Love Is Not Enough Chapter 2

Loveisnotenough

Love Is Not Enough

Re PRESENT

Rated : M

Genre : Marriage life,Romance,Angst

Length: Chaptered

Starring : Park Jiyeon | Oh Sehun | Im Yoon Ah

Summary:

Jiyeon tidak pernah berfikir kalau kehidupan pernikahannya tidak akan berjalan lancar,ia tidak pernah berfikir kalau suaminya akan berfikir untuk menikah lagi,dari sekian banyak pertanyaan yang muncul di benaknya,Kenapa suaminya ingin menggapai cinta yang lain? Apa cinta darinya semembosankan itu kah?

Disclaimer :

Story by me,DON’T PLAGIAT IT!

If you don’t like it..just don’t read it!

Like,share,and coment is Amazing Suport for AUTHOR!

RECOMEND SONG :

Ailee – I will go to you like the first snow

Warning :

Cerita ini diberlakukan untuk umur 17+

Karena,didalamnya terdapat adegan yang menjuru ke erotis,kekerasan,dan kehidupan rumah tangga

Tanggung akibatnya sendiri jika memaksa membaca!

DAN CERITA HANYA FIKSI SEMATA,IDE DARI AUTHOR SEPENUHNYA !!

KARAKTER TOKOH MERUPAKAN BUATAN AUTHOR PRIBADI

Happy Reading ! ^^

.

.

“Bagaimana ini? Dinginnya lantai inilah yang mengurangi kesedihanku”

.

.

        Jiyeon membuka matanya perlahan.Ia mulai mengankat tubuhnya yang terasa ngilu.Ia lihat luka di kakinya yang disebabkan oleh cakarannya tadi.Tak banyak yang ia lakukan.Hanya mengedipkan matanya memandang lurus ke arah jam dinding yang terus berdetak.Tak lama ia pun bangkit dan menuju dapur.Jiyeon potong beberapa sayur dan daging untuk membuat sup daging.Meski sekarang Sehun tidak pernah memakannya sudah kebiasaanya memasak untuk Sehun seperti hari ini.Setelah ia merasa kuahnya sudah cukup pas bagi lidah Sehun ia matikan kompornya dan menyajikannya di piring saji.Ia lalu tenggelamkan wajahnya di balik lipatan tangannya.Hal yang biasa dilakukannya mulai hari ini,menunggu Sehun pulang.

“Apa sekarang kau akan pulang,oppa?”ucap Jiyeon sambil menyentuh ujung piring saji.Air matanya menetes satu persatu ia bosan menangis dan melihat matanya kering.

“Kau harus kuat Jiyeon~a…Sehun lakukan ini untuku ..yah anggap saja untuku”ucapan Jiyeon malah mebuat dirinya menangis.Ia sudah terluka lebih dalam meski tidak ia rasa.Ia melukai dirinya sendiri,menggapai angan akan bahagia bersama Sehun meski ada wanita lain.Ia kunci dirinya di harapan yang tidak mungkin terjadi.Jiyeon berjalan menuju kamar yang biasanya ada Sehun dan dia disana.

Ia pandangi dirinya di depan cermin.Matanya bengkak,berair,dan masih bisa ia lihat wajahnya yang cantik itu tertutupi oleh air mata yang sudah mengering.Apa dia sudah tidak cantik lagi bagi Sehun?.

Dengan kaki sempoyongan Jiyeon melangkah menuju wastafel.Ia cuci wajahnya agar terlihat lebih segar,agar Sehun tetap mencintainya.Mungkin..mungkin saja Sehun bisa membatalkan niatnya untuk menikah lagi.Setelah itu ia poleskan make up tipis di wajahnya.Ia tutupi wajah bengkak bekas tamparan Sehun itu dengan bedak yang agak tebal.Tapi,ia pandangi lagi dirnya di cermin.Tatapannya kosong dan membuat air mata tiba-tiba jatuh ke pipinya ,menuju lehernya dan lagi-lagi ia terisak di pinggiran ruangan itu sambil menenggelamkan wajahnya di balik lipatan tangan dan kakinya.

