tubuh laki-laki itu mulai mendekat dihadapannya. “ Yah! Berhenti!” Bentak Yoona namun Siwon sama sekali tak menggubriskan ucapan Yoona dia malah mempercepat langkah kakinya.

 

“Yoona-ah… kenapa sekarang kau terlihat sangat takut, sayang? Bukannya saat tadi kamu terlihat sangat berani didepanku? Bahkan sampai-sampai kau saat tadi berani berteriak didepanku? Kemana dirimu yang tadi, Yoona-ah.”Seraya memperlihatkan lesung pipitnya dihadapan Yoona dan kemudian kedua matanya menatap tajam kearah Yoona, diperlakukan seperti itu Yoonapun terlihat sangat gugup.

 

Yoona tak menyadari sekarang kedua kakinya sudah tak bisa melangkah mundur lagi karena sekarang punggungnya  sudah berada tepat di depan tembok. Bibirnyapun mulai bergetar karena merasa ketakutan dengan tatapan Siwon saat ini kepada dirinya. “Si-siwon…ah, mianhae… a-aku… tak bermaksud melakukan hal semacam itu padamu, jinjja.” Dengan nada yang terbata-bata.

 

Mendengar perkataan yang baru saja diucapakan Yoona, Siwonpun hanya tersenyum tipis. “Apa maksud ucapanmu dari kalimat tak bermaksud itu, Yoona-ah? Aku tak mengerti? Bisakah kau menjelaskan kepadaku secara perlahan-lahan?” Yoona mulai terpojok dan dia tak bisa berkata apapun.  Tubuh Yoonapun sekarang sudah tidak bisa berkutik lagi. Peluhpun mulai berkucuran di pelipis Yoona tanpa dia sadari. “Yoona-ah, kau terlihat sangat kepanasan ya, mari aku bantu membasuh tubuhmu yang berkeringat ini.” Kata Siwon sembari kedua tangannya sibuk membuka perlahan-lahan kancing baju yang melekat ditubuh mungil gadis itu.

 

Dengan sigap Yoona langsung menahan kedua tangan Siwon yang sedang membuka kancing baju selanjutnya dari pakaian yang melekat ditubuhnya. “Te-terimakasih, a-aku bisa melakukannya sendiri.” Kata Yoona dengan kedua tangannya yang bergetar hebat yang sedang memegang erat kedua tangan Siwon.

 

“Baiklah bila itu keinginanmu.” Seraya melepaskan tangannya dari gengaman tangan Yoona. “Oh iya aku sampai lupa nanti siang kita akan kembai kebutik kemarin untuk melakukan pemotretan.” Tambahnya. “Aku tak ingin pergi.” Balas Yoona sambari mengancingi pakaiannya.

 

Belum sempat Yoona mengancingi semua pakaiannya Siwon sudah menarik pergelangan tanagannya. ”Mwo? Kau harus tetap pergi kesana bersama dengan ku.” Perintah Siwon. “Kalau kau ingin kesana silakan pergi tak usah mengajak diriku! Aku kan sudah bilang kalau aku tak mau menjadi modelnya tapi kau malah mengubah rencana yang sudah aku buat. Jadi terima saja akibatnya dari keputusanmu itu.” Kemudian Yoona membalikkan tubuhnya untuk pergi meninggalkan Siwon namun belum sempat dia beranjak dari sana, lengan Yoona langsung ditarik Siwon dengan kasar. “Kau harus tetap pergi bersama dengan diriku. Pemotretan itu harus tetap berjalan, aku tak mau mengecewakan Jessica untuk yang kedua kalinya karena dirimu, araso!” Bentak Siwon.

 

“Yah! Kalau kau ingin pergi dengan Jessica kesana silakan, aku tak meminta dirimu untuk mengajak ku pergi kesana. Dari awal aku memang tak menginginkan untuk menginjakkan kedua kakiku lagi disana. Jadi lepaskan tanganku!” Pinta Yoona.

 

“Kalau aku tak ingin melepaskan dirimu, apa yang akan kau lakukan pada ku?” Tantang Siwon. Itu membuat Yoona semakin kesal tapi Yoona membalas Siwon dengan senyuman. “Kau mau tahu apa yang akan aku lakukan padamu, Siwon-ah? Apakah kau tak menyesal nantinya?” Tanya Yoona lagi. Siwonpun hanya membalas pertanyaan Yoona dengan gelengan kepalanya. Tanpa basa-basi Yoona langsung menginjak keras sebelah kaki Siwon dengan hak heelsnya yang sedikit runcing tepat diatas kaki Siwon.

