Mianhae [Oneshoot]

mianhae

Poster By Bumblebee @ Poster Order

Title : Mianhae

Author : Cherra24 a.k.a YoonSic_Lovers

Genre : Sad, angst, friendship, romance, etc

Cast :

  • Seo Joo Hyun (SNSD)
  • Cho Kyuhyun (SuJu)

Other Cast :

  • Jung Eunji as Cho Eunji (A Pink)
  • Im Yoon Ah (SNSD)
  • Cho Jayoung a.k.a Cho Ah Young (Dal Shabet)
  • Park Chorong as Seo Chorong (A Pink)
  • Jung Yonghwa (CN Blue)

Rating : PG-15

Length : Oneshoot

Disclaimer : Semua cast milik Tuhan, ortu masing-masing, dan SMEnt. Saya hanya pemilik alur cerita saja.

A/N : Annyeonghaseyo^^ Author comeback, setelah hilang beberapa minggu. Mianhae admin, mianhae. Aku sempet hilang beberapa minggu. Mianhae, mianhae, mianhae T.T  Aku bener-bener minta maaf yah. Habis aku sempet kena musibah(?) beberapa hari terakhir ini.

Author  sebenarnya pingin bikin readers berlinang air mata *apa ini?? XD Tapi kayaknya nggak jadi, deh. Soalnya author baca ulang lagi aja bukannya ngerasa feel malah ngakak guling-guling nggak karuan. Jadi readers jangan protes yah kalo ceritanya abal/aneh banget XD

Oke, aku bawa fanfic oneshoot buat kalian. Kali ini aku mau bawa pairing SeoKyu. Ada yang suka?? Ada yang suka?? Check!

WARN!! Cerita abal, jelek, aneh, nggak dapet feel. Typo bertebaran dimana-mana =.= Jangan lupa siapkan popcorn/makanan lain jika anda bosan #plakk =.=

.

DON’T BE PLAGIATOR

.

DON’T BASHING THE CHARACTER

.

Happy Reading

.

.

.

“MIANHAE, JEONGMAL MIANHAEYO!!!”

Seorang namja tampan tengah berteriak disebuah pantai yang indah. Sesekali air matanya menetes dari matanya. Sudah 2 tahun sejak kejadian itu, namun namja itu belum bisa menerimanya. Dia masih terus merutuki kebodohannya.

“Sudahlah Kyuhyun Oppa. Jangan menangis terus seperti ini. Kau itu namja, bersikaplah lebih tegar,” sebuah suara membuatnya menoleh. Nampak seorang yeoja cantik tengah berdiri disebelahnya.

Kyuhyun tersenyum melihat adiknya itu. Adik yang selalu berada dipihaknya. Yang mendukung segala pilihannya. Walaupun gadis itu hanya adik angkatnya, namun gadis itu sungguh menyayanginya sepenuh hati.

Kyuhyun tersenyum getir. Ingatannya menerawang ke kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian dimana dia mulai dibayang-bayangi oleh permintaan maaf. Kejadian yang telah membuat seseorang dikurung disebuah penjara mengerikan.

Ya, kejadian 2 tahun lalu yang mengubah segalanya. Mengubah takdir dan hidupnya…

Flashback On

“Mianhae. Aku, aku tidak tahu itu bisa terjadi,” Joohyun menggenggam erat tangan Kyuhyun. Berusaha meminta maaf pada kekasihnya itu.

“Pengkhianat!” satu kata itu berhasil keluar dari mulut Kyuhyun dengan sempurna. Sebuah kata menyakitkan yang membuat hati Joohyun mencelos.

“Kau benar-benar mengerikan Seo Joohyun. Kau yeoja murahan yang hanya bisa menyakiti hati namja. Aku tidak mau mengatakannya, tapi aku berharap kau hilang dari hidupku, selamanya,” Kyuhyun meninggalkan Joohyun yang menangis karena ucapannya. Ucapan mengerikan dari mulut kekasihnya.

“Mianhae,”

oOo

PLAK!! Tangan Tn. Seo mendarat mulus dipipi Joohyun. Tamparan menyakitkan yang terlahir untuknya.

“Kau benar-benar tidak tahu terima kasih! Setelah semua yang kami lakukan untukmu kau malah mengecewakan kami dengan hal menjijikan?! Kau benar-benar mengerikan!” bentak Tn. Seo.

Lagi. Joohyun kembali mendengar. Mendengar seseorang mengklaimnya sebagai seorang yang mengerikan.

“Apa ini yang kau berikan setelah eommamu mengorbankan jiwanya padamu?” bentak Tn. Seo lagi.

Joohyun menatap ayahnya sendu. Kini ingatannya ikut menerawang dimana eommanya meninggal untuk menyelamatkannya dari sebuah kecelakaan.