“Kenapa aku terlihat begitu menyedihkan?”ucapnya disela tangisnya.Lama-lama tangisnya terdengar semakin pilu dan meraung-raung.Sesekali ia tutupi mulutnya.Setelah merasa puas menangis ia poleskan lagi make upnya dan berlalu ke kamarnya.Menggambil tas selempangannya dan pergi keluar dari rumah.

.

.

“Bagaimana sekarang? Mencintaimu membuatku melukai diriku sendiri”

.

.

            Jiyeon tersenyum saat didapatinya sahabatnya melambaikan tangannya ke arah Jiyeon.Jiyeon selipkan dirinya di hiuk piuk mall tersebut.Setelah sampai ia peluk sahabat – sahabatnya itu untuk menghilangkan rindu mereka.

“Bogoshipo..Jiyeon~a”ucap Ju hee sambil memeluk Jiyeon erat.Jiyeon balas pelukan itu dengan erat.

“Bogoshipo..uri Jiyi”ucap Min jung sambil memeluk Jiyeon lembut.Jiyeon membalas pelukan itu dengan erat.Jiyeon rasa ia ingin menceritakan semua yang terjadi pada seseorang.

“Waeyo?”ucap Min jung yang merasakan keganjalan dari pelukan Jiyeon.Jiyeon tundukan wajahnya.Ju hee yang merasa aneh pun ikut bertanya.

“Waeyo Jiyeon~a”tanya Ju hee menimbal.Jiyeon tidak bisa berkata – kata.Sahabat-sahabatnya ini terlalu mengenalnya lebih baik.Air mata yang ditahan Jiyeon pun tidak bisa ditahan lagi.Mi jung langsung memeluk Jiyeon dengan erat berusaha memberikannya kekuatan meski sedikit.Memberinya keberanian untuk tidak pernah menyerah.Sementara,Ju hee hanya menepuk – nepuk pundak Jiyeon membiarkan Jiyeon menangis di pundak Mi jung.Sahabat yang selalu bisa mereka andalkan untuk menenangkan.

Setelah Jiyeon mulai berhenti menangis mereka pun duduk sambil saling berhadapan.Mi jung dan Ju hee sudah merasakan keanehan saat Jiyeon mengajak bertemu.Tak biasanya sahabat mereka itu mengajak mereka bertemu jika bukan karena ada masalah.

“Jadi sekarang,kamu sudah siap bercerita Jiyeon~a?”tanya Ju hee sambil menggengam tangan Jiyeon.Ia berusaha berikan kenyamanan untuk sahabatnya itu bercerita.Matanya Jiyeon terlihat sendu,senyumnya terlihat miris,dan sahabatnya sudah tau kalau,yang terjadi adalah hal yang sangat buruk.

“Sebenarnya………Sehun…”ucapan Jiyeon tersendat-sendat.Ia ingin sekali memeluk kedua sahabatnya ini dan menangis bersama mereka.Ia ingin berkata lebih lancar.Namun,ucapannya selalu tersendat saat ia mencapai nama Sehun.Hatinya selalu merasa getaran yang membuatnya ingin menangis.

“Ada apa Jiyeon~a?Kami disini jangan takut,kamu bisa katakan apapun pada kami”ucap Mi jung sambil ikut menggengam tangan Jiyeon.Jiyeon merasa kekuatan dari mereka mungkin sudah cukup untuk mengucapkan beberapa kata lagi.Ia harus kuat jika merasa bersama mereka.

“Dia..akan menikah lagi”ucap Jiyeon pada akhirnya.Terlihat sekali amarah pada mata Mi jung dan Ju hee.Ia tau harusnya ia tidak menceritakannya pada mereka.

BRAK..

“Apa maksudmu? MENIKAH LAGI? DAN KAU HANYA DIAM JIYEON!”sentak Ju hee sambil menggebrak meja.Mi jung langsung menatap Ju hee dan menyuruhnya untuk duduk lagi.

“Dia bilang..pernikahan ini untuk jabatannya dan ini untuk kebaikan kami”ucap Jiyeon sambil menidurkan dirinya ke atas meja cafe.

