[Ficlet] Sweet Lies

sweet-lies

|| Title: Sweet Lies || Author: Phiyun || Genre: Friendship | Romance || Cast: Taeyong & Kim Ye Na (OC)/as You|

 

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. FF ini terinspirasi dari film maupun buku yang pernah ditonton dan dibaca oleh author.  Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik Tuhan, keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

 

Please Don’t Be Silent Reader!

                                                    *** Happy  Reading ***


“Aku yang selalu berbohong, pada hari ini akan berkata jujur.”
-Kim Ye Na-

“Aku suka padamu!” ucap Taeyong dengan suara yang lantang kepada gadis yang ada dihadapannya. Gadis itu bernama Kim Yena. Bagaikan petir di siang bolong, Yena mendengar pengakuan cinta yang membuat getara-getaran yang selama ini ia simpan di dalam hatinya dalam hitungan detik mencuat ke atas permukaan.

Kedua pipi gadis berambut panjang itu bersemu bak tomat cheri yang sangat ranum. “A—apa??” bibirnya keluh saat menjawab pernyataan Taeyong. Lelaki yang selama ini ia suka dalam diamnya.

“Yak!!! Taeyong-ah, jangan begitu sama Yena.” pekik salah satu sahabatnya yang berada di samping pria jangkung tersebut. “Jangan percaya, Yena-ah. sekarang kan 1 april.” Disusul oleh sahabat yang lainnya.

Taeyong menyeringai saat pengakuannya di sindir oleh para sahabat-sahabatnya. “Yah… kalian memang tidak setia kawan! Bukannya kalian yang merencanakan semua ini, dasar konyol!”  serentak orang yang sedang berkumpul di sana tertawa terbahak-bahak, tak terkecuali Taeyong.

Wajah Yena yang saat tadi memerah kini burah lesu. Dengan tersenyum tipis gadis itu pun angkat bicara kembali. “Benar itu, tapi kita kan sudah kuliah masa masih main april mop segala. Itu kan konyol.”

“Apa boleh buat? Semua biasa Cuma hari ini.” sahut Joy. “Jangan marah ya, Yena-ah.” rajuk gadis bersurai hitam legam itu sambil bergelayutan di lengan kiri Yena.

Yena mendengus pasrah, “Hhmmm…” kemudian mengangguk pelan.

“Kalau begitu ayo kita masuk ke dalam sekarang.” kata Joy dengan mata berbinar-binar namun sebelum Yena membalas ucapannya, gadis bernama Joy itu langsung di tarik masuk duluan oleh teman-teman yang lain.

Tinggallah Yena dan Taeyong yang masih berada di luar restoran barbecue. Kebetulan cuaca saat itu cukup berangin dan langit sedikit mendung. Terlihat jelas sikap Yena sedikit canggung saat menatap pria yang beberapa menit yang lalu mengungkapkan rasa suka pada dirinya, meskipun itu hanyalah isapan jempol semata namun ucapan itu membuat hatinya berbunga-bunga dan diwaktu yang sama membuat jantung wanita bertubuh mungil  itu remuk redam.

Perlahan-lahan Taeyong  berjalan menghampiri Yena yang terdiam terpaku. Semilir angin membuat rambut Yena yang sedikit berombak itu menar-nari indah, begitu harmonis. “Yena-ah… S—sebenarnya a—a …”

“Taeyong-ah! Ayo kemari! Dagingnya sudah mau dingin tuh.” Panggil Yuta membuyarkan kecanggungan diantara dua insan tersebut. Taeyong membalas panggilan Sahabatnya, Yuta dengan lambaian tangan, ia memberi kode pada Yuta, bahwa ia akan segera datang.

Yena masih tak berani menatap Taeyong, gadis itu masih tetap menunduk tak beberapa lama kemudian sebuah mantel tebal bertengger di atas pundaknya. Ya, Taeyong memberikan matelnya kepada Yena. Dan dengan refleks, Yena mengangkat kepalanya.