“Mianhae,”

Hanya itu yang bisa Joohyun katakan. Kata yang akhir-akhir ini sering dia katakan. Sebuah kata permintaan maaf yang tidak bisa mengubah segalanya. Ya, segala kesalahannya.

“Pergi!! Aku tidak mau kau ada dihadapanku lagi. Kau bukan anakku lagi. Kuharap kau pergi yang jauh dan tak akan kutemukan lagi!!”

Dan lagi. Kini seseorang kembali memintanya untuk pergi. Pergi sejauh-jauhnya dari sini. Dan ironisnya, 2 orang tersayangnya yang mengatakan itu.

Joohyun menangis. Kini pertahanannya runtuh. Air matanya mengalir deras dipipinya. Sebuah tangis pilu yang menyentuh hati.

Kakinya melangkah perlahan. Pergi meninggalkan ayahnya yang sekarang berusaha menahan air matanya. Ayah yang kecewa dengan perbuatan anak satu-satunya yang ia sayang. Anak yang menjadi pesan terakhir istrinya.

Joohyun berlari pergi. Meninggalkan rumah yang telah menjadi saksi hidupnya selama ini. Kakinya tidak berhenti berlari. Tidak peduli langit yang kini meneteskan tetesan-tetesan air hujan. Ia membiarkan hujan menerpa tubuh kotornya.

Langkahnya terhenti. Kakinya sudah tidak dapat menopang tubuhnya lagi. Dirinya jatuh tersungkur ditengah hujan. Air matanya tidak berhenti menetes.

“Joohyun-ah, kau bisa sakit jika terus disini,” tiba-tiba sebuah suara membuatnya menoleh. Kini dia tidak merasa tetesan-tetesan hujan membasahi tubuhnya lagi.

“Yoona-ya,” lirih Joohyun.

Yoona tersenyum dan mengulurkan tangannya kearah Joohyun. Joohyun meraih tangan Yoona dan berdiri tegak. Dia menatap sahabatnya lirih.

“Kau masih percaya padaku, Yoona-ya?” tanya Joohyun tak percaya.

“Ne. Walaupun aku kecewa dengamnu, tapi aku yakin kau tidak melakukan apapun,” jawab Yoona sambil tersenyum.

“Gomawo, Yoona-ya,”

oOo

Seorang gadis menatap sebuah figura photo nanar. Figura dengan photo 2 saudara yang berbahagia dengan kedua orang tua mereka.

Tatapannya licik dan sendu bercampur satu. Dendam besar tersimpan dihatinya. Sebuah dendam yang sebentar lagi akan tersalurkan.

“Kau harus membuatnya seolah ternodai,”

Kalimat dari ‘bos’-nya sudah dia laksanakan. Bos yang juga memiliki sebuah dendam yang sama dengannya. Dendam pada satu orang yang sama. Seseorang yang menurut mereka patut untuk menderita.

PRANG!!! Gadis itu membanting keras figura photo itu. Figura yang berisi photo kenangan terakhirnya dengan saudara tirinya. Saudara yang dulu membuatnya terabaikan. Saudara yang membuatnya hidup sebatang kara.

“Sudah saatnya, kau merasakan apa yang dulu kurasakan Joohyunie,”

oOo

Kyuhyun merebahkan dirinya di spring bed-nya. Ingatannya kembali menerawang. Menerawang saat-saat indah dirinya dengan Joohyun. Kenangan indah yang tak terlupakan.

Tapi kenangan itu hilang seketika. Tergantikan oleh kejadian beberapa hari yang lalu. Kejadian dimana dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Joohyun tidur dengan sahabatnya dalam keadaan tanpa busana. Benar-benar kejadian buruk yang tak terlupakan.

Tiba-tiba dia merasa ponselnya berbunyi. Kyuhyun mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera disana. ‘Jung Yonghwa’, itu nama yang tertera diponselnya.

Kyuhyun tersenyum getir. Lagi-lagi namja pengkhianat ini menghubunginya. Ya, Jung Yonghwa, namja yang dia lihat tertidur bersama Joohyun beberapa hari yang lalu tanpa busana. Dan sejak hari itu, Yonghwa terus-terusan menghubunginya.

Terdengar ketukan dari arah pintu. Kyuhyun menoleh kearah pintu. Dia menatapnya datar. Dia yakin, hanya 2 kemungkinan yang mengetuk. Kakaknya atau adiknya.

“Masuk!”

Seseorang masuk kedalam kamarnya. Wajahnya yang cantik dihiasi senyum yang manis. Walaupun terselip sedikit kekecewaan dalam senyumannya.

“Wae Eunji-ya?” tanya Kyuhyun. Eunji tidak menjawab. Dia duduk disebelah Kyuhyun dan menyentuh tangan kakaknya itu.