“Apa yang dia maksud kebahagiaan kalian? Kau terluka Jiyeon~a”ucap Mi jung lembut.Air mata Jiyeon jatuh lagi dan membuat pipinya menjadi basah oleh air mata.Jiyeon tersenyum kecil,senyum yang menandakan kebahagiaan sekaligus kesedihan bersamaan.

“Sungguh sulit jika harus kehilangannya tapi disisi lain,aku wanita normal..aku tidak ingin di madu”ucap Jiyeon sambil menangis tersedu-sedu.Sahabatnya hanya jadi pendengar baik di tangis sendu wanita itu.Keinginan Jiyeon hanya satu,bahagia bersama Sehun,dan apakah sesulit itu?.

.

.

“Lagi-lagi kau lakukan semuanya sesukamu”

.

.

           Jiyeon buka pintu utama rumahnya dengan perlahan.Ia melihat ke sekitar ruangan tersebut.Masih terlihat gelap dan itu membuatnya merasa lega.

Klek..

Jiyeon terkejut ketika tiba-tiba lampu menyala.Ia lihat Sehun sudah berdiri disana sambil menyilangkan lengannya.Jantung Jiyeon berdegub semakin keras saat Sehun mendekat ke arahnya.Ddia langsung terdiam ketika Sehun menarik dagunya dan menekan kedua pipinya dengan lengannya itu.

“Darimana kau hah?!”sentak Sehun saat mata mereka sudah bertemu.Jiyeon telan ludahnya.Ia tidak bisa berkata-kata lagi.

“A..Aku..”ucapan Jiyeon yang tersendat – sendat membuat Sehun mengeratkan gengamannya ke pipi Jiyeon,yang membuat Jiyeon meringis.

“OH..AKU TAU SEKARANG!”ucap Sehun dengan keras lalu membanting Jiyeon ke lantai.Pipi Jiyeon langsung menghantam ke arah lantai.Jiyeon memegang pipnya yang terasa begitu ngilu.Air matanya turun lagi satu per satu.

“KAU ! KAU ! KAU ! SUDAH JADI JALANG DILUAR SANA KAN?! IYA?!JAWAB AKU DASAR JALNG”ucap Sehun sambil menjambak rambut Jiyeon hingga beberapa rontok.Jiyeon sudah meneteskan air matanya berkali – kali.Ia berusaha tarik rambutnya namun Sehun malah mencengkramnya lebih kuat.

“Se..Sehun..Aku..Aku mohon lepaskan”isak Jiyeon sambil menarik-narik rambutnya.Sehun bantingnkan Jiyeon ke lantai untuk kedua kalinya.

“Moodku hari ini sedang bagus,dan KAU MALAH MERUSAKNYA!”ucap Sehun sambil menendang area perutnya.Jiyeon pegangi perutnya yang terasa amat nyeri karena Sehun masih menggunakan sepatu saat menendangnya.

“Uhuk”batukan Jiyeon membuatnya sedikit merasa lega.Ia pandangi Sehun yang menatapnya sinis.

“Aku..tidak pernah sekalipun bertemu dengan laki-laki lain setelah aku memilihmu,aku selalu melakukan semua hal bersamamu sejak aku memilihmu,oppa..Aku menemui Min jung dan Ju hee hari ini”jelas Jiyeon sambil memegangi lengan Sehun tetap dalam posisi terduduk.Sehun dudukan dirinya dan menyesuaikan dirinya dengan Jiyeon.

“Maaf..maafkan aku..Aku tak mau kehilanganmu”ucap Sehun sambil merengkuh Jiyeon dalam pelukannya,Ia ciumi puncak kepala Jiyeon hingga berkali – kali.Jiyeon hanya menutup matanya masih menangis meski dalam pelukan Sehun.