“Ayo kita masuk. Nampaknya anginnya tambah kencang.” kata Taeyong dengan suaranya khasnya yang dalam sambil membantu Yena mengancingi mantel yang melekat di tubuh mungil Yena. Kedua manik gadis itu membulat sempurna bahkan hampir beberapa detik Yena sama sekali tak berkedip meskipun pria itu sudah beranjak terlebih dahulu meninggalkan dirinya.

oOo

-Beberapa jam kemudian-

“Dimana ya, Irene? Harusnya, kan dia sudah tiba dari tadi. Apa ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya di jalan?” racau Joy panik.

“Mungkin dia sekarang lagi terkena macet, kita tunggu Irene sebentar lagi.” balas Taeyong mencoba menenangkan Joy. “Lagipula kalau tidak ada Irena tidak seru.” Tambahnya kembali. Yena langsung melirik kearah Taeyong. Ia tahu kalau laki-laki itu selalu terlihat bahagia saat melihat Irene.

Yena juga tidak dapat menampik bila Taeyong sangat serasi dengan sahabatnya, Irene. Taeyong yang tinggi dan tampan di sandingkan dengan irene yang berwajah cantik bak bidadari, pasti tak ada satu pria pun yang tidak menyukainya.

Belum lama mereka membicarakan gadis itu, irene pun tiba. “Maaf, aku telat!” kata gadis berperawakan manis itu di sela-sela napasnya yang masih tersengal-sengal karena ia nampaknya berlari cukup kencang untuk dapat datang di depan para sahabatnya.

“Tidak apa-apa, aku bersedia menunggu Irene seharian, kok.” Celetuk Taeyong dengan senyum yang merekah. Mendengar ucapan Taeyong gadis cantik itu tertawa senang, begitu pun yang lainnya.

Setelah kedatangan Irene, acara reunian SMA pun di mulai. Cukup ramai memang saat urene tiba, suasana berkumpul pun semakin hangat. Taeyong pun terlihat senang saat berada di samping Irene. Melihat itu Yena hanya dapat menatap dari jauh, dia tak mau mengganggu suasana di sekelilingnya. Gadis itu hanya bisa berusaha menikmati setiap gigitan makanan yang masuk kedalam tenggorokannya meskipun dadanya terasa sesak.

“Dia masih sama, pria yang baik.” ungkap Yena sambil mendesah pelan.  Dan di saat Yena hendak menenggak sekoci soju-nya untuk pertama kali , cangkir itu sudah beralih tangan. “Anak gadis tak baik banyak minum.” Taeyong menyeringai kemudian dalam satu tegukan minuman keras itu sudah habis dari dalam cawan.

“Di sini banyak macam minuman, kenapa kau memesan minuman kesukaan ku?” canda Taeyong. Kedua bola mata mereka terpaut begitu dekat, sehingga membuat Yena dapat merasakan aroma tubuh milik lawan bicaranya bahkan hembusan napas pria itu terasa membara di depan wajahnya.

dengan wajah bersemu merah Yena berkata. “A—aku jug suka!”

“Hmm??? Suka apa? Aku?” sahut Teayong.

Bisik Yena. “Ya, su—suka.”

“Eh?? Tadi kau bilang apa?”

“Aku suka kamu!” akhirnya kata yang sudah Yena pendam bertahun-tahun keluar begitu saja di hadapan pria tersebut. Yena tak sanggup melihat wajah Teayong saat mengatakan  hal itu pada pria tersebut.

Suasana disekitar mereka seketika berubah. Terasa canggung dan itu membuat dada Yena terasa sesak dengan keheningan yang terjadi diantara mereka berdua. “Ternyata kau juga suka berbohong soal hal itu. Aah… aku ingat sekarang, kan april mop.” Kemudian beranjak dari depan hadapan Yena. “Yena tidak, asik.” Keluhnya.