“Oppa, aku tahu kau kecewa, aku tahu kau marah. Tapi diantara kedua perasaan itu, pikiranmu harus tetap steril,” Eunji tersenyum pada kakaknya itu.

“Lalu?” Kyuhyun tidak mengerti kemana jalan pikiran adiknya itu.

“Maksudku, apa kau tidak menemukan kejanggalan pada kejadian itu oppa?” tanya Eunji sopan.

“Kurasa tidak,” jawab Kyuhyun singkat. Dia melangkahkan kakinya menuju cermin dan berdiri didepan cermin itu.

“Benarkah? Bagaimana denganku? Aku menemukannya,” ucapan Eunji sontak membuat Kyuhyun menoleh kearahnya.

“Apa itu?” tanya Kyuhyun.

“Nomor pesan yang kau dapat,” jawab Eunji. Kyuhyun mengerutkan keningnya.

“Maksudmu?” Kyuhyun tidak mengerti maksud dari jawaban Eunji.

“Serahkan ponselmu!” bukannya menjawab, Eunji justru meminta ponsel kakaknya itu.

Kyuhyun terdiam. Dia mengambil ponsel yang berada dikantong celananya dan melemparnya kearah Eunji. Dengan sigap Eunji menangkapnya. Dia kini terlihat asik mengutak-utik ponsel kakaknya.

“Dugaanku benar,” setelah 10 menit Eunji terdiam, kini dia membuka kembali suaranya.

“Apa maksudmu?” tanya Kyuhyun heran. Sungguh, saat ini dia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran adiknya.

“Masa lalu Joohyun Eonni. Kau mengetahuinya?” lagi-lagi Eunji tidak mengubris pertanyaan Kyuhyun.

“Nde? Masa lalu apa maksudmu?” tanya Kyuhyun bingung.

“Kau tidak tahu. Baiklah, kuceritakan,” Eunji tersenyum simpul dan memulai ceritanya.

oOo

“Mwo?! Jadi Eunji adalah teman masa kecil Joohyun?!” tanya seorang gadis membentak. Dia menatap tajam beberapa anak buahnya yang sekarang menghadapnya.

“Kenapa kalian tidak memberitahuku sejak awal? Kalian benar-benar bodoh. Sudah kubilang, semua yang berhubungan dengan Joohyun harus segera kalian beritahu padaku!!” bentak gadis itu lagi. Matanya berapi-api. Menunjukan bahwa dia sedang terendam dalam amarah yang tinggi.

“Mianhae Nona. Kami kira ini bukan hal yang penting,” ujar salah satu anak buahnya. Mereka berusaha mencari alasan untuk menghindar dari amarah bos mereka ini.

“Bukan hal penting bagaimana?! Jika dia memberi tahu Kyuhyun, semua rencana kita akan gagal!!” gadis itu kembali membentak anak buahnya.

“Argh!! Batalkan semua rencana kita selanjutnya. Aku mempunyai rencana baru untuk memperbaiki kesalahan kalian. Kali ini, jangan sampai ada satupun hal yang kalian lewatkan. Ingat itu!!” pesan gadis itu. Tatapannya sungguh mengerikan dimata para anak buahnya. Membuat mereka bergidik ngeri. Padahal jika diluar sana, dia bersikap sangat manis dan baik.

“Sekarang kalian boleh pergi. Awasi kembali Joohyun. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Atau nyawa kalian yang menjadi taruhannya,” usir gadis itu dengan nada mengancam. Semua anak buahnya mengangguk dan segera pergi. Kaki mereka sudah gatal ingin cepat-cepat pergi dari sana. Sungguh.

“Seo Joohyun. Kau tahu? Kau tidak sadar jika banyak orang yang menyimpan dendam padamu. Termasuk aku, dan saudara tirimu,”

oOo

Kyuhyun mendesah. Sedari tadi dia terus dibayang-bayangi oleh kisah masa lalu Joohyun. Sekarang dia mulai tahu. Ya, tentu saja. Nomor yang mengirim pesan kepadanya adalah nomor asing. Juga beberapa kejanggalan lain.

***

Annyeong Chagi^^ Aku Joohyun, aku ingin memberi kejutan untukmu. Jadi bisakah kau datan ke hotel xxx sekarang? Jebal!

Saranghae,

Joohyun

***

Itulah isi pesan itu. Dan dia baru sadar kalau ada kejanggalan disana.

Pertama, Joohyun tidak pernah memanggilnya ‘chagi’. Biasanya Joohyun memanggilnya ‘oppa’. Kedua, Joohyun tidak pernah mengakhiri sebuah pesan untuknya dengan kata ‘saranghae’. Jalankan berkata ‘saranghae’, berkata ‘bogoshipo’ saja tidak pernah. =.=

Mungkin dia terlalu senang dengan kata ‘saranghae’ yang ditulis Joohyun. Jadi dia segera pergi tanpa berpikir terlebih dahulu.