 

Yak!!! Neo michesseo?!” Umpatnya dengan kesal kepada Yoona.

Ye… na michesseo! Jadi lebih baik kau jauh-jauhlah dariku sebelum aku melakukan hal yang lebih gila terhadap dirimu!” Balas Yoona sambil tersenyum didepan Siwon setelah itu gadis itupun pergi meninggalkan namja tersebut.

 

“Yoona-ah kali ini kau bisa berkata seperti itu didepanku. Kita lihat saja kedepannya nanti, siapa yang akan tersenyum lebar diakhir cerita ini.” Gumamnya pelan sembari menatap lekat-lekat belakang pundak kecil milik gadis tersebut.

 

~~~ooo~~~

 

Tak berapa lama kemudian Yoona kembali keruang makan untuk sarapan bersama dengan kedua orangtua Siwon dan kira-kira 10 menit kemudian datanglah Siwon menyusul Yoona yang sudah duduk di depan meja makan. Dengan wajah yang dinginnya Siwon duduk begitu saja disamping Yoona dengan ekspresi yang biasa saja seperti tidak ada terjadi apapun bersama dengan dirinya. Itu membuat Yoona merasa agak canggung karena dia merasa tak enak hati kepada Siwon.

 

“Siwon-ah, apakah hari ini kau ada acara diluar?” Tanya ibunya.

Siwonpun lalu menghentikan aktivitas makannya untuk membalas pertanyaan ibunya. “Hari ini aku ada acara bersama dengan Yoona nanti siang.”

 

“Benarkan itu Yoona-ah? Kalian mau pergi kemana?” Tanya Nyonya Choi dengan wajah yang berseri-seri. “Ye..?? ah, ne… sebenarnya aku…” Tiba-tiba perkataan Yoona dipotong oleh Siwon. “Jadi Aku dan Yoona akan pergi ke butik yang kemarin kami datangi untuk melakukan pemotretan, eomma.”

 

“Pemotretan? Wah deabak. Pasti kau akan semakin terlihat cantik Yoona-ah.” Puji Nyonya Choi pada Yoona. Yoonapun hanya bisa tertunduk malu.

Kamsahamnida, eomonim. Tapi aku tak berniat untuk datang kesana.” Balas Yoona. Mendengarkan jawaban dari Yoona,  nyonya dan tuan Choi terkejut. “Wae? Waeyo, Yoona-ah?” Kata mereka bersamaan.

 

Untuk sesaat Yoona merasa tak enak hati karena sudah membuat kedua orangtua Siwon kecewa akan pilihannya. “Aku merasa tak cocok dengan namanya dunia modeling. Aku mau menjadi orang biasa saja, yang hidup apa adanya.”

 

Appa dan Eomma tak usah khawatir, aku akan membuat Yoona akan tetap ikut dalam pemotretan nanti siang. Benarkan Yoona?” Sambil melirik kearah Yoona dan Yoonapun tidak menghiraukan perkataan Siwon dia malam tetap asik memakan sarapan paginya. “Mungkin dia malu mengatakan iya kepada kita semnua.” Tambahnya tapi Yoona tetap saja tak mengindahkannya.

 

Karena tak dipedulikan ucapannya oleh Yoona akhirnya Siwon mempunyai ide untuk melancarkan rencananya. Siwonpun lalu berbisik pelan di daun telinga milik Yoona. “Yoona-ah apakah kau benar-benar tidak akan melakukan pemotretan siang nanti?” Tanyanya lagi. “Heemmm…” Balas Yoona dengan singkat sambil mengangukan kepalanya pelan.

 

“Berarti kau harus siap menerima konsekuensinya dari ku. Akan aku ubah pendirianmu saat ini juga.” Kedua mata merekapun sekarang saling bertautan. Yoona bisa merasakan akan ada hal yang buruk yang akan menimpa dirinya dari sorot kedua mata Siwon saat menatap dirinya.

 

“Sudahlah, lebih baik kau makanlah dulu Siwon-ah.” Kata nyonya Choi sembari memberikan sepotong roti yang sudah  diolesi oleh selai coklat diatas piring anaknya. “Ne, eomma.” Sambil tersenyum Siwon memakan makanannya tapi tiba-tiba tangan kirinya turun kebawah dan menggerayangi paha yang putih mulusnya milik Yoona.

 

Yoona ingin marah tapi dia takut ketahuan oleh tuan dan nyonya Choi karena kalau sampai ketahuan apa yang sedang dilakukan Siwon padanya dia akan sangat malu. Yoonapun segera menghabiskan sarapannya. Melihat itu Siwon tersenyum tipis saat melihat wajah Yoona yang lucu karena salah tingkah.

 

 “Yoona-ah apakah kau lapar?” Tegur tuan Choi. “Eh…? a-aniya abeonim. Maaf kalau aku makannya terlalu cepat.” Balas Yoona tertunduk malu. “Tidak apa-apa Yoona-ah, anggap saja kau makan dirumah sendiri, benarkan yeobo?” Seraya tersenyum dan kemudian  bertanya kepada suaminya. “Betul itu yang dikatakan olehmu sayang.” Tambah tuan Choi. Yoonapun hanya bisa membalas ucapan kedua calon mertuanya dengan angukan pelan kepalanya.

 