“Kenapa kau menangis,chagi~a…..Apa karena aku? Maafkan aku….Aku tidak mendengarkan alasanmu dulu”ucap Sehun sambil memnciumi kelopak mata Jiyeon.Jiyeon hanya diam menikmati sentuhan bibir Sehun di kelopak matanya.Ia buka matanya perlahan dan ia lihat Sehun memancarkan pancaran bersalah dari matanya.Mereka terus saling memandang hingga Sehun dekatkan wajahnya ke arah Jiyeon.Diawali oleh ciuman lembut Sehun terus memperdalam ciuman mereka.Jiyeon yang sudah terbawa suasana pun menarik leher Sehun agar memperdalam ciuman mereka.Sehun angkat Jiyeon dengan bridal style tanpa melepaskan pagutan mereka.Jiyeon tarik leher Sehun begitupun Sehun tak biarkan Jiyeon menjauhkan wajahnya.Sesampainya di kamar Sehun letakan Jiyeon dengan lembut.Ia lepas pagutannya di bibir Jiyeon.Ia cium kening,hidung dan memperdalam lagi ciumannya di bibir Jiyeon.Mata mereka beradu pandang , namun tak berlangsung lama Jiyeon menegang ketika lidah Sehun menyapu telinganya.Matanya terpejam menikmati setiap sentuhan dari Sehun.Malam mereka berlalu dengan nada-nada indah yang jarang di lantunkan lagi di ruangan ini.

.

.

“Aku tau aku tidak sempurna dan inilah alasanmu memilih yang lain kan?”

.

.

            Masih dalam balutan selimutnya Jiyeon menggeliat karena,cahaya mulai masuk ke matanya satu persatu.Ia buka matanya dan melihat Sehun yang masih menutup matanya.Jiyeon tersenyum mengingat kembali malam tadi.Hanya kebahagiaan sekecil ini pun membuat Jiyeon bisa bernafas lagi.Sentuhan lembut Sehun membuatnya merasa kalau Sehun memanglah mencintainya.Sebesar apapun rasa sakitnya bersama pria ini cinta mereka selalu mengalahkannya.Ia tidak bisa membiarkan Sehun sendirian.Tapi,pria ini tidak akan benar-benar sendiri meski ia meninggalkan pria ini kan?.

“Sampai kapan kau menatapku seperti itu chagi~a”ucap Sehun mengalun lembut di telinga Jiyeon.Jiyeon hanya diam sambil menyentuh hidung Sehun dengan jari lentiknya.Membiarkan ia mabuk akan karunia tuhan yang diberikan di sisinya.

Perlahan ia lihat ada pergerakan dari mata indah prianya ini.Ia lihat mata Sehun yang mulai membuka dan memperlihatkan senyumnya seperti biasanya.

“Kau mulai nakal ya”ucap Sehun sambil menciumi kening Jiyeon.Jiyeon terus tersenyum tanpa henti.Ia akan gila hanya dengan sentuhan cinta seorang Sehun.Akan seperti apa jika ia tanpa cinta yang konon akan membuatnya gila itu?.

Tanpa Jiyeon sadari air mata sudah menetes lagi dari kelopak matanya.Jatuh ke pipinya dan menempel pada dagu Sehun yang sedang menciuminya tanpa henti.Jiyeon lihat Sehun mulai memundurkan tubuhnya.Menangkupkan wajahnya di balik tangan besarnya.Sambil mengusap air mata yang menetes di pipi Jiyeon.Jiyeon biarkan Sehun melihat sisi lemahnya saat ini.Ia biarkan Sehun merengkuhnya dalam.Ia biarkan dirinya mabuk dalam aroma Sehun yang membuatnya candu.

“Maafkan aku..”satu kata dari Sehun membuatnya semakin terisak.Ia tarik tubuh Sehun untuk lebih memeluknya.Ia cakar punggung Sehun memberi tahu pada prianya ini kalau ia benar-benar terluka.

“Kenapa? Kenapa harus menikah lagi oppa?”isakan Jiyeon meraung-raung.Sehun tidak melawan ketika Jiyeon menjambak rambutnya,mencakar punggungnya hingga meninggalkan bekas disana.Sehun hanya diam sambil dengarkan curahan yang tak pernah Jiyeon ucapkan padanya.

“Apa..apa cinta kita selemah itu? Apa cintaku belum cukup untukmu?JAWAB!JAWAB!”erang Jiyeon sambil terus menggoyangkan tubuh Sehun.

“Tidak jii..Aku sudah bilang ini untuk kebaikan kita kan?”ucap Sehun sambil mengelus rambut Jiyeon.

