Mad [Chapter 2]

mad-phiyun

|| Title: Mad || Author: Phiyun || Genre: Romance | Friendship | Sad | Hurt | School life || PG: 15+ || Cast: Park Jiyeon | Wu Yifan | Yoo Seungho | Lee Jieun ||

Poster Credit : hackerseo [at] ARTZONE (Thank’s ^^)

Warning: Sorry For Typo’s & Please Don’t Be Silent Reader’s ^^

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Cerita ini juga terinspirasi dari buku maupun film yang sudah dibaca maupun di tonton sama Author. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

Preview: Chapter 1 

*** Happy  Reading ***

 

~Summary~

Dalam sekejab Namja itu berhasil menghapus semua sentuhan yang diberikan dirinya kepadaku

~~~ooo~~~

~Keesokan harinya~

“Jieun-ah… aku pulang duluan ya.” seru seorang siswi dari depan pintu kelasnya. Merasa namanya di panggil gadis itu pun menolehkan pandangannya ke arah asal muasal suara tersebut. “Ya… hati-hati di jalan ya, Sora-ah!” balas gadis mungil itu dengan posisi masih duduk di bangkunya.

Tinggallah dirinya sendiri di kelas saat ini dan tak lama kemudian datanglah seorang siswa masuk ke dalam kelasnya. Pria itu kemudian berjalan menghampiri Jieun yang sedang asik mengerjakan essai yang di berikan oleh gurunya untuk tugasnya esok hari.

“Bisakah aku meminta waktumu sebentar.” kata Namja itu dengan posisi badan yang menghadap ke Jieun.

Gadis itu pun segera menghentikan aktifitasnya dan menjawab. “Bukannya kau Wu Yifan dari kelas XIII-3? Apa yang ingin kau bicarakan padaku?” balasnya dengan tersenyum.

Mengetahui dirinya di kenal oleh Jieun, Yifan pun tak harus berbasa-basi lagi untuk memperkenalkan dirinya di depan gadis itu. Dengan panjang lebar  Yifan langsung mengatakan sesuatu yang membuat gadis yang saat ini ada di hadapannya terkejut. “Dari dulu aku selalu memperhatikanmu.” dan tak lama kemudian pemuda itu menggengam erat jari jemari milik Jieun dengan lembut dan berkata. “Aku menyukaimu, Jieun-ah.”

Dalam waktu seperkian detik, wajah Jieun pun merona merah. Kedua pupil milik gadis itu pun terbuka lebar, hampir beberapa detik Jieun sama sekali tak berkedip. Ternyata saat Yifan mengatakan cintanya pada Jieun ada seorang siswi sedang berdiri di depan pintu kelas Jieun. Gadis itu adalah Jiyeon. Jiyeon berdiri di depan pintu kelas Jieun dengan menggengam ponselnya dan disaat itu juga, apakah itu sudah diperhitungkan oleh keduanya. Yifan langsung mengusap lembut bibir tipis milik Jieun dan Jiyeon pun langsung memotret mereka berdua.

Jieun sama sekali tak menyadari keberadaan orang lain di sekitarnya. Pikirannya kosong saaat Yifan melakukan hal yang berani semacam itu kepada dirinya. Gadis itu tidak marah mau pun membantah saat Namja itu mencium bibirnya untuk kedua kalinya. Ia masih diam terpaku dengan kedua matanya yang masih terbuka dengan lebar.

Setelah berhasil mendapatkan foto itu Jiyeon langsung bersembunyi di balik pintu. Gadis itu mendekap erat ponselnya dan tak lama kemudian ia pun  menyeringai dalam kebisuannya.

~OoO~

-Pov Jiyeon-

Hubungan mereka berdua yang baru seumur jangung dengan ada sidikit saja permasalahan sedikit itu bisa membuat hubungan harmonis mereka hancur. Sepertinya rencana yang aku buat akan berjalan dengan lancar. Meskipun sikapku sangat rendah karena sudah menghancurkan percintaan mereka berdua, aku tidak peduli. Yang ada di dalam otakku saat ini adalah Seungho seorang.