Yoona sangat kesal atas perbuatan yang dilakukan Siwon terhadap dirinya. Bahkan sampai detik inipun tangan Siwon masih saja sibuk beraksi diatas kedua paha Yoona. Akhirnya kesabaran Yoonapun kandas diapun mulai berencana membalas apa yang sudah dilakukan Siwon pada dirinya. Yoonapun kedian tak mau tinggal diam lagi, tangan kanan Yoona lalu turun tepat diatas paha milik Siwon yang memakai celana panjang. Tangan lentik milik Yoonapun tak berapa lama mulai menari-nari di atas paha Siwon. Siwon kaget sampai-sampai dia tersedak. “Siwon-ssi kau tidak usah makan terburu-buru sayang.” Ucap Yoona sembari  memberikannya segelas air kepada Siwon. “Terimakasih.” Sambil meneguk air mineral tersebut.

 

Setelah itu tangan Yoona turun kembali dan kembali menari-nari di atas paha tersebut. Tapi itu tak berlangsung lama karena tangan Siwon segera meremas dengan keras tangan lembutnya Yoona. Yoonapun langsung tersenyum masam karena menahan sakit di sebelah tangannya yang sekarang sedang digengam dengan kencang oleh Siwon. “Yoona-ssi jangan pernah kau melakukannya lagi.” Sambil berbisik. “Waeyo?” Tanya Yoona dengan wajah datarnya. “Jangan buat aku malu, apakah kau mengerti Im Yoona-ssi?!” Kalimat itu terdengar seperti ancaman bagi Yoona tapi Yoona tidak takut dengan perkataan yang barusan Siwon ucapkan pada dirinya. Yoona sekarang malah jadi sedikit tahu kalau sebenarnya Siwon itu sedikit lugu dengan hal yang semacam itu.

 

“Baiklah kalau begitu lepaskanlah tanganku.” Dengan suara yang pelan namun Siwon tak mendengarkannya dia malah menghabiskan sarapannya dan tidak mau menghiraukan perkataan Yoona. Yoona kesal, sia berusaha melepaskan tangannya tapi tenaganya tak cukup kuat dengan kekuatan yang dimiliki oleh Siwon. Kedua orangtua Siwon bingung karena Yoona sibuk sendiri.

 

“Yoona-ah… Im Yoona-ssi?!” Panggil seorang wanita paruh baya kepada Yoona. “Ye…?” Dengan wajah bingungnya Yoona membalas sautan tersebut. “Ada apa denganmu, Yoona-ah? Apakah kau tak mendengar panggilan ku?” Tanya nyonya Choi. “Maafkan aku eomonim, tadi aku sedang berfikir kalau aku tak ingin ikut dengan Siwon kebutik.”

 

“Kenapa kau tak jadi pergi bersama Siwon?” Tanya nyonya Choi lagi. “Aku belum yakin kebetulan besok adalah hari pernikahan ku dengan Siwon, aku mau mempersiapkan diri dirumah, bukan begitu Siwon-ah?” Sembari melirik Siwon yang berada disampingnya kemudian Yoona menyunggingkan senyum manisnya didepan Siwon. “Sial dia berusaha untuk membalasku sekarang. Baik akan aku ikuti kemauanmu sampai berapa jauh kau ingin mengerjaiku.” Ucap batin Siwon kemudian Siwonpun berkata. “Aku tidak setuju!”

 

Yoona langsung kaget mendengar perkataan Siwon. “Kenapa?” Yoona bertanya.

“Aku ingin kau terkenal.”

“Terkenal untuk apa?” Tanyanya lagi.

“Aku ingin saja.” Balasnya dengan datar.

“Kau bukannya ingin aku terkenal tapi kau ingin mempermalukan diriku didepan orang banyak kan?!”

“Itu terserah tanggapanmu, aku sama sekali tak berfikiran seperti itu.” Masih dengan wajah yang dingin. Diperlakukan seperti itu Yoona semakin kesal. “K-kau…”

 

Tiba-tiba seorang lak-laki paruh bayapun menyela pembicaraan mereka berdua. “Siwon-ah, sudahlah sepertinya apa yang dibilang Yoona ada benarnya lebih baik kalian tak usah pergi, kebetulan besok kalian akan melangsungkan pernikahan jadi lebih baik kalian berdua mempersiapkan diri kalian masing-masing.”

 

“Pah… percayalah padaku, aku tak mungkin membuat calon istriku malu didepan umum, itu sama saja aku menjelekkan diriku sendiri. Lagipula pemotretannya hanya sebentar saja, kami akan pulang sebelum malam.” Kata Siwon.

“Baiklah appa percaya padamu, kalau begitu pergilah dan satu lagi jaga Yoona dengan baik, mengerti.” Ucap ayahnya. “Ne, appa…” Balas Siwon dengan senyum kemenangan. Tapi Yoona tidak setuju dengan keputusan ayahnya Siwon. “Ta-tapi… abeonim a-aku…”

 

Dengan cepat Siwon langsung menarik lengan Yoona untuk berdiri dari tempat duduknya. “Yak! Apa yang sedang kau lakukan Siwon-ssi? Aku sedang berbicara dengan ayahmu.” Dengan sorotan mata yang tajam. “Sudahlah jangan banyak bicara lagi, nanti kita telat datang kesana. Mari kita jalan sekarang.” Sambil memaksa Yoona bangun dari tempat duduknya untuk berdiri. “Eomma, Appa aku berangkat dulu.” Sambil tetap mengengam pergelangan tangan Yoona dan setelah itu merekapun pergi.

 

