In Your Arms [Chapter 5]

req-phiyun-in-ur-arms

|| Title: In Your Arms|| Author: Phiyun || Genre: Romance | Hurt | Family | Sad || Cast: Im Yoona | Choi Siwon | Jessica Jung | Kris ||Rating : 17+ || Member support : SNSD ||

Poster Credit:   Laykim Poster (    (Thank’s ^^)

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik Tuhan, keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

Maaf juga ya kalau saat membacanya ada kalimat tulisan yang kasar didalam fanfic ini. Aku juga berterimakasih untuk kakak ku yang tersayang,  K.tiara yang sudah mau menambahkan  ide ceritanya untuk aku tulis di fanfic ini. Tanpa eonni cerita ini tak akan berjalan lancar, gomawo eonni  (♥o♥)/

Preview: Chapter 1 || Chapter 2 || Chapter 3 || Chapter 4

*** Happy  Reading ***

~Summary~

Apakah ini karma untukmu atau untukku?

~~~ooo~~~

Setibanya Yoona di depan mobil Siwon, Yeoja itu langsung masuk kedalam mobil tersebut tanpa mengatakan satu patah katapun. Begitu juga Siwon, Namja itu langsung menjalankan mobil mewahnya menuju tempat yang akan mereka datangi.

Tak lama kemudian kendaraan yang dikemudikan Siwonpun berhenti disebuah rumah yang mewah. Disana sudah banyak tamu yang berdatangan. Setelah memarkirkan mobilnya Siwonpun lalu keluar dari dalam mobil bersama dengan kekasihnya Jessica.

Jessica terlihat sangat senang tapi gadis yang duduk dikursi belakang hanya diam dan terlihat enggan untuk keluar dari mobil tersebut. Melihat gadis itu enggan keluar dari dalam mobil tersebut, Siwon pun lalu membuka pintu mobil milik gadis agar mempermudah ia keluar.

“Kau tak mau keluar?” tanya Namja itu ketus. Ditanya seperti itu Yoona hanya terdiam dia sama sekali tak menggubris ucapan Siwon. Pandangan Yeoja tersebut tetap menatap lurus kedepan. Merasa dirinya tak dihiraukan tanpa basa-basi Siwon menggengam erat pergelangan tangan gais tersebut untuk keluar dari dalam mobil.

“Keluarlah, mau sampai kapan kau disini!”

Yoona tersentak kaget kedua matanya membulat lebar saat dirinya dipaksa untuk keluar dari dalam mobil. “Yaa!! Lepaskan!” sambil memukul-mukul kencang tubuh Siwon agar pria tersebut melepaskannya.

Neo..” kesabaran Siwonpun habis saat Yoona terus menerus meronta-ronta, dan tiba-tiba tubuh mungil Yoonapun langsung didekapnya dan karena terkejut Yoona seketika mematung dan kesempatan itu diambil oleh Siwon untuk menggendong Yoona keluar dari dalam mobil. Bukan Yoona saja yang terkejut dengan apa yang barusan dilakukan oleh Namja tersebut tapi kekasihnya Jessica ikut tercengang.

“Apa yang kau lakukan, Siwon-ah.” ucap Jessica dengan suara yang bergetar. Pria itupun menoleh kebelakang dan tanpa sengaja Namja itu melihat kedua mata Jessica sudah berkaca-kaca. Seketika Siwonpun langsung melepaskan Yoona dan berjalan kearah kekasihnya. “Jessica, aku bisa jelaskan.”

Siwon mulai panik dan waktu sekejap, airmata Jessicapun meluap. Ya airmata jatuh begitu saja dikedua pipi mulusnya. “Jessica-ah… aku bisa jelaskan padamu. Ta-tadi a-aku hanya…”

“Sudah cukup, aku tak butuh penjelasan darimu. Ayo kita masuk kedalam sekarang.” balas Yeoja itu sambil menghapus airmatanya. Saat dirinya melewati Yoona langkah kaki gadis tersebutpun terhenti. Jessica mulai memandang sinis kearah Yoona. “Kau, kalau kau tak mau masuk kau tak usah bersikap seperti itu! Aku muak melihat tingkah laku mu! Dan satu lagi, Siwon itu milik ku jadi menjauhlah kau dari dirinya.” dengan nada yang pelan namun terkesan mengejek. Setelah mengatakan itu gadis itupun pergi berlalu.