Merasa ucapannya dianngap main-main, gadis mungil itu pun menyambut guyonan sahabatnya, Teayong. “Tidak asik ya?” dengan tersenyum tipis lalu bangun dari kursinya. “Sepertinya aku harus ke toilet dulu.”

Belum sempat Yena menarik pedal pintu untuk keluar dari ruangan tersebut, gadis itu mendengar suara pria yang ia sukai menyatakan cinta pada gadis lain. Sontak padangan Yena langsung tertuju kearah dua orang tersebut. “Irene mau kencan denganku?”

Bukan hanya Yena saja yang menatap mereka namun semua orang yang ada disekitar mereka serentak menatap kearah Teayong dan Irene.

“Yah! Teayong-ah, kau memang modus ya.” Ledek Yuta sambil tertawa.

“Kasihan tuh,, Irene jadi bingung jawabnya.” Tambah yang lainnya.

Teayong tersenyum malu saat menatap irene. Dan tak lama kemudian, gadis berparas cantik bak manekin itu berkata. “Boleh, ayo kita berkencan.”

Seyuman yang saat tadi terukir di wajahnya seketika lenyap. Pria yang bernama Teayong itu tertegun dengan jawaban dari lawan bicaranya. Tatapan mata Teayong menatap lekat-lekat gadis yang ada di depannya kemudian   memandang Yena secara bergantiian. Merasa tak sanggup lagi melihat pemandangan semacam itu, Yena pun pergi dari ruangan tersebut.

oOo

-Pov Yena-

 

“Akhirnya perasaanmu tersampaikan juga, Teayong-ah.” sambil memicingkan netraku. Dan tanpa terasa buliran bening yang selama ini aku tahan sedari tadi mengalir begitu saja membasahi kedua pipiku.

Bukannya aku suka berbohong, tapi aku hanya bisa berbohong di depanmu. Semua itu aku lakukan semata-mata karena aku suka padamu.

“Teayong–ah, Selamat…” ucapku sekali lagi kali ini diriku mampu menatap gumpalan-gumpalan besar berbentuk kapas yang saat ini berarak-arak di atas langit dengan senyum.

oOo

“Kan, Sudah aki bilang, gadis baik itu tidak minum minuman keras, apa kau tak mendengarkanku?” kata Teayong saat melihat Yena sedang duduk dipojokan belakang gedung restoran sambil menggenggam sekaleng bir.

Yena mendengus. “Ahh kau, Lee Teayong.”

“Kau bodoh ya, minuman keras itu tak baik untuk tubuhmu.” Kali ini nada bicara pria itu sedikit tinggi seraya berjalan menghampiri Yena yang sedang berduduk santai. “Aku kira kau pergi kemana, ternyata kau ada di…”

Cccrasss!!

Kaleng yang saat tadi telah di kocong-kocong oleh Yena pun membuncah dan mengenai tepat wajah Teayong waktu pria itu sampai di depannya. “Yah!” pekik laki-laki itu kesal. Namun tanggapan dari lawan bicaranya sebaliknya. Ya, Yena malah tertawa senang sambil mengucapkan selamat kepada Teayong.

“Selamat! Akhirnya kau jadian sama Irene.”

“Selamat apanya?” sahut Teayong malas.

Yena terkejut saat melihat ekspresi Teayong yang terlihat tak bersemangat. Seharusnya pria itu kan senang kenapa wajahnya terlihat sebaliknya. Pikir Yena.

“Ehh???”

“Apa??” tanya Teayong.

Dengan hati-hati Yena berkata. “Bukannya tadi ajakan kencanmu iyakan sama Irene?”

Teayong terdiam. Maniknya menatap tajam kearah Yena. Dan dengan lemah Teayong duduk di bawah lantai dengan wajah sedih. Yena menjadi tak enak hati bila perkataannya membuat hati pria itu terluka.