Dan lagi. Kini pikirannya kembali dibayang-bayangi masa lalu Joohyun. Dia kembali mengingat cerita Eunji yang merupakan teman masa lalu Joohyun.

“Eomma Joohyun meninggal 5 tahun yang lalu karena sebuah penyakit mematikan. Setahun kemudian, ayahnya menikah dengan seorang janda yang memiliki seorang anak sebaya Joohyun. Eomma barunya sangat menyayangi Joohyun, bahkan dia hampir melupakan anaknya sendiri. Hingga 2 tahun kemudian, eomma tirinya itu menyelamatkan Joohyun dari sebuah kecelakaan lalu meninggal. Joohyun yang begitu shock mengalami sebuah amnesia. Saudara tirinya begitu membenci Joohyun karena dia menganggap Joohyun tidak tahu terima kasih dengan melupakan eommanya yang sudah menyelamatkan Joohyun. Setelah kejadian itu, saudara tirinya terabaikan. Ayah Joohyun sangat memperhatikan Joohyun dan mengabaikan anak tirinya itu. Karena itu, saudara tirinya itu melarikan diri dari rumah dan tidak ada kabar sampai sekarang. Seingatku, namanya adalah Seo Chorong,”

Menyedihkan? Tentu saja. Dia tidak menyangka masa lalu ‘mantan’ kekasihnya seburuk itu. Tapi yang mengganjal pikirannya sekarang, apa betul saudara tiri Joohyun yang menjebak Joohyun untuk membalas dendam?

“Gunakan saja anak-anak buahmu. Kau tahu? Mereka sudah jamuran menunggu perintahmu. Kau tidak pernah memberi tugas serius. Paling hanya membelikanmu PSP dan sebagainya. Guanakanlah mereka sebaik-baiknya!!”

Ucapan terakhir Eunji kembali masuk kedalam kepalanya. Dia segera mengambil ponselnya dan menelepon anak buahnya.

oOo

Joohyun menatap sendu pemandangan didepannya. Pemandangan yang sangat indah, tidak seperti hidupnya yang kini buruk.

Sungguh, dia bersumpah tidak melakukan apapun dengan Yonghwa. Sama sekali tidak. Bahkan bisa ada disana saja dia tidak menyadarinya.

Tes tes. Rintik-rintik hujan mulai menetes. Entah kenapa, akhir-akhir ini hujan terus turun. Langit seolah ikut bersedih kala Joohyun sedih.

“Joohyun-ah, sedang apa kau disini?” sebuah suara membuatnya berpaling. Menatap sahabat yang kini berada disebelahnya.

“Yoona-ya,” lirih Joohyun.

Yoona menghampiri Joohyun. Dia berdiri disebelahnya. Ikut melihat pemandangan indah dari balkon apartemennya.

Ya, sejak Joohyun ‘diusir’ oleh ayahnya, dia menginap dirumah Yoona. Sebenarnya Joohyun tidak ingin merepotkan sahabatnya itu, tapi tetap saja Yoona memaksa.

“Kau memikirkannya lagi? Oh come on! Itu hanya akan membuang waktumu,” Yoona merutuk kesal. Joohyun tersenyum tipis.

“Argh!! Aku benar-benar ingin menghabisi orang yang memfitnahmu dengan ilmu beladiri yang kukuasai!!” rutuk Yoona lagi. Joohyun tertawa kecil. Sungguh, sahabatnya yang satu ini benar-benar konyol.

“Ya!! Kenapa kau tertawa?!” dengus Yoona kesal.

“Kau tidak perlu repot-repot membuang tenagamu. Simpan saja dulu untuk. Karena sebentar lagi kalian akan hidup tenang,” ujar Joohyun. Yoona mengerutkan keningnya bingung.

“Maksudmu?” tanya Yoona heran. Entah kenapa firasatnya menjadi buruk.

“Aniyo,” Joohyun menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

“Yoona-ya,” panggil Joohyun pelan.

“Nde?” Yoona menoleh kearah Joohyun.

“Besok, temani aku mengikuti pameran lukisan,”

oOo

Eunji berjalan menysuri taman belakang rumahnya. Menikmati pemandangan indah yang disajikan taman rumahnya ini. Matanya tertutup membiarkan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya.

“Kau hanya anak tiri, jangan campuri urusanku,” bisikkan itu terdengar jelas ditelinganya. Sontak dia membuka matanya dan berhenti melangkah. Melihat seseorang yang membisikkan kata-kata ditelinganya.

“Ah Young Eonni,” lirih Eunji kaget. Matanya jelas-jelas melihat bahwa orang yang memsikkan kata-kata itu adalah kakak tirinya, Cho Ah Young.