Melihat Jessica pergi kedalam pesta tanpa menunggunya, Siwonpun lalu mengejarnya namun sebelumnya pria itu mengatakan sesuatu yang membuat Yoona semakin bingung. “Kau masuklah, sekarang. kalau kau tak ikut masuk dengan ku, akan aku buat perhitungan dengan mu sehabis ini dan aku pastikan kau akan menyesalinya.” Kata pria tersebut pada gadis yang ada dihadapannya.

Yoonapun ditinggalkan Siwon begitu saja di parkiran mobil. “Yaa! Apa yang kalian katakan? Asal kau tahu saja ya, Jessica. Bukan aku yang menempel-nempel pada dirinya dan kau pria sialan, berani-beraninya kau mengancam ku! Adanya kau yang akan ku buat menyesal! Ingat itu!!” teriak Yoona dengan kesal tapi sepertinya kedua orang tersebut tak mendengarkannya karena mereka sudah cukup jauh berjalan.

“Satu lagi, aku ikut masuk kedalam bukan karena aku takut pada ancaman mu, Siwon-ah, aku melakukan ini semua agar aku bisa melihat bagaimana ekspresi wajah kekalahan kalian berdua.” ujar Yoona seraya menyeringai sambil menatap kedua belakang punggung Siwon dan Jessica dari tempat ia berdiri sekarang.

~OoO~

~Didalam gedung pesta~

Sesuai dengan rencana Yoona. Dia menjadi pusat perhatian didalam pesta tersebut. Banyak mata yang menatap kearahnya terutama para lelaki yang memandang takjub akan kecantikan yang ia miliki. Tak kecuali Siwon dia juga terpesona melihat kecantikan Yoona. Sampai-sampai saat dia berada disamping kekasihnya Jessica, Namja itu sama sekali tak meliriknya.

Jessicapun menjadi kesal akan sikap yang diperlihatkan Siwon pada dirinya terlebih lagi dengan Yoona, Yeoja itu semakin benci terhadap gadis tersebut. Tak berapa lama kemudian dari kejauhan Siwon melihat seorang Namja sedang berjalan kearah Yoona. Pria itupun mengulurkan sebelah tangannya spertinya pria itu hendak mengajak Yoona berdansa.

Melihat itu Siwon langsung bangkit dari tempat duduknya. “Jessica, sepertinya aku harus pulang dahulu. Ada sesuatu yang mendesak.” ucapnya tampa melihat sedikitpun kearah gadis yang sedang duduk disampingnya karena Namja tersebut sibuk memandangi Yeoja yang ada diseberang.

Dengan langkah yang cepat Siwon langsung bejalan sedikit berlari kearah Yoona yang sedang bercengkraman dengan seseorang pria dan saat Yoona hendak membalas sambutan pria tersebut, tiba-tiba pergelangan milik gadis itu ditarik oleh pria yang baru datang mengampirinya.

“Kris-ssi… mianhae, kami harus pergi.”

“Yaa! Apa yang kau katakan, lepaskan aku!” pinta Yoona namun yang dilakukan Siwon sebaliknya.

Pria yang saat tadi hendak mengajak Yoona berdansa terlihat kaget. “Siwon-ssi… apa kau mengenali gadis ini?” tanyanya. Tapi tak dibalas oleh Siwon. pria itu diam seribu bahasa dihadapan Kris. “Di-dia adik ku.” balasnya.

“Adik…?”

“Yaa! Apa yang kau katakan sekarang.” bisik Yoona

“Tapi setahu ku kau tak punya adik? Kau kan anak tunggal?”

“I-itu…” Siwon mulai panik saat Kris menatap kearahnya dengan tatapan mata yang penuh curiaga.

Merasa Siwon sedang terpojok, Yoonapun tak tega bila tak menolongnya. “Dia, itu benar Oppa ku. aku adik sepupunya, benarkan Oppa?