~~~ooo~~~

 

Setelah sampai didepan mobil Siwon langsung membuka pintu mendorong tubuh Yoona untuk masuk kedalam mobil. “Seharusnya kau jaga bicaramu dan sikapmu!” Kata Siwon.  Didalam mobil Yoona meringgis kesakitan pada pergelangan tangannya. “Kenapa memangnya? Apa kau marah?!” Balas Yoona dengan nada menantang. “Iya!! Aku sangat marah padamu!!!” Bentaknya.

 

Yoona benar-benar marah kepada Siwon karena ia seperti seseorang yang harus menuruti semua perkataan laki-laki brengsek ini. “Siwon-ah..” Panggil seorang wanita paruh baya dari dalam rumah tersebut. Awalnya Siwon ingin menghampiri panggilan tersebut namun niatnya langsung diurungkan karena dia juga masih ada perkara yang belum terselesai dengan gadis yang berada didepannya ini.

 

“Apa? Jadi kau maunya apa sekarang Yoona-ssi?” Tanpa basa-basi Siwon langsung ditariknya masuk ke dalam mobil oleh Yoona. Sekarang Yoona tepat berada dibawah tubuh Siwon. “Yoona-ah kau kenapa sih? Tingkahmu sangat aneh.” Sambil ingin keluar dari dalam mobil. Tapi Yoona langsung menarik kembali kerah baju Siwon ke depan hadapannya.

 

“Katanya kau marah, karena itu aku ingin menyenangkanmu.” Kemudian Yoona memeluk Siwon. “Yoona-ah kamu apa-apaan sih?” Tanya Siwon lagi. “Aku hanya ingin membuat mu senang saja.” Sambil tetap memeluk tubuh Siwon.

“Ah… jadi kau ingin bermain-main dengan ku ya? Baiklah akan aku tunjukan cara permainanku padamu.” Siwon langsung mebutup dan mengunci pintu mobil tersebut dan kemudian membalas pelukan Yoona dan setelah dia menundukan kepalanya untuk mencium Yoona. Yoona kaget, dia tak mengira balasan Siwon akan seperti ini. Lama- kelamaan pokiran waras Yoona menghilang, dia menjadi gila karena sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh Siwon pada dirinya. Tadinya Siwon ingin menyudahi permainannya tapi dia menjadi lupa diri karena balasan Yoona membuatnya mabuk kepayang.

