[Ficlet Series] Second Choice #7 End

image

Second Choice #7
“Second Choice part 2”
Main cast:
Oh Sehun, Park Jiyeon, Bae Suzy
Support cast:
Kim Jongin & Seo Joohyun
Genre:
Romance, AU, School life
Length:
Ficlet – Series
Rating: General

Dentang jam kian berjalan. Tanpa sadar, satu jam telah berlalu begitu saja. Sehun tak menyadari kalau dirinya telah terduduk di samping ranjang Park Jiyeon yang terbaring lemas karena kondisinya sedang lemah. Tidak ada yang serius dan perlu dikhawatirkan. Park Jiyeon hanya mengalami hipotensi akibat dehidrasi yang tidak terkontrol. Wajahnya masih sama debgan sebelum ia jatuh pingsan, pucat dan tidak berdaya.
Sehun dengan sabar menanti saat-saat Jiyeon sadarkan diridiri. Dia ingin sekali melihat gadis itu tersenyum atau marah-marah seperti dulu. Kedua tangannya sibuk memegang tangan Jiyeon dan sesekali meremasnya.
“Maafkan aku, Park Jiyeon. Aku… tidak tahu apa yang telah terjadi. Seharusnya aku mencari tahu siapa yang mendonorkan ginjalnya untukku. Kau… begitu baik dan berhati mulia. Tak peduli seberapa bencinya diriku padamu karena perjodohan itu, kau tetap berkorban untuk kebahagiaanku dan Suzy.
Tok tok tok!
Sehun terlonjak kaget. Bagaimana bisa di saat tak sadarkan diri seperti ini ada orang yang ingin masuk ke dalam ruang perawatan Jiyeon.
Ceklek!
“Oppa!” lirih Suzy saat pintu dibuka oleh Sehun.
Sehun membelalakkan kedua matanya, kaget melihat Suzy dengan wajah kusut dan mata sembab. Gadis itu pasti baru saja menangis.
“Suzy-a, apa yang kau lakukan di sini?”
Tiba-tiba Suzy memeluk Sehun, menangis di dalam dekapan namja jangkung itu kemudian menceritakan segalanya tentang donor ginjal yang dilakukan oleh Jiyeon. “Maafkan aku karena bukan aku yang mendonorkan ginjal untuk oppa.”
Setelah mendengar cerita yang dipaparkan oleh Suzy, ada rasa menyesal telah mengacuhkan Jiyeon.
“Maafkan aku, Oppa. Seharusnya aku menceritakan semuanya sejak awal.”
“Seharusnya aku berterima kasih pada Jiyeon.” Sehun tak kunjung menyilahkan Suzy masuk ke dalam kamar.
“Oppa… aku… ingin mengkhiri hubungan kita. Aku seperti duri dalam hubungan oppa dengan Jiyeon. Jiyeon yang pantas cinta Oppa. Dia… rela mengorbankan ginjalnya untuk oppa. Sedangkan aku….”

Sehun tertegun mendengar penuturan Suzy. Menurutnya, siapapun yang mendonorkan ginjal bukan masalah yang penting. Sekarang masalahnya kondisi Jiyeon sedang tidak bagus karena ginjal yang ia miliki hanya satu. Kegiatannya pun terbatas dan, gadis itu, telah kehilangan hobi kesayangannya hanya karena menolong Oh Sehun.

Putera tunggal keluarga Oh terdiam sesaat. Tidak ada yang ingin ia katakan pada suzy. Pikirannya kosong. Entah apa yang merasuk dalam dirinya, saat ini Sehun sangat bingung.

“Aku tidak ingin menjadi penghalang perjodohan kalian. Mungkin sebaiknya kita berpisah sekarang, Oppa. Terimakasih atas….”
“Apa yang kau katakan, Suzy?”
Deg!
“Ji, Jiyeon-a….” lirih Suzy terkejut melihat Jiyeon sudah siuman.
Jiyeon berusaha mengganti posisinya. Ia ingin duduk bersandar, Sehun pun tidak keberatan membantunya.
“Apa yang kau katakan tadi? Aku melakukannya bukan untuk mendapatkan hati Sehun. Aku mendonorkannya secara ikhlas, demi Sehun agar kalian bisa bahagia.”

Sehun nampak tengah berpikir. Ia ingin mengatakan sesuatu namun niatnya masih diurungkan.

“Aku tetap ingin berpisah dari Sehun oppa.”
“Suzy-a!” bentak Jiyeon yang langsung mengalamu sakit di bagian perutnya.
Sehun menghela nafas dan menghembuskannya pelan. “Baiklah, kalau itu yang kau mau, Suzy. Kita… berpisah. Kita putus. Itu yang ingin aku katakan padamu tetapi kau telah mengatakannya lebih dulu. Sebenarnya aku ingin mengganti pilihanku. Aku ingin memilih pilihan kedua, yaitu dirimu, Park Jiyeon.

Maafkan aku, Suzy. Aku harus memilih pilihan kedua karena perusahaan keluargaku bergantung pada perusahaan keluarga Park. Di sisi lain, aku harus menjaga Park Jiyeon. Bagaimanapun juga, kesehatan tubuhnya tidak sama dengan yang dulu. Aku lah penyebabnya. Jadi, aku harus bertanggung jawab dan berterima kasih pada Jiyeon,’ batin Sehun sedih.

“Oh Sehun, bagaimana kau bisa berubah pikiran seperti itu?” tanya Jiyeon curiga.
“Pilihan pertama, aku bisa memiliki satu keuntungan. Sedangkan pada pilihan kedua, aku bisa memiliki dua keuntungan. Aku… ingin menjagamu, Jiyeon-a. Aku ingin pemilik dua ginjal ini bisa hidup berdampingan. Kau yang mengorbanka hidupmu demi menolongku. Sekarang aku yang akan mengorbankan cintaku untuk bersamamu.”

Meski di dalam hati Sehun ada secuil perasaan cinta untuk Jiyeon, iaaku yakin kalau suatu saat cinta itu akan memenuhi seluruh ruang di hatinya.
“Selamat berbahagia,” ucap Suzy yang kemudian pergi melenggang keluar. Gadis itu telah mengalami patah hatI yang teramat sakit. Impiannya hidup bersama Oh Sehun telah pupus.
***

Suasana berubah hening setelah kepergian Suzy yang memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sehun. Jiyeon sangat menghargai keputusan Suzy tapi bukan itu yang dia inginkan. Dirinya memang ingin memiliki Sehun, tetapi mendonorkan ginjalnya bukanlah cara untuk mendapatkan hati Sehun.
“Jujur, aku menyukaimu sejak melihatmu pertama kali, Oh Sehun. Tetapi aku sangat membenci sikapmu yang arogan. Kau juga telah mengatakan hal yang buruk tentangku. Aku benar-benar ikhlas membatalkan perjodohan itu dan mendonorkan ginjalku.” Jiyeon tertunduk sedih dan merasa bersalah atas sakit hatu yang diderita oleh Suzy.
“Maafkan aku. Mungkin ini sudah takdir, Jiyeon-a. Jalan hidup kita bertiga… mungkin memang harus seperti ini. Aku pun tidak menginginkan ada yang sakit hati dalam urusan ini. Tapi… ah, sudahlah. Jangan berpikir macam-macam. Kita hargai keputusan Suzy dan kau juga harus menghargai keputusanku.”
Sehun mendekap tubuh Jiyeon erat. ‘Aku pasti bisa mencintaimu, Park Jiyeon. Sebagaimana kau mencintaiku.’

End

14 thoughts on “[Ficlet Series] Second Choice #7 End

Write your great opinion ^^