Unexpected Meeting [Chapter 3]

unexpected-meeting

|| Title: Unexpected Meeting || Author: Phiyun || Genre: Romance | Comedy | Fluff || Cast: Yoona | Siwon | Donghae | Yuri ||

Poster Credit:  BumbleBee @ Art Zone  (Thank’s ^^)

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

Preview: Chapter 1 || Chapter 2

*** Happy  Reading ***

~Summary~

Kehadiranmu mengubah duniaku

~~~ooo~~~

“Apa yang sedang kau lakukan dengan gadis ini, Choi Siwon-ssi? Kenapa gadis ini ada di sini?” tanya seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut dengan kedua mata yang terbuka lebar,  tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

Hyung… aku bisa jelaskan kepadamu.” kata Siwon sambil berjalan mendekati Leeteuk. Pria itu pun sangat tercengang saat dia melihat kemeja Siwon sudah koyak, sampai-sampai Leeteuk menutup mulutnya dengan sebelah tangannya sendiri karena saking terkejutnya. “Yah?! Ada apa dengan dirimu? Mengapa bajumu sampai robek seperti itu, Siwon-ah? Apa jangan-jangan kalian…” seraya kedua matanya melirik Siwon dan kemudian berlanjut menatap Yoona yang diam terpaku dengan kepala yang menundung malu.

Siwon pun langsung segera berkilah dan memberitahu kalau yang sedang dipikirkan Leeteuk semuanya adalah salah paham. “Aku dan Yoona tidak pernah melakukan hal yang sedang kau bayangkan sekarang! Sungguh…”

Jinjja?” tanya Leeteuk kembali sambil mengangkat sebelah alisnya.

Nde..Jinjja. percayalah padaku.”

Leeteuk lalu berjalan ke hadapan Siwon kemudian pria itu menepuk sebelah pundak Siwon seraya menghela napas yang panjang. “Heemmm… aku percaya padamu, Siwon-ah.” mendegar kalimat tersebut pria tinggi itu pun tersenyum senang. “Gomawoyo, Hyung karena sudah mempercayaiku.”

“Tapi…” tiba-tiba Leeteuk berkata kembali dan itu membuat wajah Siwon langsung berubah drastis. “Aku akan lebih percaya kalau kau melakukan sesuatu hal pada gadis yang sedang berdiri di sana.” bisiknya pelan kemudian pria itu tersenyum nakal kepada Siwon.

Sontak Siwon langsung berteriak. “Hyung!!! Itu tak lucu!!!” balas Siwon dengan wajah yang merona merah.

“Yah… Siwon-ah, kenapa kau bertingkah seperti itu, kau tak perlu sungkan padaku bila mengatakan hal yang sesungguhnya dengan gadis itu, benarkan Nona Im Yoona-ssi?” kata Leeteuk sambil bertanya pendapatnya kepada Yoona.

Gadis itu langsung terkejut saat namanya di panggil oleh Leeteuk. Kedua pipi Yoona pun mulai bersemu merah karena menahan malu. Yoona tak dapat membalas pertanyaan Leeteuk untungnya Siwon segera bertindak cepat. Laki-laki itu langsung berteriak ke arah Yoona. “Yak!!! Mengapa kau masih berdiri di sana? Pergilah, nanti aku akan menghubungimu lagi!” dengan nada yang membentak walaupun sebenarnya Siwon tak ada maksud untuk berkata kasar seperti itu pada Yoona. Anehnya gadis itu langsung menuruti perintah Siwon dan tanpa berkata apa pun, yeoja itu langsung berlari keuar dari dalam ruangan tersebut.

Sekarang tinggallah Leeteuk dan Siwon di sana. Leeteuk sempat bingung kenapa ke adaan di ruangan itu menjadi sedikit canggung namun namja itu langsung mencairkan suasana. “Yah… Kenapa kau berkata seperti itu pada Yoona? Kasian, kan dia.” kata Leeteuk sambil bejalan kemudian duduk di atas sofa.

Siwon pun lalu ikut menyusul Leeteuk yang sudah duduk di sana dan kemudian Siwon duduk di hadapan Leeteuk. “Hyung, aku sungguh tak melakukan hal semacam itu dengan Yoona, percayalah.” mendengar perjelasan Siwon, pria itu hanya mengangukan kepalanya sambil tersenyum.

“Aku dan Yoona tak ada hubungan sama sekali. Aku dan Yoona sama sekali tidak berpacaran, percayalah padaku, Hyung.

Leeteuk lalu menaikan sebelah alisnya dan membalas perkataan Siwon. “Siwon-ah… apakah kau sadar? Kalau kau sedari tadi menyebut-nyebut terus nama gadis itu?”

Nde…? A—aku …”

“Aku percaya padamu, Siwon-ah… jadi  tenanglah. Seandainya pun kau memang ada sesuatu dengan gadis itu, kau tak perlu malu. Kalian berdua kan sama-sama singel tak salah bila kalian akhirnya bersama, benarkan?” ucap Leeteuk lagi.