“Kebaikan macam apa? Apa aku hanya akan menderita jika memilih bersamamu?”ucapan Jiyeon melemah bersamaan dengan lengannya yang mencengkram kuat tadi menurun.Jiyeon lepaskan pelukannya pada Sehun.Berjalan menuju toilet,sesampainya disana ia nyalakan shower dan membiarkannya membasuh tubuhnya seperti biasa tubuhnya merosot ke lantai toilet tersebut,menggepalkan lengannya dan menangis dalam diam.Tidak ada raungan lagi hanya menangis sambil diam.

“Aku hanya ingin kau jadi miliku satu-satunya oppa”ucap Jiyeon sambil menggadah ke arah shower.Rasanya menyenangkan bersama Sehun,menyenangkan sekaligus menyedihkan di mata orang-orang.

Berbeda dengan Jiyeon.Mata Sehun hanya menatap lurus ke arah langit – langit.Pandangannya kosong,tidak banyak bersuara hanya terdiam.

“Aku harus bagamina?”ucap Sehun sambil mengepalkan tangannya.Mengapa istrinya tidak mengerti ? Ini sungguhlah demi kebaikan mereka,menikahi Yoona akan membuat hidup mereka tetap terjamin.

.

.

“Setelah kejadian itu kami hanya saling mengenggam tangan tanpa merasakan apa-apa”

.

.

            Setelah membersihkan dirinya Jiyeon langsung menyiapkan sarapan.Ia baru saja memanaskan wajan ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya.Jiyeon pandangi orang yang berpangku dagu di bahunya dari sudut matanya.

“Oppa..kalau kau terus seperti ini aku akan kesulitan memasak”ucap Jiyeon sambil mengambil spatula dan menggoreng bahan-bahan yang sudah ia potong dahulu.

“Biarkan saja seperti ini chagi~a”ucap Sehun manja membuat Jiyeon diam tidak dapat berkata-kata.Sikap Sehun yang selalu ia rindukan selama seminggu ini.Ia sentuh wajah Sehun dengan sebelah tangannya yang lain.

“Kalau aku tidak memasak oppa akan lapar,aku tidak bisa membiarkan oppa merasa seperti itu”ucap Jiyeon sambil mematikan dulu kompornya dan berbalik menghadap Sehun.

“Oppa ingat janjiku saat pertama kali memasak?”tanya Jiyeon sambil menangkupkan wajah Sehun dalam lengan mungilnya.

“Agar aku makan sehat dan tidak merasa kelaparan iya kan?”ucap Sehun sambil mempoutkan bibirnya.Jiyeon hanya mengganguk sambil tersenyum kecil.Sehun yang akhirnya merasa kalah pun menunggu Jiyeon yang sedang memasak di meja makan mereka.

“Oppa tidak ada pekerjaan hari ini?”tanya Jiyeon sambil menyajikan makana yang sudah siap dihadapan Sehun.Ia lihat Sehun hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.Jiyeon ambilkan nasi untuk Sehun dan menyimpannya di hadapan Sehun.Lalu,ia berjalan duduk di hadapan Sehun.

“Mashita!”ucap Sehun sambil melahap makanannya rakus.Jiyeon hanya tersenyum sambil memandanginya.

“Khau..dak..uhuk”ucapan Sehun terhenti karena ia tebatuk-batuk.Jiyeon sodorkan air minum sambil menepuk-nepuk pundak Sehun.

“Pilihlah oppa..makan atu bicara..jangan lakukan keduanya arrasso?”ucap Jiyeon menasehati.Sedangkan Sehun hanya mempoutkan bibirnya.

“Baik..baik.Nyonya Oh yang bawel”ucap Sehun sambil melahap lagi makanannya.Jiyeon hanya memperhatikannya sambil tersenyum.

“Daripada kau tuan Oh yang kasar”ucap Jiyeon sambil memeletkan lidahnya.

“Tapi kau suka kan kalau aku bermain kasar? Kau sampai melenguh “uhh..opapa…aah”ucap Sehun menimbali.Muka Jiyeon sudah semerah tomat.Ia pukul punggung Sehun .

“DASAR MESUM !!”jerit Jiyeon sambil memukuli punggung Sehun.Sementara Sehun hanya tertawa melihat muka Jiyeon yang memerah.