“O-Oop…” belum sempat Siwon menyelesaikannya, Yoona lalu merangkul mesra lengan milik Siwon yang kekar. “Kajja, Oppa.” dengan nada yang manja sambil menarik lengan pria tersebut untuk pergi bersamanya.

~OoO~

~1 Jam kemudian~

Siwon dan Yoona pun akhirnya tiba di kediaman Siwon. Setibanya disana para pembantu Siwon terheran-heran karena tuannya membawa seorang gadis yang sangat cantik kerumah itu. Sebelum Yoona turun, gadis itu mengatakan sesuatu yang membuat Siwon sedikit jengkel. “Kali ini kau selamat, Siwon-ssi. Kau berhutang satu nyawa padaku.”

Mwo? Apakah kau sedang mabuk?”

Mendengar perkataan Siwon, gadis itupun tertawa. “Mabuk? Hah! Mungkin kau yang sudah mabuk?” balas Yoona sambil menatap kedua mata Siwon dengan intens. Untuk beberapa saat keadaan disekitar mereka menjadi sedikit canggung.

“Terserah, apa pikiranmu yang jelas hari ini aku sudah menolongmu di pesta tadi.” kata Yoona dan kemudian Yoona langsung turun dari dalam mobil dan langsung masuk kedalam rumah. Ternyata Yoona tak langsung masuk kedalam kamar, gadis itu ingin bertemu dengan Tuan Choi, gadis itu ingin mendengar pendapat Tuan Choi tentang penampilannya.

Siwon tak bisa membalas perkataan Yoona saat didalam mobil, karena ucapan gadis itu benar. Bila tak ada dia mungkin dirinya sudah malu disana. Tapi tetap saja Siwon merasa kesal karena kalah dengan gadis itu.  Saat Siwon hendak masuk kedalam rumahnya tiba-tiba datanglah seorang pria paruh baya yang berjalan kearahnya.

“Tuan muda apakah saya boleh bertanya?”

“Ada apa Pak?”

“Wanita tadi siapa, teman Tuan muda ya? Tapi kenapa Tuan muda bawa kesini kan kasihan Nona Yoona.”

Saat mendengar ucapan dari supir keluarga, Siwon hanya dapat menahan tawanya. “Bapak tak usah mencemaskan Nona, karena wanita yang bapak lihat itu Nona Yoona.”

“Apa!!! Apakah dia Nona Yoona?” dengan wajah yang basih terkejut. “Hemm… kalau begitu aku masuk kedalam dulu ya Pak.” Dan Siwonpun langsung masuk kedalam rumahnya namun sebelum ia kekamar untuk membersihkan dirinya, Siwon tak sengaja bertemu dengan ibunya.

“Malam, Eomma.”

“Kau darimana saja? Kenapa baru pulang selarut ini?”

Mianhae, Eomma. Tadi habis dari pesta ulang tahun teman kerja dan saat pulang, perjalanan cukup padat. Oh, iya. Appa di mana?” tanya Siwon sambil melirik kesekelilingnya.

Dengan nada yang lemah Nyonya Choi pun berkata kepada putranya. “Dia sedang bicara dengan calon istrimu diteras. Siwon-ah, Kau harus menikahi dia besok, seterusnya itu terserah kau pokoknya Eomma ingin dia menjauh dari ayahmu.”

Eomma, kenapa harus aku, kita kan bisa buat dia sengsara.”

Pertanyaan Siwonpun langsung di jawab oleh ibunya. “Kita memang bisa membuat ia sengsara tapi itu akan membuat dia semakin dekat dengan ayahmu. Siwon-ah bersabarlah, hanya satu tahun, Eomma harap kau mau menolong Eomma.”

Tak tega melihat wajah sedih ibunya Siwon pun dengan berat hati mengiyakan keinginan orang tuanya. “Baiklah, akan aku lakukan.”