Sebenarnya dia sudah tahu akal jahat kakak tirinya itu. Dia mengetahuinyaa dengan jelas lewat anak buah yang dia punya. Dan dia juga tahu tentang masa lalu kakak tirinya itu.

“Aku baru menyadarinya. Ternyata kau juga mempunyai sebuah rencana dan mengetahui semua tentangku. Benar-benar pandai,” puji Ah Young tajam. Dia seolah ‘menghakimi’ adik tirinya itu.

“Kau memakai seorang anak buah untuk mengawasiku, mencari tahu masa laluku, dan mengikutiku. Sungguh, aku tidak percaya adik tiriku sendiri yang melakukannya,” tambah Ah Young lagi.

“Kau benar-benar hebat. Tapi ingatlah satu hal. Kau hanya anak tiri dirumah ini. Anak pungut yang seharusnya tidak perlu mencampuri urusanku. Dan kau hanya anak tiri menjijikan yang berasal dari orang tua misterius,” ejek Ah Young tajam.

Eunji menatap Ah Young datar. Tangannya terkepal kuat. Dia benci kalimat-kalimat yang dilontarkan kakak tirinya itu. Kalimat-kalimat yang seakan mengejeknya sebagai anak haram yang tak pantas lahir.

Ah Young tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi adik tirinya itu. Dia menepuk-nepuk pelan pundak adiknya dan berlalu dari sana.

“Ne. Aku memang hanya anak tiri yang lahir karena sebuah hubungan gelap kedua orang tuaku. Aku hanya anak yang dipungut lalu dirawat disini,” seru Eunji keras. Ah Young yang medengarnya berhenti melangkah dan tersenyum simpul. Sementara Eunji, dia tetap tidak berbalik atau bergeming dari sana.

“Tapi bukankah tidak salah, jika aku ingin membalas budi dengan membahagiakan semua anggota keluarga disini? Sebagai ucapan terima kasih telah merawatku dari kecil. Apakah itu salah untukmu?”

oOo

“Jadi maksudmu, Joohyun dan Yonghwa tidak melakukan apapun?” tanya Kyuhyun tak percaya. Dia meremas menatap CCTV kamar hotel yang beberapa hari lalu ditiduri oleh Yonghwa dan Joohyun.

“Ne, Tuan Muda. Dalam rekaman CCTV, terlihat kalau Nona Joohyun pingsan dan dibawa kekamar hotel itu. Begitu pula dengan Tuan Yonghwa. Terlihat seorang yeoja dan namja membawa masing-masing dari mereka,” jawab anak buahnya itu menjelaskan.

“Siapa mereka?” tanya Kyuhyun emosi. Rahangnya mengeras menandakan emosinya tengah memuncak.

“Seo Chorong dan seorang preman, Min Jun Dae,” jawab anak buahnya. Kyuhyun mendesah. Rupanya dugaan Eunji benar. Joohyun dijebak dan yang menjebaknya adalah Seo Chorong, adik tiri Joohyun yang terlupakan.

“Gomawo atas hasil dan penjelasan kalian. Sekarang kalian boleh pergi,” Kyuhyun mengibas-ngibaskan tangannya seolah mengusir anak buahnya itu.

Anak buahnya itu mengangguk dan segeraa berdiri. Dia membungkuk sebentar lalu segera pergi dari sana.

“Seo Chorong. Kau akan segera mendapatkan yang setimpal setelah melalukan hal buruk pada saudara tirimu. Bersiaplah untuk menerimananya,” gumam Kyuhyun sambil menekan beberapa nomor diponsel touch screen-nya dan berlalu dari sana.

oOo

Seorang gadis tengah duduk dikursi rumahnya sambil menggigit bibirnya cemas. Sedari tadi dia terus mendengar ketukan-ketukan pintu dari luar rumahnya. Ketukan-ketukan yang bagaikan penghancur masa depannya.

Sebenarnya tidak salah jika seseorang bertamu dirumahnya. Dan dengan senang hati dia akan melayani tamunya itu dengan sopan santun yang sempurna. Tapi yang menjadi masalah sekarang, tamu yang datang kerumahnya adalah tamu-tamu dengan seragam biru-putih atau lebih singkatnya beberapa orang polisi. Apa dia masih bisa bersikap sopan santun dengan tamu yang akan mengancam masa depannya? Tentu saja tidak.

BRAK!! Gadis itu terlonjak. Dia buru-buru berdiri dari duduknya dan segera berlari menuju pintu belakang. Berusaha mencari jalan keluar dari rumahnya.

Gadis itu membuka pintu rumah belakangnya. Berharap para polisi itu tidak ada didepan pintu rumah belakangnya.

“Apa anda adalah Seo Chorong?”