“Tapi… Hyung…aku..” dengan nada yang terbata-bata.

Arayo… kau masih mencintai dirinya, kan?”

“I-itu…”

Tiba-tiba Leeteuk memotong kembali ucapan, Siwon. “Iya, gadis yang pernah hadir di kehidupanmu yang amat kau cintai itu.”

“Kau salah, Hyung. Aku…” Siwon mulai kelabakan.

“Kau masih belum bisa melupakan Yuri-ssi. Gadis yang sangat kau cintai sampai-sampai kau menutup hatimu salama 5 tahun belakangan ini.”

“Deg!!!”

Jantung Siwon perih seperti tertusuk oleh beribu-ribu tajamnya mata  pisau saat orang yang ada di hadapannya menyebutkan nama seseorang yang selama ini ingin ia lupakan. Pria itu tak mampu membalas lagi perkataan lawan bicaranya itu. Bibirnya terkunci rapat dan tenggerokannya seperti tercekik sampai-sampai ia sulit menelan salivanya.

“Siwon-ah, sudah cukup kau menunggu gadis itu. Bukalah lembaran baru dengan gadis lain. Mau sampai kapan kau menunggu dirinya?”

“A—aku  tak menunggu dirinya!” kilah Siwon.

Mendengar perkataan Siwon, Leeteuk hanya dapat mengela napas. “Lalu kenapa sampai sekarang kau masih sendiri?”

“I—itu …” untuk seperkian detik ia terdiam namun itu tak bertahan lama, Siwon langsung melanjutkan perkataannya. “Aku hanya sedang menunggu gadis yang tepat yang kelak akan langsung kujadikan istri.” tambahnya.

Mendengar itu Leeteuk langsung bertepuk tangan dan berkata. “Wah… kebetulan sekali ya, gadis itu datang tepat pada waktunya.”

“EH..??”

“Harusnya rumor itu aku biarkan saja ya, sayangnya kasusmu itu sudah aku selesaikan. Namamu dan nama gadismu si Yoona sudah aku bersihkan dari  semua media cetak maupun media eleketronik.” ungkapnya.

Air muka Siwon berubah menjadi berseri-seri. Lalu pria jangkung itu berhambur ke hadapan Leeteuk dan kemudian berkata. “Benarkah? Hyung, Gomawo.” ucapnya dengan senyum sumeringah.

“Apakah aku harus mengkonfirmasikan ulang kalau sebenarnya kalian mempunyai sesuatu hubungan?” celetuk Leeteuk pada Siwon. Sontak Siwon Langsung menghentikan niat sahabatnya itu. “Jangan!!! Biarkan saja seperti itu.” pinta Siwon.

“Benarkah? Apakah kau tak menyesal?” tanya Leeteuk lagi.

Siwon langsung membantahnya. “A-ani, untuk apa aku menyesal. Aku kan yang memintanya kepadamu. Perkataanmu itu sangat tak masuk di akal sekali?” balasnya dengan tertawa kecil di hadapan Leeteuk.

Tiba-tiba ponsel milik Leeteuk berbunyi. “Kring…kring…kring…” Namja itu pun mengangkatnya. “Halo… Baiklah, saya akan segera pergi ke sana.” lalu telefon itu pun ditutupnya.

Setelah telefon itu ditutup, Leeteuk pun berpamitan untuk pergi. “Siwon-ah, sepertinya aku harus pergi sekarang, sudah ada klien yang menungguku.”

“Ah… nde… sekali lagi gomawoyo, Hyung.” kata Siwon sambil berjabat tangan dengan Leeteuk. Leeteuk pun bangun dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu keluar. Saat pintu itu sudah terbuka oleh dirinya, Leeteuk kemudian berkata. “Siwon-ah, maafkan aku ya.” ucapnya.

Siwon menjadi bingung kenapa pria itu meminta maaf kepada dirinya. “Maaf untuk apa?” tanya Siwon.

Kemudian pemuda itu menjawab. “Maaf karena sudah mengganggu kalian berdua saat tadi, pastikan esok harinya bila kau akan melakukan hal seperti itu jangan lupa kau mengunci pintu.“

Hyung!” bentak Siwon kesal karena Leeteuk terus mengolok-ngolok dirinya.

“Oh iya, salam untuk gadis manis itu ya, annyeong..” dan pintu pun tertutup setelah ia selesai mengatakannya.

Namun tak lama kemudian Siwon terdiam, pria itu merasa bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya saat itu, kenapa setiap kali berhadapan dengan Yoona dia selalu lepas kontrol. Dia tak bisa menahan emosinya dan baru kali ini juga dia merasa tertarik dengan seorang wanita. Padahal sudah hampir 5 tahun belakangan ini, dia sama sekali tak tertarik dengan namanya wanita. Mungkin karena masih sakit hati oleh wanita yang dulu yang sangat ia cintai atau mungkin dia terlalu bodoh karena tak bisa menantap yeoja lain selain dirinya?