~OoO~

Setelah itu Siwon pergi kekamarnya disana ia berganti pakaian sebelum tidur dia ingin menutup jendela dan dia melihat dua sosok pria dan wanita yang terlihat familiar dimatanya. Siwon melihat wanita itu tertawa dengan gembira tak terkecuali pria yang sedang duduk disamping Yeoja tersebut. mereka berdua terlihat sangat dekat dan mereka juga berbincang-bincang cukup akrab, tak berapa lama wanita itu berdiri dan langsung mencium sebelah pipi pria itu. Setelah itu Yeoja itupun masuk kedalam. Tak beberapa lama keluarlah seorang wanita paruh baya untuk membantu pria yang ada diluar untuk masuk kedalam bersama dirinya.

“Yoona-ah… kau akan aku buat benar-benar sengsara karena telah menyakiti hati ibuku, tunggu saja.” Siwon berkata dengan mata elangnya yang masih melihat ke teras yang sudah kosong.

~OoO~

Pagi haripun tiba dirumah besar itupun diadakan pernikahan yang sederhana dan yang datang hanya keluarga dekat dari pihak kedua pengantin. Walau hanya sederhana Tuan Choi sangat bahagia, dia berharap perkawinan anaknya langgeng. Setelah itu Siwon dan Yoona pergi kerumah barunya, mereka hanya hidup berdua. rumah itu tak jauh dari rumah kedua orang tuan Siwon.

Yoona sangat lega karena dia dan Siwon tidur tidur sekamar tapi berlainan kamar, walaupun begitu kamar mereka berdua bersampingan jadi dia dapat mendengar Siwon yang sedang berkerja didalam kamar.

Yoona dan Siwon sudah membuat kesepakatan bahwa mereka tidak akan sekamar dan Siwon tidak akan meminta haknya, Siwon juga akan menjadi kakak yang baik bagi Yoona. Dan seiring berjalannya waktu hati Siwonpun melunak, kepada Yoona. Karena gadis yang disangka dirinya jahat, tak sejahat yang ia pikirkan.

Disaat orang tua Siwon hendak menginap dirumah baru mereka, mau tak mau mereka berdua harus tidur sekamar tapi didalam kamar tersebut sudah tersediadua ranjang jadi mereka berdua sudah memikirkan  masak-masak dengan apa yang sudah mereka berdua rencanakan di belakang kedua orang tua mereka.

Tak terasa waktu kian berlalu dan mereka sudah bersama selama enam bulan lamanya dengan lancar. Tapi suatu pagi seorang wanita datang membawa sebuah tas yang cukup besar. “Jessica-ah, kenapa kau kemari?”

Gadis itu langsung berlari kedalam pelukan pria yang ada dihadapannya dan kemudian berkata. “Siwon-ah, aku selalu berfikir kau tidur bersama dengan wanita itu. Aku tak bisa bila harus terus menunggu.”

“Jessica-ah, aku kan sudah mengatakan padamu bahwa itu tidak akan terjadi, lagian kurang dari empat bulan lagi pernikahan ini akan berakhir dan kita akan menikah. Jadi lebih baik kau kembali lah.”

“Tidak! Aku tak akan pergi dari sini!”

“Tapi, Jessica…”

Lalu datanglah seorang Yeoja yang memotong perbincangan mereka berdua.

“Sudahlah Oppa, biarkan dia disini. Lagipula masih ada kamar kosong.” tawar Yoona dan disambut baik oleh Jessica.

 “Kau membolehkan aku tinggal disini?”

“Tentu saja kau kan kekasihnya Siwon Oppa, itu berarti kau juga akan menjadi kakak ku juga.”

“Tapi kau kan istrinya.” Kali ini suara gadis itupun mulai mengecil.

Merasa suasana menjadi tak nyaman Yoonapun berdalil. “Sudahlah jangan dipikirkan aku dan Siwon Oppa hidup bersama tinggal 4 bulan lagi, lagi pula status kita berdua hanya di KTP dan disurat nikah.”

Tak lama kemudian Yoona pamit untuk pergi kekantor. “Kalau begitu aku pergi kekantor dulu ya, anyeong.”

Jessica terlihat heran saat melihat Siwon tak mengantar Yoona pergi kekantor. “Siwon-ah, kau tak mengantar Yoona kekantor?”