Chorong terkulai lemas. Harapannya tak terkabulkan dan malah berujung pada kesialan. Ya, dia yakin sebentar lagi dia akan terkurung didalam penjara besi yang bagaikan neraka baginya.

Salah seorang polisi memberi tanda isyarat dengan tangannya pada beberapa temannya yang lain. Seolah berkata untuk segera memborgol tangan gadis dihadapannya, Seo Chorong.

Grek! Borgol besi itu sudah terkunci dikedua tangan Chorong. Dia sama sekali tidak melawan. Justru pasrah dengan keadaannya sekarang.

Kepalanya menunduk. Berusaha menyembunyikan air mata yang sebentar lagi jatuh. Sungguh, dia tidak pernah menyangka jika akan menjadi seperti ini. Benar-benar diluar dugaan.

Dan yang sekarang hanya bisa dia lakukan adalah pasrah. Berharap suatu hari ‘bos’-nya itu menyelamatkannya. Atau orang lain menyelamatkannya dan membuktikan sesuatu. Ya, tapi itu hanya sebuah harapan yang belum tentu terpenuhi.

oOo

Joohyun menatap sendu sebuah pantai. Pantai indah yang berbalik pada kehidupannya sekarang.

Kadang hatinya bertanya. Kenapa dia harus hidup dengan kesengsaraan menyakitkan seperti ini? Apa salahnya hingga Tuhan begitu kejam mempermainkan takdirnya.

“Pergi,”

Satu kata itu keluar dengan mulus dari bibirnya. Sebuah kata yang sebentar lagi akan ia lakukan. Ya, pergi untuk selamanya dan sejauh-jauhnya.

“Aku tidak mau mengatakannya, tapi aku berharap kau hilang dari hidupku, selamanya,”

“Kuharap kau pergi yang jauh dan tak akan kutemukan lagi!!”

Dua kalimat itu masih terngiang ditelinganya. Dua kalimat penuh duri baginya. Kalimat yang dikatakan dua orang tersayangnya. Yang sekarang menginginkannya untuk pergi selama-lamanya.

Matanya tertutup. Berusaha menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Dan berusaha, untuk menikmati indahnya dunia, sebelum dia, benar-benar pergi.

Air matanya mulai menetes. Meskipun matanya tertutup rapat, tetesan air matanya tidak dapat tertahan. Semua itu mengalir begitu saja.

Perlahan matanya terbuka. Membuat tetesan air matanya semakin deras. Tangannya menyentuh dadanya. Dada yang kini terasa sesak.

Joohyun menghapus air matanya. Dia mengambil ponselnya. Menekan beberapa angka dilayar touch screen ponselnya.

“Yeoboseyo? Joohyun-ah aku min—”

            “Mianhae. Jeongmal mianhaeyo. Aku, aku akan pergi Oppa. Aku benar-benar minta maaf,” potong Joohyun cepat. Air matanya kembali mengalir deras.

“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti,”

“Gomawo dan mianhae. Gomawo atas cintamu yang tulus selama ini. Dan mianhae atas perbuatanku yang menjijikan. Yang sudah menghancurkan cinta tulusmu,” Joohyun mengabaikan pertanyaan Kyuhyun. Ombak-ombak pantai mulai menyentuh kaki jenjangnya.

“Kau, kau. Maksudmu kau—”

“Ne. Aku akan menghilang dari hidupmu. Aku akan meninggalkan dunia ini. Mianhae,” Joohyun menutup panggilannya. Kepalanya mengadah keatas. Berusaha menahan air mata yang akan turun dari pipinya.

Yoona. Tiba-tiba nama itu terlintas dibenaknya. Dia kembali mengambil ponselnya dan menekan beberapa angka dilayar touch screen ponselnya.

“Ya, Seo Joohyun!! Apa maksudmu membuatku menunggu seperti ini? Aku sudah menunggu selama 1 jam. Katamu ingin aku menemanimu melihat pameran lukisan, tapi kenapa kau malah terlambat?!”

Joohyun tersenyum tipis. Dia yakin dia akan rindu dengan omelan-omelan sahabatnya yang satu ini. Sangat yakin.

Air matanya kembali menetes. Rasanya berat sekali untuk mengucapkan selamat tinggal pada sahabatnya ini. Sahabat yang selalu percaya padanya. Sahabat yang selalu mendukungnya. Seorang sahabat terbaik yang pernah dia kenal.

“Joohyun-ah gwenchana?”

Setelah lama terdiam, kini suara Yoona kembali. Suara penuh kekhawatiran yang pasti juga akan dia rindukan.

“Yoona-ya,” panggil Joohyun.

“Ne? Ada apa Joohyun-ah?”

“Gomawo,” singkat Joohyun. Dia kembali mengadahkan kepalanya keatas. Menahan isak tangis yang sebentar lagi keluar dari bibirnya.