Persetan dengan perasaan mereka berdua. Aku akan tetap melanjutkan misiku untuk menghancurkan hubungan mereka berdua bagaimanapun caranya.

~OoO~

~Seminggu kemudian~

-Sepulang sekolah-

“Akhir-akhir ini sikap Jieun terlihat aneh. Gelagatnya terkesan sedang menghindar dariku. Kadang saat kita berduaan dan aku sedang berbicara dengannya, ia sama sekali tak mendengar. Entah apa yang ia pikirkan saat itu.” ucap Seungho dengan wajah yang lesu kepada Jiyeon.

Jiyeon yang mendengarkannya hanya terdiam. Tak lama kemudian Jiyeon mengeluarkan ponselnya dari dalam kantung rok sekolahnya. “Ada yang mau aku perlihatkan kepadamu.” kata gadis berambut panjang tersebut dan kemudian ia lalu memperlihatkan sebuah foto yang ada di dalam ponselnya kepada pria yang ada di hadapannya.

“Ehh?!” kedua mata Namja terbelalak lebar karena terkejut dengan apa yang barusan saja ia lihat. Ia melihat ada seorang pria sedang mencium kekasihnya di dalam kelas. Hati Seungho hancur saat mengetahui kekasihnya mengkhianati dirinya.

“Apakah kau tahu siapa pria itu?” tanya Seungho kepada Jiyeon. Karena ia tak dapat melihat sosok pria tersebut karena Jiyeon mengambil foto mereka dari belakang punggung pria misterius tersebut.

Dengan nada yang pelan Jiyeon pun membalas. “Lebih baik kau tanyakan sendiri saja, siapa pria itu kepada kekasihmu.” Seungho hanya terdiam saat Jiyeon menjawab pertanyaan seperti itu.

~OoO~

~1 jam kemudian~

Jiyeon masih tetap terduduk di dalam bangku kelasnya. Kedua matanya selalu menatap ke arah depan pintu kelasnya. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang datang. Dan apa yang ia tunggu sedari tadi akhirnya tiba. Datanglah seorang pria dengan wajah yang ditekuk berjalan masuk ke dalam kelas Jiyeon.

“Sepertinya hubunganku tak bisa aku pertahan kan.” ucapnya dengan nada yang bergetar.

Jiyeon lalu berjalan menghampiri Seungho yang masih berdiri di depan pintu. “Seungho-ah..”

“Meskipun aku kekasihnya, tapi tetap saja aku merasa canggung untuk menanyakan siapa pria itu pada Jieun. Jieun hanya mengakui kalau dirinya sedang dekat dengan seorang pria tapi itu hanya sebatas teman.” dengan nada yang sangat kecewa. Mendengar keluhan Seungho, Jiyeon tak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa berdiri di samping pria itu dalam diamnya.

Beberapa saat kemudian Seungho pun angkat bicara lagi. “Aku, seharusnya jadian sama kau ya, Jiyeon-ah.” celetuknya dengan  tersenyum tipis. Jiyeon sempat terkejut dengan perkataan Seungho, namun itu tak berlangsung lama karena Jiyeon kemudian membalasnnya. “Ayo…”

“Eehh..?” sambil mendonggak kan kepalanya ke arah Jiyeon yang saat tadi sedang tertunduk.

“Ayo, kita pacaran. Ya… kau dan aku, mari kita menjadi sepasang kekasih.” balas gadis itu dengan tersenyum

~OoO~

~Di malam harinya~

Jiyeon dan Yifan bertemu di sebuah taman yang tak jauh dari sekolah mereka berdua. Mereka pun belakangan ini menjadi dekat. Dan di malam hari itu juga Jiyeon menceritakan kalau dia sudah menyatakan cintanya  dengan Seungho, pria yang selama ini ia cintai. Jiyeon juga tak lupa memberikan selamat pada Yifan karena akhirnya Namja itu juga mendapatkan Jieun.

“Jieun juga akhir-akhir ini terlihat memperhatikan, Yifan kan?”