 

“Tok…tok..tok…” Terdengar suara ketukan dari kaca jendela mobil. mendengar itu Siwon dan Yoona kaget mereka berduapun langsung membereskan pakaiannya yang berantakan. Siwonpun langsung keluar dari dalam mobil menemui seseorang yang baru saja mengetuk pintu kaca mobilnya dari luar dan dia juga tak lupa menutup kembali pintu mobil tersebut. “Siwon-ah, kau sedang apa didalam? Kenapa kau lama sekali keluarnya?” Tanya wanita paruh baya tersebut.

 

Cukup lama Siwon mencari alasan untuk dikatakan pada ibunya. Nyonya Choipun menjadi sedikit khawatir dengan tingkah laku anak semata wayangnya ini. “Siwon-ah, apakah kau baik-baik saja?” Tanya ibunya lagi kali ini wajahnya terlihat sangat khawatir.

 

“A-aku baik-baik saja eomma. Ta-tadi aku sedang berunding  dengan Yoona tentang masalah pernikahan kami esok harinya, memangnya ada apa eomma?” Tanyanya dengan nada yang sedikit gugup.

 

“Apakah kau yakin, sayang? Kenapa kau sangat berkeringat? Apakah kau sakit? Kalau kau sedang kurang enak badan lebih baik kau batalkan saja acara pemotretan itu. Eomma tak mau kalau kau nanti sakit saat dihari “H” nya, Siwon-ah.” Sambil sebelah tangan nyonya Choi menghapus peluh yang berada di sisi pinggir atas kening putranya.

 

“Siwon-ah… apakah kita batalkan saja pernikahanmu dengan Yoona? Eomma tak tega bila melihat dirimu tersiksa karena keegoisan ibumu ini. Lebih baik eomma yang menanggungnya dan saat ini juga eomma akan bicara pada Yoona tentang masalah pernikahan ini. Jadi kau tak usah mengkhawatirkan masalah ini. Gomawoyo Siwon-ah.” Kata ibunya sembari menepuk pelan sebelah pundak putranya kemudian dia membuka pintu mobil untuk menemui Yoona yang sudah ada didalam.

 

~TBC~

~~~ooo~~~

 

Annyeonghaseo Yeorobun, ketemu lagi dengan Phiyun disini, hehehe 😀

Oh iya bagaimana menurut kalian cerita kali ini? aku harap kalian semua menyukainya yah. Maaf juga ya kalau ada kata yang typon bertebaran dimana – mana saat membacanya, maklum penulis juga manusia biasa, hehehe 😀

Dipart ini aku  banyakin momen yoowonnya loh chingu, seperti keinginan kalian,  hehehe… semoga kalian menyukainya yah 😉

Berhubung juga cerita ini akan aku buat agak dewasa dari ffku sebelumnya kemungkinan di part menjelang akhir atau tidak di part terakhirnya akan aku protect, tapi tenang bagi para readers yang sudah berbaik hati meninggalkan jejaknya di ff ku ini nanti akan aku kirimkan pw-nya ke email kalian masing – masing.

Aku juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua readers yang sudah berbaik hati meninggalkan jejaknya di part sebelumnya dan di part ini. Tanpa kalian semua kerja keras penulis selama ini bukanlah apa-apa. Gomawoyo chingu  🙂

Jangan lupa RCL-nya ya, karena komentar dari readers semua adalah sebagai penyemangat author untuk lebih baik lagi dalam membut fanfic selanjutnya.

See you next chapter berikutnya…

Gomawo ^^

 

168 thoughts on “In Your Arms [Chapter 3]

  1. Hihihi.. Kelakuan siwon ke yoona kayak gitu, untungnya yoona pintar ya jadi dia balaslah kejahilannya siwon. Lucu aja sama tingkah mereka berdua yang kayak gitu.. Ok dech penasaran sama kelanjutannya .. Ijin buat baca lagi dan cepet ya aku soalnya seharian ini ga ada kerjaan mau pergi cuacanya mendung.. Mkasih y author atas ceritanya

    Liked by 1 person

  2. Ya..ampyun kelakuan siwon bener2 bikin geleng2 kepala dah..yg sabar ya yoona…ngomongin apaan nech eommanya siwon sm yoona..bakal berlanjutkah pernikah siwon n yoona…lanjut ke chapter berikutnya…

    Fighting n gomawo ya…

    Liked by 1 person

Write your great opinion ^^