~~~ooo~~~

Di tempat yang lainnya, Yoona akhirnya pergi meninggalkan perusahaan Siwon dengan kesal. Tak sampai di situ saja, gadis berkuncir ekor kuda itu pun selalu mengeluarkan umpatan untuk Siwon di sepanjang jalan menuju tokonya. “Pria brengsek! Bedebah sialan! Gak tahu di untung!!”

Setibanya di sana, Yoona langsung meraih segelas air dan menghabiskan semuanya dengan sekali teguk. “Mimpi apa aku semalam! Sampai-sampai harus berurusan dengan, bedebah sialan itu!” sambil menaruh gelas beling tersebut dengan kencang di atas meja yang terbuat dari kayu mahoni.

“Hari ini, benar-benar hari yang melelahkan.” keluhnya seraya membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang. Otot-ototnya yang saat tadi menegang kini terasa sedikit rileks, kedua mata gadis itu pun, ia pejamkan untuk beberapa saat.

Tiba-tiba, terbesit dipikirannya tentang kejadian di dalam kantor Siwon. Ya, di saat dirinya ada di bawah tindian pemuda berotot tersebut. Seketika mata Yoona yang saat tadi terpejam, langsung terbuka lebar dan…

“Brukkk!!!”

Tubuh Yoona langsung berguling ke bawah lantai dengan mulus. “Aww…” rintihnya sambil bangun dari atas lantai dengan sebelah tangan memegang pinggulnya. “Ini semua gara-gara, pria itu! Choi Siwon-ssi! Kau harus membayar semuanya dengan mahal. Lihat saja, apa yang akan aku lakukan saat bertemu dengan dirimu kembali.” gumam Yoona dengan sebelah tangannya yang mengepal kencang.

~~~ooo~~~

“Kkliiining….” terdengar suara gemerincing lonceng, saat pintu toko milik Yoona terbuka. Mengetahui ada pelanggan yang datang berkunjung ke tokonya, gadis muda itu lalu langsung bergegas keluar dari tempat pantry.

Dan benar di sana sudah ada sesosok pria yang sedang sibuk mencari sekuntum bunga. “Bisa saya bantu, Tuan?” sapa Yoona pada pelanggan pertama yang datang di tokonya. Pria itu pun menoleh ke belakang, betapa kagetnya Yoona saat melihat siapa yang sedang berdiri di depannya.

“Donghae Oppa? Apa kau sedang membututiku?”

“Eh…??”

Yoona langsung meralat ucapannya saat tersadar. “Ani… Maksudku, apa Oppa sengaja membuntutiku karena ingin membeli bunga dari tokoku.” kata Yoona dengan terkekeh. Pria itu pun langsung membalas ucapan Yoona dengan senyuman dan berkata. “Bisakah kau memilihkan bunga untukku?”

“Tentu… Oppa mau bunga seperti apa?”

Donghae terdiam sambil menggidikkan kedua bahunya. “Bagaimana aku bisa membantu kalau Oppa, tak tahu? Bunga ini apakah untuk seorang wanita?” tanya Yoona kembali dan Donghae langsung mengangguk-anggukan kepalanya. “Jadi bagaimana kepribadian wanita itu?”

Donghe terlihat mematung, sepertinya laki-laki itu bingung menjelaskannya kepada Yoona. “Yak! Oppa. Masa kau tak tahu karakter wanita semacam apa yang ingin kau berikan bunga.” keluh gadis berkuncir ekor kuda tersebut.

“Aku kurang yakin, Yoona-ah.”

Wae..? Apakah kau tak mengenalnya cukup lama?” tanya Yoona untuk yang sekian kalinya.