“Gomawo. Gomawo atas segala kepercayaanmu dan dukunganmu. Aku sungguh berterima kasih. Aku minta maaf. Tidak bisa membalasnya. Aku…, harus segera pergi dari dunia ini. Orang sepertiku tidak cocok tinggal didunia ini,” Joohyun mengatakan kata-kata perpisahan menyakitkan. Matanya tak henti mengeluarkan cairan bening penuh kesedihan.

“Joo, Joohyunie. Kau, kau tidak akan berbuat nekat kan? Kumohon, katakan padaku kalau itu hanya sebuah lelucon!”

Kini telinganya mendengar sebuah isak tangis kepedihan dari seberang telepon.

“Mianhae, Yoongie-ya. Jeongmal mianhaeyo,” Joohyun kini tidak bisa menahan isak tangisnya lagi.

Kakinya mulai melangkah. Mendekati ombak yang sebentar lagi akan menerpa tubuhnya. Menenggelamkannya dilaut.

“TUNGGU!!! JANGAN PERGI!!!”

oOo

Kyuhyun mengambil ponselnya. Berniat menghubungi Joohyun dan meminta maaf padanya.

Ponselnya berbunyi. Baru saja dia ingin menelepon Joohyun, namun gadis itu sudah meneleponnya lebih dulu.

“Yeoboseyo? Joohyun-ah aku min—”

“Mianhae. Jeongmal mianhaeyo. Aku, aku akan pergi Oppa. Aku benar-benar minta maaf,”

“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti,” aku melontarkan pertanyaan atas ucapannya yang menurutku aneh. Entah kenapa firasatku menjadi buruk.

“Gomawo dan mianhae. Gomawo atas cintamu yang tulus selama ini. Dan mianhae atas perbuatanku yang menjijikan. Yang sudah menghancurkan cinta tulusmu,”

Aku terpaku. Kudengar suara ombak-ombak pantai disana. Tiba-tiba pikiranku terju pada satu hal. Bunuh diri.

“Kau, kau. Maksudmu kau—”

“Ne. Aku akan menghilang dari hidupmu. Aku akan meninggalkan dunia ini. Mianhae,”

Kejutan, ini sebuat kejutan menyakitkan. Dan detik ini pula sambungan teleponnya terputus. Kyuhyun cuman bisa terdiam. Berusaha mencerna ucapan Joohyun. Ucapan menyakitkan yang ingin dia tak mengerti.

“Joohyun-ah!!” pekiknya. Dia baru menyadarinya. Otaknya baru mencernanya. Dan sekarang, dia akan pergi mencegah Joohyun. Memeluknya dan membisikkan kata maaf ditelinganya. Sebelum semuanya terlambat.

oOo

Tiba-tiba sebuah suara membuatnya berbalik. Sosok tinggi dengan paras tampan berada tepat beberapa meter darinya. Ponsel yang berada ditangannya kini jatuh. Tidak percaya dengan sosok yang ada dihadapannya ini.

“Kumohon. Jangan pergi. Jebal!” mohon Kyuhyun.

“Aku salah. Aku tidak meneliti terlebih dahulu semua itu. Jeongmal mianhae!!” teriak Kyuhyun keras. Dia tersenyum penuh arti kearah Joohyun.

Terukir senyum manis dibibir Joohyun. Dia melambaikan tangannya kearah Kyuhyun.

Kakinya mulai bergerak. Berlari mendekati Kyuhyun yang kini meminta pelukannya.

BYURR!!! Tubuh Joohyun diterjang ombak besar. Tangannya melambai-lambai. Nafasnya sesak. Tubuhnya mulai lemah dan tak sadarkan diri.

Flashack Off

Kyuhyun tersenyum getir. Setelah kejadian itu, mayat Joohyun tak ditemukan. Hilang entah kemana. Sudah banyak yang mencarinya namun tak kunjung ditemukan.

“Oppa, ayo pulang,” ajak Eunji.

“Ne. Kajja,” Kyuhyun tersenyum dan mengikuti langkah Eunji.

Kyuhyun menoleh sebentar. Menatap kembali pantai itu. Pantai dimana terakhir kali dia bertemu dengan sosok Joohyun. Rasa sesal terus berada dibenaknya. Namun dia sudah terlambat. Karena penyesalan, selalu ada diakhir.

oOo

Seorang gadis menatap sendu sebuah figura photo. Figura yang terletak sebuah fotonya dengan sahabatnya. Sahabat yang sekarang sudah pergi dan tak akan kembali lagi.

“Joohyun-ah, bogoshipoyo,” gadis itu memeluk erat figura itu. Air matanya perlahan menetes.

Ingatannya menerawang. Saat dimana dia mendengar suara terakhir sahabatnya…

Flashback On

Sedari tadi Yoona terus mendengus kesal. Kakinya tak henti-henti menghentak. Matanya terus melirik jam tangannya.