“Apakah kau baik-baik saja, Teayong-ah.” sambil mendekati Teayong yang sedang terduduk lemas di lantai. “Ma—maaf bila…” belum sempat Yena menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba Teayong tertawa terbahak-bahak dan berkata.  “Aku tidak berkencan dengan Irene, Yena-ah.”

 oOo

 -Flash Back-

 

“Kau serius?” tanya Teayong kikuk.

Irene tersenyum saat melihat wajah Teayong  yang teelihat canggung di depannya. “Bohong, kok. Ini kan april mop.”

Teayong tertegun, dan suasana yang tadi hening berubah menjadi riuh dengan gelak tawa.

“Sudah kuduga, Irene pasti becanda, hahaha…” kata Joy dan di benarkan oleh teman-teman yang lainnya.

Teayong yang awalnya mematung tak berapa lama kemudian pria itu pun ikut tertawa, karena akhirnya dia yang kena batunya.

oOo

-Pov Yena-

Aku tertegun saat mendengar kata yang di cerita oleh Teayong. Aku tahu dia tidak suka dengan kebohongan tapi kenapa saat gadis itu berbohong kepadanya, ia malah tertawa sedangkan kejujuranku dia anggap itu suatu kebohongan.

“Bukannya kau tidak suka dengan kebohongan, Taeyong-ah? Kenapa kau tertawa?” tanyaku ragu.

Lalu Taeyong menjawab pertanyaanku dengan pelan namun terdengar mantap di kedua telingaku. “Aku lega karena itu kebohongan.”

Aku semakin terkejut dengan apa yang aku dengar. “Kenapa?” balasku. “Bukannya kau menyukainya?”

“Kau benar, aku menyukainya selayaknya saudaraku sendiri.” tuturnya sambil bangkit dari duduknya. “Aku rasa april mop ada bagusnya. Karena dihari ini kita bisa berbohong.” tambahnya tanpa rasa penyesalan sama sekali.

Dan di saat itu juga aku semakin menyadari perasaanku sendiri terhadap dirinya. Ya, aku harus tetap mengutarakan perasaanku pada lelaki ini dengan caraku sendiri.

oOo

“Apakah kau mau mendengar kebohongan terbaik, Taeyong-ah.” seru Yena saat pria itu hendak beranjak dari hadapannya.

“Ehh???”

“Aku sangat benci padamu!” kata Yena dengan suara lantang.

Taeyong terdiam, matanya yang tajam menatap kearah Yena dengan datar. “Bohong?” balas Taeyong kali ini dengan kedua sudut bibir yang terangkat. “Bohong. Ya? Segitu bencinya?”

“Ya, benci. Sangat benci!”

Taeyong mendekat dan kemudian mengacak-acak atas rambut Yena dengan lembut. “Sangat benci?”

“Ya, sangat amat benci!”  sahut Yena kembali yang tak lupa di selinggi dengan senyuman tipis.

-The End-

oOo

2 thoughts on “[Ficlet] Sweet Lies

  1. Hai adx.. ff baru ge ya??
    Yg ini pun oke koq ceritanya… 😊
    Tapi jngan lupa Enemy dunkz say!! Ka2k dh pensran banget nget nget ne… 😆
    tapi apapun itu ka2k selalu suka karya2 mu lho..
    Di tunggu ff yg laen juga y. Fighting!!

    Liked by 1 person

    • Annyeong, eonni !!!
      Iya nih ff baru, benernya ini ff req. di blog sebelah ^^
      Aku ndak lupa kok kak, buat ff enemy maupun ff yang lainnya, insya Allah minggu depan aku publish, hehee ditunggu aja ya kak 🙂
      Senengnya kalau kakak suka sama ff gaje buatanku, jangan kapok ya kak buat mampir di ff ku yang lain, hehe…
      Okeh deh kak, oh iya aku buat ff yoonwon baru lagi loh kak, berhubung udah ada beberapa ff yang dah tamat jadi aku berani buat ff baru XD

      Like

Write your great opinion ^^