Ting..tong..

Bunyi bel membuat kegiatan suami istri itu terhenti.Jiyeon yang sedang memukuli Jiyeon berhenti seketika.

“Siapa yang bertamu sepagi ini? Aku buka sebentar oppa”ucap Jiyeon samil berlalu menuju pintu utama.

Deg..

Dadanya berdegub kencang saat melihat orang dihadapannya.Sehun yang mengekor di baliknya langsung memeluk orang yang baru datang itu.

“Ah..chagi~a aku lupa kalau hari ini uri Yoongie akan tinggal disini,untuk membiasakan diri di rumah ini dan membiasakan diri denganmu”ucap Sehun sambil merangkul Yoona.

Hah..

Jiyeon tarik nafasnya panjang.Ia sudah lupa dengan wanita ini,tapi..Air matanya menetes lagi.Ia tersenyum miris dihadapan Sehun dan Yoona.Ia ulurkan tangannya.

“Aku Oh Jiyeon,senang bertemu denganmu”ucap Jiyeon mencoba tetap tersenyum Sedangkan wanita di hadapannya hanya tersenyum sinis sambil menerima uluran tangan Jiyeon.

“Aku……Im Yoon Ah..calon istri Sehun oppa”ucap Yoona tanpa rasa malu di hadapan Jiyeon.Rasanya Jiyeon ingin segera berlari dari tempat menyesakan ini menuju tempat yang tenang.Setelah itu Jiyeon berbalik dan berlalu dari hadapan mereka berdua.

“Kau mau kemana Jii? Ayo kita makan bersama”ucap Sehun sambil menggengam tangan Jiyeon yang masih ada di jangkauannya.

“Aku mohon biarkan aku sendiri”ucap Jiyeon sambil membantingkan lengan Sehun dan berlari ke kamar mereka.Menangis lagi di balik bantal-bantal yang menemani malam mereka.

“Lagi..lagi..lagi …kau hancurkan kepercayaanku akan hubungan kita,Sehunnie”ucap Jiyeon lirih.Dibalik bantal itu ua terisak tanpa berbuat banyak.Hanya menangis tanpa suara,sungguh menyakitkan.

.

.

“Dan lagi..kami terpisahkan jarak yang dibuat oleh kami sendiri”

.

.

T.B.C

A/N : FUAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

Ini ff udah lebih panjang kan? Wkwkw

Ga sabar pengen ngepost dan lihat readers uring – uringan #ketawaevilbarengbangupil

Ini di post bersamaan dengan ultahnya si bungsu a.k.a si bontot

#Happysehunday

Author harap kalian tidak menyesal membaca ini..

Bagi HunJi shipper..Mohon bersabar ini ujian..

Bagi Yoonhun shipper….Entahlah/?

Thor bingung mau bikin endnya gimana..Jadi ending mungkin ditentukan oleh lebih banyak yang ngeship mana.

Jiyeon x Sehun

Atau

Yoona x Sehun

Tulis di komentar kalian ada di team mana? Eaaa..

Thank You For

COMENT

And

YOUR LIKE

Author merasa sangat disemangati membuat fanfic ini ^^

MAAF TADI GA SENGAJA LOH YAHH

GA SENGAJA

KE RESET :V

Thanks

46 thoughts on “Love Is Not Enough Chapter 2

  1. Masih pendek. Author teha bgt sih bikin jiyeon tersakiti kayak gini. Jiyeon cerai aja dari sehun. Bikin org yg suka sama jiyeon juga dong. Masa iya jiyeon doang yg tersakiti. Klau biaa jiyeon cerai aja ma sehun. Dan dapetin cowo yg lebih baik

    Liked by 1 person

  2. Jiyeon sehun aja!! Thor kuatkan jii disini!!! Beri sehun pelajaran!! Cihh bahagia karna Harta?? Helllo mati ga bawa Harta keles!!! Adduhhh jii harus kuatin disini terus buat sehun nyesel jii harus punya pendamping yang mau berjuang dgn cara Bagus ga kayak sehun yg nikah!!! Gilla!! Please jii disini dikuatkan thorrrrrrrr

    Liked by 1 person

Write your great opinion ^^