“Sayang, kami berdua hanya menganggap hubungan kami tak lebih dari kakak beradik. Lagipula nanti aku juga bertemu dia dikantor. Jadi kau tak usah cemburu dengan Yoona ya.” Ujar Siwon sambil menepuk pelan puncak kepala Jessica.

Beberapa saat kemudian Siwonpun pamit untuk pergi kekantor. Sesampainya ia dikantor dia meminta pada sekertarisnya untuk memanggil Yoona. Yoonapu n setelah mendapatkan kabar bila dirinya dipanggil, gadis itu langsung datang kekantor Siwon.

“Ada apa Bapak mencari saya.”

“Begini Yoona-ah, aku tadi sudah membuat surat cuti untukmu selama seminggu dan itu terhitung mulai besok. ”

“Tapi Pak, saya tidak bisa, lagi pula saya tidak meminta cuti?” ujar gadis itu kepada pemimpinnya.

Siwon mengerti sepertinya Yoona berniat untuk membatalkan cuti yang telah ia buat. Namun saat Yoona belum sempat membatalkannya Siwon langsung memberikan titahnya sebagai atasan bahwa setiap bawahannya harus menuruti perintahnya. “Keputusan itu sudah aku putuskan dan tak boleh dilanggar.”

“Tapi…”

“Tidak ada tapi-tapian.” Dengan suara yang ditinggikan. Merasa dirinya kalah akhirnya Yoonapun mengiyakan apa yang sudah di putuskan oleh Siwon. “Kalau begitu baiklah.” Yoonapun lalu keluar dari dalam ruang kantor Siwon dengan langkahnya yang berat.

~OoO~

“Uh! Kakak macam apa tuh menyuruh adiknya untuk malas!” Yoona berkata dalam hati sambil berjalan kearah meja kerjanya.

“Yoona, kau kenapa dipanggil bos?”

“Aku disuruh cuti seminggu.” Balas Yoona dengan lemas.

“Itu bagus.”

“Bagus bagaimana Sunny-ah, kau kan tahu aku banyak pekerjaan, terpaksa deh aku lembur hari ini.” gerutunya kesal sambil membuka beberapa dokument yang ada diatas meja kerjanya.

“Memang semenjak Bos kita menikah dia tuh selalu marah-marah terus. Barangkali dia tidak dilayani dengan baik oleh istrinya.” Sunny tertawa geli sedangkan Yoona yang mendengarnya hanya tersenyum masam. “Oh iya si Kris titip salam lagi padamu, dia tanya kapan kau ada waktu luang. Dia mau mengajakmu untuk makan malam.” tambah Sunny sambil memberikan rangkaian buket bunga mawar yang berwarna merah pemerian Kris.

Yoona hanya dapat menghela nafas yang panjang saat buket bunga itu sudah ada dikedua tangannya. “Sunny-ah, nanti kalau dia datang lagi bilang saja aku tak bisa menerima ajakannya, kau kan tahu kalau yang aku suka itu siapa?”

“Iya, aku tahu. Tapikan dia sekarang tak ada disini lagi, barang kali kau naksir dengan anaknya yang sekarang jadi atasan mu?” ledek Sunny.

Yoona langsung membela diri. “Yah! Aku mau melanjutkan pekerjaan ku. jadi tolong jangan becanda lagi, Sunny-ah.” Pinta gadis itu pada sahabatnya.

~OoO~

Haripun mulai sore dan para pegawai mulai pulang satu persatu. Sedangkan Yoona tetap bekerja, dan didalam ruangan kantor tersebut itupun kini hanya ada Yoona yang masih bekerja. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat sekarang waktu sudah menunjukan jam 10:00 malam. Dan tepat jam itu juga Yoona mengelarkan semua tugasnya. Dia sengaja melakukan itu agar saat ia mengambil cuti tidak banyak kerjaan yang menunggunya saat masuk kembali.

~OoO~

~Di tempat yang lain~

“Tok..tok..tok…”

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar pintu kamar Siwon. Karena dirinya sedang sibuk mengecek semua dokument kantor, pria itu tak berniat beranjak dari kursi kerjanya jadi dia menyuruh orang yang mengetuk tadi masuk kedalam.