Tiba-tiba dia merasa ponselnya berbunyi. Dia segera mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera disana. Dan nama ‘Seo Joo Hyun’ tertera disana. Dia buru-buru mengangkatnya.

“Ya, Seo Joohyun!! Apa maksudmu membuatku menunggu seperti ini? Aku sudah menunggu selama 1 jam. Katamu ingin aku menemanimu melihat pameran lukisan, tapi kenapa kau malah terlambat?!” omelnya kesal.

Hening. Tidak ada jawaban dari Joohyun. Yoona mulai cemas. Biasanya Joohyun akan meminta maaf jika dia datang terlambat.

“Joohyun-ah gwenchana?” tanya Yoona khawatir. Entah kenapa firasatnya tiba-tiba buruk.

“Yoona-ya,”

Akhirnya terdengar sebuah balasan dari Joohyun. Walaupun hanya sebuah panggilan saja.

“Ne? Ada apa Joohyun-ah?” tanya Yoona.

“Gomawo,”

Hanya kata itu yang ia dengar. Sebuah kata yang entah kenapa membuatnya sedikit sakit.

“Gomawo. Gomawo atas segala kepercayaanmu dan dukunganmu. Aku sungguh berterima kasih. Aku minta maaf. Tidak bisa membalasnya. Aku…, harus segera pergi dari dunia ini. Orang sepertiku tidak cocok tinggal didunia ini,”

Kejutan! Yoona sudah tidak dapat menahan air matanya lagi. Rangkaian kalimat Joohyun itu terasa seperti sebuah petir ditelinganya.

“Joo, Joohyunie. Kau, kau tidak akan berbuat nekat kan? Kumohon, katakana padaku kalau itu hanya sebuah lelucon!” isak Yoona.

“Mianhae, Yoongie-ya. Jeongmal mianhaeyo,”

Yoona jatuh tersungkur. Kakinya sudah tidak dapat menopang tubuhnya lagi. Tangisnya pecah. Tidak peduli berapa pasang mata yang melihatnya kali ini.

Dan kini. Dia mendengar suara ombak. Dan sambungan telepon terputus. Tangisnya semakin pilu. Dia dapat menebak. Kini Joohyun berada dipantai dan pergi. Ya. Pergi meninggalkannya.

Flashback Off

Yoona melangkahkan kakinya kebalkon apartemennya. Tempat terakhir dia bertemu dengan Joohyun. Tangannya tetap memeluk figura photo itu. Menatapnya sendu.

Sebuah dendam tersimpan dihatinya. Dendam pada seseorang yang telah menjebak sahabatnya. Sahabat yang menjadi orang yang paling dia sayang.

“Joohyun-ah, aku janji akan membongkar semuanya. Mencari tahu siapa dibalik penderitaanmu ini,”

Itu kalimat yang dikatakannya. Sebuah janji yang akan dia lakukan. Tanpa bantuan seorang anak buah semancamnya. Ya, sendirian tanpa bantuan siapapun.

~END~

Yuhuuu^^ Balik lagi sama author. Gimana gimana gimana? *author nyolot #plakk

Kayaknya ending fanfic ini gantung parah. Banyak misteri yang belum terungkap XD Kapan-kapan author bikin sequel atau prequel, deh. Biar readers bisa ngerti jalan ceritanya. Tapi nggak setelah ini. Karena setelah ini author rencana mau bikin fanfic series dengan cast Krystal. Pairingnya belum ditemukan #plakk

Trus Yonghwa juga sebenarnya mau author munculin. Tapi nggak jadi gara-gara author bingung sendiri nanti munculnya gimana #plakk Dan jadilah. Disini Yonghwa cuman nyempil dikit aja. Bahkan namanya cuman muncul 1-3 kali. *digampar Yonghwa #plakk XD

Nah, untuk menentukan pairing(?) Krystal, author mau buka vote. Tapi cuman sama member beberapa EXO aja. Singkatnya mungkin EXOStal kali, yah?

One more. Jangan kacang ya. Sekarang kacang mahal. Author udah bosen makan kacang. Udah nggak jaman lagi. Dan author pun tidak siap lahir batin dikacangin #plakk

Okk, daripada author banyak ngomong, mending author langsung pamit aja 😉

See You Next Time 😉

Salam,

Cherra24

15 thoughts on “Mianhae [Oneshoot]

  1. Aduh… saeng… ceritanya gantung banget deh… aku jadi penasaran… kira” Yoona bakalan ngelakuin balas dendamnya gak yah,,, aku butuh sequelnya, harus bikin ya?? / Maksa nih, hehehe# Becanda# Tapi ngarep sih# hihii/ Keep wrinting ya dear ^^

    Like

Write your great opinion ^^