Pemuda itu pun membalas perkataan Jiyeon dengan ekspresi wajah yang datar. “Yaa…”

Merasa balasan yang di berikan oleh Yifan terkesan dingin terhadap dirinya, Jiyeon pun menjadi merasa canggung di hadapan pria tersebut. “Pasti kau berpikir kalau aku sangat jahat, bukan?” dengan menundukan kepala.

Tapi perkataan Jiyeon langsung di bantahnya meskipun nada bicaranya masih terkesan sedikit dingin. “A-ani… kita berdua sama. Aku juga memberikan ide, jadi kau tak perlu merasakan hal semacam itu.”

“Benar juga! Kita melakukan ini semua karena kita menginginkan apa yang kita mau.” balas Jiyeon sambil beranjak dari sisi Yifan dan kemudian gadis itu berjalan ke arah sebuah ayunan dan ia pun pindah duduk di sana.

Setibanya di sana Jiyeon kembali angkat bicara. “Tapi, bila Seungho tahu sikapku seperti ini kepadanya apakah dia akan tetap menyukaiku? Aku bukan seperti Jieun anak yang baik dan polos, dia tidak akan mungkin melakukan hal menjijikan seperti ini. Kau beruntung mendapatkan Jieun di dalam pelukanmu.” ungkap Jiyeon dengan memunggungi Yifan.

Yifan hanya terdiam saat mendengar perkataan gadis itu, memang terkesan dingin sikapnya terhadap Jiyeon tapi bila melihat tatapan matanya yang menatap dalam belakang punggung milik gadis itu, pasti kalian tidak akan berpikir semacam itu terhadap dirinya.

Tak lama kemudian Jiyeon pun berkata kembali. “Sebenarnya aku mengangap diriku ini jahat dan menjijikan.” tambahnya dengan suara yang bergetar.

Dengan perlahan-lahan Yifan berjalan menghampiri Jiyeon yang masih menundukan kepalanya. “Berbuat seperti itu pasti membuat kau tersiksa, bukan?” tanya Yifan. Dan Jiyeon langsung menjawabnya. “Tidak.” balasnya kali ini dengan tersenyum.

Dan sekarang Yifan berdiri di depan Jiyeon kemudian berkata. “Saat itu aku melihat tanganmu bergetar saat dirimu mengajak bersekutu, kau tahu itu perbuatan jahat jadi mengapa kau yang menangis.”

Kedua mata Jiyeon mulai memanas dan tanpa terasa jatuhlah buliran airmata dari kedua sudut mata gadis itu. Jiyeon langsung menundukan kepalanya kembali, karena dia tak mau Yifan melihat dirinya menangis. “Aku tahu itu salah, tapi hanya Seungho yang aku lihat. Sejak SMP aku sudah suka, sangat suka dengannya, jadi apa boleh buat. Aku selalu bersama dengan dirinya, pulang sekolah bersama, makan siang bersama, bermain bersama, tapi…” Jiyeon terdiam untuk beberapa saat. Dia berusaha untuk melanjutkan perkataannya meskipun suaranya terdengar serak. “Tapi… yang dia suka dan yang ingin ia sentuh hanya Jieun, gadis yang baru beberapa tahun ia kenal sedangkan aku… aku hanya dianggap angin lalu olehnya.”

Jiyeon berusaha menahan airmatanya dan tanpa Jiyeon sadari pria yang ada di hadapannya tahu kalau dirinya sedang menahan tangisnya. Dengan lembut Yifan lalu menyentuh jari jemari milik Jiyeon yang saat ini sedang menggengam erat rantai ayunan. Yifan dapat merasakan betapa gemetarannya tubuh gadis itu.

“Jiyeon-ah… kau boleh menangis di depanku. Kau boleh mengeluarkan semua isi hatimu, kesedihan, kemarahan maupun kekecewaan keluarkanlah semuanya. Lebih baik kita berbagi karena kita ini sudah berkomplot.” ucap Yifan dengan senyuman yang lembut.

Mendengar perkataan pria yang ada di depannya, Seketika airmata yang di bendung olehnya pun tumpah begitu saja dan airmata itu mulai membasahi kedua pipinya. Tanpa berpikir panjang Jiyeon langsung berlari kepelukan Yifan. Dia menangis menjadi-jadi di dalam dekapan sang Namja tersebut. Jiyeon sama sekali tak merasa risih saat menangis di dalam pelukan pria yang baru saja ia kenal belakangan ini.