Donghae menggeleng-gelengkan kepala, seperti memberi isyarat kalau ucapan Yoona itu salah. “Aku sudah mengenalnya cukup lama. Aku ragu bunga apa yang dia suka, karena yang aku tahu di menyukai hampir semua bunga.” balas pemuda itu sambil menghela napas panjang.

“Apakah bunga itu, ingin Oppa berikan kepada kekasihmu?”

“Bukan. Aku ingin memberikannya pada calon istriku kelak.”

“Eh??”

Yoona terkejut mendengar ucapan Donghae. Jantungnya seketika berdebar kencang dan pipinya langsung merona merah. Gadis itu pun langsung berjalan menjauh dari Donghae dan dengan cepat Yoona langsung menyibukkan dirinya untuk sesegera mungkin menyiapkan pesanan karangan bunga milik Donghae. Setelah selesai karangan bunga itu langsung di berikan kepada sang empunya.

“Wanita itu pasti akan senang menerimanya. Karena Oppa adalah pelanggan pertamaku, karangan bunga ini aku berikan secara cuma-cuma padamu. Semoga sukses ya, Oppa.

Donghae langsung menolak bunga pemberian Yoona, karena dia tak mau Yoona menjadi bangkrut karena dirinya. “Tidak, aku akan tetap membayarnya. Aku akan merasa tak enak bila kau melakukan ini padaku.”

Oppa tak perlu sungkan padaku, aku sungguh-sungguh dan aku tulus merangkaikannya untukmu.”

Donghae tetap tak mau mendengar ucapan Yoona, pria itu pun lalu memberikan beberapa lembar uang dan kemudian menaruhnya di atas meja kasir. “Bila aku tak membayarnya, maka kau tak bisa melihat ketulusan hatiku padamu.” ucap Donghae sambil memberikan rangkaian bunga tersebut pada Yoona.

Yoona semakin tercengang saat Donghae memberikan rangkaian bunga itu kepadanya. “Aku benar-benar serius kepadamu, Yoona-ah. Apakah kau tak bisa melihat ketulusanku?” kali ini suara Donghae terdengar pelan namun mantap.

Yoona terdiam, bahkan gadis itu tak berani menatap wajah pria yang ada di depannya. Yoona terdiam sambil menundukan kepala. Tangannya sedikit gemetar saat buket bunga tersebut sudah beralih tangan ke dirinya. Donghae menyadari kalau wanita yang ada di hadapannya terlihat shock, dia juga tak mau memaksakan Yoona sesegera mungkin membalas peryataannya. Dia tak ingin gadis yang ia cintai terbebani dengan peryataannya.

“Maafkan aku, Yoona-ah. Aku akan menunggumu, sampai kau siap menerima diriku.” kata Donghae seraya menggegam lembut jari jemari Yoona yang saat ini gemetar. Tak lama Yoona pun menegadah ke atas. “Oppa…” ucapnya setengah berbisik. “Aku tak…”

“Kau tak perlu terburu-buru menjawabnya.” potong Donghae. “Kalau begitu aku pergi dulu ya, ada sesuatu hal yang harus aku selesaikan.” tambah pemuda itu. Setelah mengatakan itu, Donghae langsung pergi meninggalkan Yoona yang masih terpaku dengan ucapannya.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” lirih batin Yoona sembari menatap sendu ke arah belakang punggung milik Donghae yang semakin lama semakin menjauh dari padangannya.

~~~ooo~~~

“Kring… kring…. kring….”

Deringan telepon membangunkan lamunan Yoona, gadis itu pun lalu beranjak ke arah asal bunyi suara tersebut. “Halo… toko bunga Heaven, di sini. Ada yang bisa di bantu.”

“Datanglah ke kantorku sekarang.”