“Ya, masuk!”

Dengan perlahan-lahan pintu yang saat tadi tertutup kini terbuka sedikit demi sedikit. “Kau sedang bekerja ya, Apakah aku menggangu?” tanya Yeoja cantik dari balik pintu.

“Ah, kau Jessica. Tidak sebentar lagi pekerjaan ku selesai, masuklah.” kedua mata Namja itu masih sibuk dengan berkas-berkas kantornya.

Melihat Siwon sangat berkonsentrasi dengan pekerjaannya, membuat Jessica kesal karena dia sama sekali tak memandangnya. Padahal dia sudah bersusah payah berdandan secantik mungkin untuk pria tersebut. bahkan dia juga sudah berpakaian yang cukup seksi untuk memikat kekasihnya tapi nampaknya tugas kantornya lebih menarik dibandingkan dirinya.

Lalu gadis itu berjalan perlahan-lahan mendekati Siwon yang masih sibuk dengan dokument-dokument kantornya. Dengan lembut Jessica memeluk Siwon dari belakang. “Siwon-ah, apakah aku tak cantik.” Ucapnya pelan disamping daun telinga milik Namja tersebut.

“Kau, cantik sayang.” Masih tetap memandangi file yang ada dikedua tangannya.

“Jadi file-file itu lebih cantik ya dari pada aku? Bahkan aku tak menarik dimatamu.”

Mendengar perkataan Jessica semacam itu akhirnya Siwon pun menghentikan pekerjaannya.

“Kau cantik dan menarik, Jessica-ah. Tapi aku harus menyelesaikan tugas kantorku dulu malam ini juga. Karena mulai besok sampai minggu depan aku tidak kekantor.” Jelas Siwon pada Jessica tapi sepertinya Jessica tak mau memperdulikan penjelasan pria tersebut.

Dan tanpa basa-basi gadis itu langsung mengecup lembut bibir pria yang ada dihadapannya. Siwon sempat terkejut dengan apa yang barusan saja dilakukan oleh Yeoja itu.

“Jessica-ah, kita tak boleh melakukannya. Bagaimana kalau Yoona melihatnya.” tapi Jessica tetap tak menghiraukan ucapan pria tersebut. Dia lalu menarik lengan Siwon untuk berdiri dari kursi kerjanya dan sekarang mereka berdua sudah ada diatas ranjang.

Tubuh Siwonpun ditindinya. Pria itu semakin panik saat Jessica mulai membuka baju yang sedang ia kenakan. “Jessica-ah, apa yang kau lakukan? Bagaimana kalau Yoona datang dan melihatnya. Cepat menyingkirlah.” dengan santainya gadis itupun membalas. “Kalau aku tak mau bagaimana?” sambil mencium kembali bibir tipis milik Siwon.

“Braakk!!!”

Mendengar suara pintu yang dibanting membuat mereka berdua terkejut dan dengan cepat Jessica turun dari atas tubuh Siwon.

~OoO~

~Flash back~

Pukul 11:30 PM

Yoona pulang kerumah dengan menggunakan taksi. Diapun segera masuk kekamar dan mengganti pakaian, sewaktu mengganti pakaian dia mendengar sesuatu di kamar Siwon. Ya seperti desahan nafas. Yoona pun cepat-cepat berlari kearah kamar Siwon. dan kebetulan juga kamar itu tak terkunci. Yoona lalu masuk kedalam. Disana dia temui Siwon sedang bercumbu dengan Jessica. Jessica sedang menindi tubuh Siwon. Yang membuat Yoona terkejut adalah saat dia melihat keadaan pakaian yang dikenakan gadis yang ada diatas tubuh pria tersebut. Ya, Jessica sudah tidak mengenakan pakaian lengkap sedangkan Siwon masih lengkap dengan pakaiannya.

~End~

~OoO~

“Maaf saya menggangu.”

Mendengar itu Jessica dan Siwon kaget, mereka pun segera berhenti dan membetulkan baju mereka masing-masing.

“Yoona-ah, kenapa kau tak ketuk pintu dulu sebelum masuk.”