“Tangan Yifan terasa sangat hangat. Di banding apapun bahkan kehangatan Seungho yang selama ini menyentuhku, itu tak sebanding dengan apa yang kurasakan sekarang.” ungkap batin Jiyeon dan tanpa ia sadari kedua tangannya sudah memeluk erat tubuh  pria yang ada di hadapannya ini.

~OoO~

-Keesokan harinya-

Seperti biasa Jiyeon bertemu dengan Yifan secara sembunyi-sembunyi dan tempat rahasia mereka adalah taman dekat sekolah mereka. Jiyeon sebenarnya saat itu ingin bertemu dengan Yifan karena saat kemarin dia lupa mengatakan kalau dia sudah jadian dengan Seungho. Jiyeon pun lalu memberikan kabar gembira itu kepada Yifan tapi seperti biasa Yifan membalasnya dengan ekspresi yang datar.

“Selamat ya, kau sudah jadian dengan Seungho.” kata Yifan datar.

“Hemm.. semua itu berkat dirimu juga, Yifan-ah.” balas Jiyeon sedikit canggung.

Tak lama kemudian Jiyeon  menanyakan bagaimana hubungan dirinya dengan Jieun. “Kalau begitu, bagaimana hubunganmu dengan Jieun?”

“Kau tak perlu mengkhawatirkan urusan percintaan orang lain. Lebih baik kau pikirkan saja hubunganmu dengan Seungho.” kali ini Yifan membalas pertanyaan Jiyeon dengan wajah yang tersenyum.

Melihat respon yang di tunjukann Yifan padanya terkesan dia baik-baik saja, perasaan Jiyeon pun menjadi lega. Karena apa yang sudah mereka rencanakan akhirnya berakhir dengan lancar. Dirinya akhirnya mendapatkan Seungho sedangkan Namja itu akhirnya mendapatkan Jieun. Jadi di sini tak ada yang di rugikan di antara mereka berdua.

Dengan senyum yang mengembang Jiyeon lalu membalas. “Bersemangatlah! Aku akan selalu mendukungmu.” Yifan hanya dapat membalasnya dengan anggukan kepalanya yang lemah sambil tersenyum tipis. Setelah mengatakan itu Jiyeon pergi meninggalkan Yifan. Disaat Jiyeon melangkah pergi meninggalkan dirinya, seketika wajah Yifan berubah drastis. Senyuman yang saat tadi mengembang di sudut bibirnya entah hilang kemana. Kedua matanya menatap fokus belakang punggung Jiyeon yang semakin lama semakin jauh dari pandangannya.

~OoO~

-Pov Jiyeon-

Aku memakan buah terlarang. Akhirnya aku mendapatkan dirinya. Meskipun apa yang aku lakukan itu salah, dan merasakan rasa bersalah tapi itu tak masalah bagiku. Asalkan dia menjadi milikku itu sudah cukup.

Aku juga merasa kalau tatapan Seungho sedikit berubah saat menatapku. Ya, kedua matanya menatap diriku bukan lagi sahabat melainkan tatapan seorang Namja kepada Yeojanya. Itu membuatku senang dan bahagia.

Diperlakukan seperti itu padanya membuatku dalam sehari mampu melupakan semua kesalahanku. Ya,  kesalahan karena sudah menghancurkan hubungan mereka berdua dan aku juga sudah lupa telah memakan buah terlarang itu.

~OoO~

-Sepulang sekolah-

Jiyeon dan Seungho pulang sekolah bersama. Seperti biasa sebelum pulang Jiyeon menaruh beberapa buku pelajarnya didalam lemari lokernya.

“Maaf ya, kita jadi pulang terlambat karena aku.” ucap Jiyeon bersalah.

“Sudahlah, tak apa. Tapi hari ini kau aneh, biasanya kau bisa mengerjakan soal ulangan lebih awal, kenapa tes kecil itu membuatmu lama mengerjakannya?”