“Ye?? Siapa ini?”

“Siapa lagi, aku adalah pria yang bajunya telah di robek oleh gadis gila saat pagi tadi.” ucap sang penelepon.

Mwo!! Gadis gila! Yakk!!! Aku tak gila, kejadian itu tak sengaja, apa kau tahu!!” bentak Yoona dari balik telepon.

Dari kejauhan terdengar suara kekehan dari seberang telepon. Dengan santainya Siwon pun berkata. “Wanita itu sudah memukulku, menginjak kakiku dan terakhir merobek bajuku. Kalau bukan gila apa lagi? Cepat datang ke sini. Waktuku tak, banyak.” Setelah mengatakan itu, telepon itu pun di putuskan oleh sang penelepon. Ya, Siwon lah yang menutupnya tanpa mendengar perkataan Yoona bersedia atau tidak datang ke kantornya.

“YA…YA!!!…hahh…!!! Berani-beraninya dia menutupnya. Apa dia becanda?” dengan geram Yoona langsung menghubungi orang yang baru saja menelepon dirinya.

Tak begitu lama, telepon itu pun di angkat. Dengan berapi-rapi, Yoona langsung mendamprat Siwon di telepon. “Cowok gila!!! Kau kira aku ini babumu, Hah!!! Ya…keparat! Aku tak akan datang!! Enyahlah kau dari pandanganku!!!” maki Yoona dengan geram. “Aku tak akan datang, sialan!” dan telepon itu pun di tutup langsung oleh Yoona dengan napas yang masih teregah-engah karena amarah yang membelundak.

Tak selang beberapa saat kemudian, gadis itu melirik telepon gengamnya dan ia baru menyadari bila yang saat tadi ia maki itu bukanlah pria yang  baru saja meneleponnya saat tadi. Ya, nomor ponsel yang tertera di ponselnya bukanlah milik Siwon.

“La—lalu ta—tadi si—siapa yang meneleponku?” kali ini suara Yoona merendah dan…

“Kringgg!!! Kringgg!!!”

Omoo!!” teriaknya sambil melepaskan ponsel dari dalam gengamannya. Telepon gengam itu terus berdering dan membuatnya kalut tanpa berani menggerakkan selangkah kaki pun dari tempatnya berdiri.  Beberapa saat kemudian telepon itu pun berhenti berbunyi. Yoona kembali melirik ponselnya yang ada di bawah lantai.

Dengan ragu gadis berkuncir itu meraihnya. “Sepertinya aku harus segera mungkin menggati nom…” saat ia akan menyelesaikan kalimat terakhir, Yoona langsung menyekatnya. “SIALAN!!! Aku tidak bisa mengganti nomorku. Bisa-bisa pelangganku pada pergi dari tokoku. Semua ini gara-gara manusia keparat itu!!!” dengus Yoona dengan mata yang berapi-api sambil mengepal erat kedua tangannya.

~TBC~

~~~ooo~~~

Annyeonghaseo Yeorobun, ketemu lagi dengan Phiyun disini, hehehe 😀

Akhirnya diriku bisa update ini cerita… Maaf ya aku baru bisa postingin kelanjutan cerita fanfic ini, soalnya miminnya rada sibuk di dunia real life.. dan maaf juga ya kalau ada kata yang typo’s bertebaran dimana – mana saat membacanya, maklum author juga manusia biasa, hehehe 😀

Bagaimana ceritanya menurut kalian? Aku harap kalian semua menyukainya 🙂

Aku juga mau mengucapkan terimakasih banyak kepada semua reader’s yang sudah berbaik hati meninggalkan jejaknya dari part awal hingga sekarang yang berupa komentar maupun like-nya. Author sangat senang atas asperasi kalian semua, sekali lagi makasih banyak ^^

Jangan lupa RCL-nya ya, karena komentar dari readers semua adalah sebagai penyemangat author untuk lebih baik lagi dalam membut fanfic selanjutnya.

See you next chapter berikutnya…

Gomawo ^^

 

32 thoughts on “Unexpected Meeting [Chapter 3]

  1. Siwon seenaknya aja nech sm yoona…apakah yoona bakalan nerima lamaran donghae…n siwon kalah cpt dr donghar…makin penasaran aja nech..next thor…

    Fighting n gomawo ya..

    Liked by 1 person

Write your great opinion ^^