Oppa! kau seharusnya dapat menahannya dengan kekasihmu. Tinggal empat bulan lagi kita bersama.” balas Yoona tak mau kalah.

“Jangan salahkan Siwon, Yoona-ssi. Akulah yang memulainya.”

Mendengar penjelasan Jessica, amarah Yoonapun sedikit mereda tapi dia tetap saja kesal saat melihat adengan tersebut. “Sudahlah aku ingin ini tidak terjadi lagi, kalian boleh berciuman tapi melakukan itu tak boleh, ingat berzinah itu dosa!” ucap Yoona tegas

“Maafkan kami.” Siwon dan Jessica menjawabnya bersama-sama.

Setelah mengatakan itu, Yoona meninggalkan Siwon dan Jessica. Yoona pun langsung kembali kekamarnya dan dia segera masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya sehabis pulang kantor. Sedangkan Siwon dan Jessica berada diruang makan. Mereka menunggu Yoona untuk makan malam bersama.

“Siwon-ah, lebih baik aku susul Yoona ke kamarnya ya.”

“Jangan, biar aku saja yang kesana. Kau panasi terlebih dahulu masakan ini, sepertiya makanannya sudah dingin.”

“Baiklah.” jawab Jessica dan kemudian gadis itu langsung bergegas memanaskan semua makanan yang ada dimeja makan. Sedangkan Siwon langsung pergi ke kamar Yoona.

~OoO~

Setibanya didepan pintu kamar Yoona, Siwonpun mengetuk pintu.

“Tok..tok…tok…”

“Yoona-ah, ayo kita makan malam bersama.”

Tapi dari dalam tidak terdengar sahutan. Kemudian Siwon membuka pintu kamar Yoona yang ternyata tak terkunci. Siwonpun masuk kedalam untuk memastikan keberadaan Yoona dan saat ia masuk, dia tidak mendapati Yoona di kamarnya tapi dia mendengar air shower didalam kamar mandi.

Biasanya Yoona jika mandi pintu kamar dikunci dan kamar mandipun dikunci tapi sekarang gadis itu lupa menguncinya pintu kamarnya dan lebih parah lagi dia lupa menutup pintu kamar mandinya dengan rapat.

Siwon ingin segera keluar tapi dia penasaran, apa yang sedang Yoona lakukan didalam sana. Karena Yoona bernyanyi dengan suara yang keras. Siwonpun diam-diam dan perlahan-lahan mendorong  pintu kamar mandi tersebut dan binggo dia melihat tubuh indah Yoona yang diguyur air shower perasaan Siwonpun mulai tak menentu. Ia merasa ingin menyentuh kemolekan tubuh Yoona.

“Yaa… Choi Siwon-ah, Neo michesseo?!” lirih pemuda itu dengan nafasnya yang memburu.

~TBC~

 

Annyeonghaseo Yeorobun, ketemu lagi dengan Phiyun disini, hehehe 😀

Maaf ya kalau aku update kelanjutan FF ini agak lama, maklum authornya lagi asik dengan real lifenya, hehe 😀 Oh iya, bagaimana ceritanya menurut kalian di part ini? Aku harap kalian semua menyukainya ya ^^

Maaf  kalau ada kata yang typo’s bertebaran dimana – mana saat membacanya, maklum penulis juga hanyalah manusia biasa, hehehe 😀

Oh iya dipart ini aku buat alurnya sedikit cepat ya soalnya tar di part selanjutnya bakalan aku panjangan, jadi maap kalau membuat kalian rada bingung. Soalnya penulisnya juga bingung juga gimana buat endingnya, hehe 😀

Aku juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua readers yang sudah berbaik hati meninggalkan jejaknya di part sebelumnya dan di part ini. Tanpa kalian semua,  penulis bukanlah apa-apa. Gomawoyo chingu  🙂

Jangan lupa RCL-nya ya, karena komentar dari readers semua adalah sebagai penyemangat author untuk lebih baik lagi dalam membut fanfic selanjutnya.

See you next chapter berikutnya…

Gomawo ^^

133 thoughts on “In Your Arms [Chapter 5]

Leave a reply to NurYW Cancel reply