 

“Karena dirimu, bodoh. Itu karena seharian yang aku pikirkan hanya kamu!” gerutu Jiyeon dalam hati.

“Ayo kita pulang.” sambil membalikkan tubuhnya dan tanpa Jiyeon sadari sudah ada Seungho berdiri di belakangnya. Tubuh Jiyeon pun di rapatkannya ke belakang lemari loker. Kedua matanya juga menatap dalam manik Yeoja yang ada di depan hadapannya. Dan perlahan-lahan bibir Jiyeon pun di usapnya seperkian detik dengan bibirnya. Meskipun hanya beberapa detik bibir mereka bersentuhkan tapi itu sudah membuat jantung Jiyeon berdengup dengan kencang dan wajahnya sampai menyembur seperti kepiting rebus.

Suasana mereka berdua pun menjadi canggung, Jiyeon lalu berniat membuka pembicaraan di antara mereka tapi belum sempat Jiyeon berbicara, Seungho terlebih dahulu membukanya.

“Sepertinya kotak pensilku masih ke tinggalan di ruang kelas. A-aku pergi dulu ya.” seru Seungho dan kemudian pria itu langsung  berlari kencang meninggalkan dirinya. Melihat tingkah laku Seungho yang salah tingkah padanya membuat Jiyeon tertawa kecil saat melihat belakang punggung pria  yang sedang berlari ke arah ruang kelasnya.

Jiyeon tak menyadari kalau ada orang lain yang berada di sana. Ya seorang Namja yang sedari tadi menatap dirinya dengan Seungho. Setelah bayangan Seungho tak terlihat lagi, Namja itu berjalan menghampiri Jiyeon.

“Jiyeon-ah..” panggil pria itu. Mendengar namanya di panggil gadis itu menoleh ke belakang. “Yifan-ah.. kau di sini?” dengan setengah terkejut.

Jiyeon menjadi sedikit malu, saat Yifan berjalan semakin dekat dengannya. Dia  malu karena mungkin saja ia melihat saat dirinya dicium oleh Seungho. “Maaf, karena aku, kau melihat sesuatu yang tak pantas tadi.” kata Jiyeon dengan kepala yang menunduk malu.

Yifan tak bergeming, Namja itu masih diam seribu bahasa dan tiba-tiba Yifan menggegam erat kedua pergelangan tangan Jiyeon dan dalam hitungan detik tubuh gadis itu di dorong kasar ke belakang lemari dan…

“Chuu…”

Bibir Jiyeon pun dilumatnya secara halus, Kedua mata Jiyeon terbuka lebar dan tak lama gadis itu memberontak supaya dirinya terlepas dari ciuman dan dekapan pria itu, tapi itu percuma semakin ia meronta semakin dalam ciuman yang di berikan Yifan padanya. Tangan Yifan menyentuh tengkuk leher Jiyeon yang jenjang dengan sebelah tangannya agar dapat memperdalam lagi ciumannya diatas bibir tipis yang berwarna merah tersebut.

Jiyeon berusaha berteriak tapi itu juga percuma karena sebelum itu terjadi, bibir mungil itu sudah disumpalnya lagi oleh Yifan dengan bibirnya. Tubuh Jiyeon pun lemas. Dalam sekejab kecupan yang di berikan oleh kekasihnya, Seungho hilang dan berganti dengan ciuman yang lembut dari Yifan. Tubuh Jiyeon mulai memanas dan tanpa ia sadari Jiyeon membalas ciuman yang di berikan Yifan padanya. Di perlakukan seperti itu, bibir Yifan pun semakin menuntut. Ciumannya yang di berikan oleh Jiyeon pun semakin liar namun tetap lembut saat bibir mereka saling bertautan. Menerima kecupan yang begitu lembut dan panas membuat pikiran Jiyeon melayang dan tas yang di gengam  oleh Jiyeon pun terjatuh.

“Bruuk!”

Mendengar tas milik Jiyeon terjatuh Yifan langsung menghentikan ciumannya. Dia bisa melihat wajah Jiyeon yang berwarna merah bahkan bibir milik gadis itu terlihat bergetar, entahlah apa yang Jiyeon pikirkan apakah dia menyukai ciuman yang di berikan olehnya atau tak menyukainya, yang jelas Yifan menyukainya dan mungkin suatu hari kejadian ini akan terulang kembali bahkan lebih. Pikir pria tersebut. Jiyeon masih mematung dengan napas yang terengah-engah,  kedua mata mereka saling menatap satu sama lain. Tak lama kemudian Yifan pun angkat bicara.

“Sebenarnya yang selalu aku lihat bukanlah Jieun tapi kau, Jiyeon-ah. Gadis yang selalu menangis sendiri di pojok koridor sekolah dan selalu menyembunyikan kesedihannya dengan senyuman di depan pria brengsek itu. Yang aku sukai adalah dirimu.” serunya sambil menggenggap erat kedua pergelangan Jiyeon.

Jiyeon tak mampu membuka mulutnya ia seperti terhipnotis dengan ucapan yang di katakan Yifan kepada dirinya. Kedua manik Yeoja itu masih terbuka lebar saat menatap pria yang ada di hadapannya.

“Meskipun kau menatap diriku rendah bahkan membenciku tapi itu tak akan membuatku berhenti untuk merebutmu dari pelukan Seungho. Aku akan merusak hubunganmu dengan pria itu, bagaimanapun caranya!” tambah Yifan dingin dengan sebelah sudut bibirnya yang terangkat.

-TBC-

 

~OoO~

Annyeonghaseo yeorobun ….

Ketemu lagi sama Phiyun disini (^-^)/

Aku bawakan updatetan FF Mad nya nih buat kalian semua, semoga kalian menyukainya yah :3 mungkin dipart selanjutnya aku bakalan buat ver. Kris yang lagi berusaha menghancurkan hubungannya Jiyi, hehe 😀  n kayanya juga diakhir FF mungkin aku protect, tapi gak tau juga sih, hihi baru bayangan doang soalnya makin kesana alur FF ini mau aku buat sedikit dewasa, (?o?)… cuman sedikit kok 😀

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya Chingu…Karena komentar dari kalian semua adalah sebagai penyemangat author untuk lebih baik lagi dalam menulis cerita selanjutnya … 😀

See you ….

Khamsahamida (^-^) v

30 thoughts on “Mad [Chapter 2]

  1. lebih pengen jiyeon sama yifan aja yg jelas2 udah suka sama jiyeon dari lama. soalnya belum tau juga seunghoo suka apa gak sama jiyeon apa cuma buat pelarian aja. gak sabar sama rencana yg bakal dilakuin yifan buat ngehancurin hub jiyeon sama seunghoo hahahah

    Liked by 1 person

  2. ternyata yifan diam ” menyukai jiyeon.dan yifan akan menghancurkan hubungan seungji ,apa iya kan bongkar cara licik jiyi untuk dapetin seungho??jiyi ah semoga terbuka hatinya kalau di cintai itu lebih membahagiakan dari pada mencintai …

    Liked by 1 person

    • Kira-kira apa yang akan di lakukan kris ya buat hancurin hubungan jiyi ma seungho?? di part akan datangnya baru aku kasih tahu ya…
      Makasih sudah nyempetin mampir kesini ^^

      Like

  3. Lahh ko jadi Kris yg mau ngerusak hub Jiyi ama Seungho kkkk, apakah ini karma buat Jiyi yaa??

    Aku seneng liat Jiyi berusaha ngerusak hub Seungho Jieun, karena aku ngerasain perasaan Jiyi yg amat cinta ke Seungho. Dan akhirnya mereka jadian juga. Ini permasalahan remaja, wajar ko Jiyi berbuat kaya gitu, namanya juga masih SMA pikiran dan perilakukan masih labil, sebelum pernikahan boleh boleh sajalahh, walaupun ini perbuatan engga baik kkkk.

    Jiyi malah terhanyut ciuman kriss katanya cinta ama Seungho doang hadeuhh. Dan Kris mau ngerusak hub SeungJi disaat SeungJi udah jadiann, ahh andweee. Ett tapi Seungho beneran suka ga nih ama Jiyinyaa?? Aku dari awal lebih respect ke SeungJi,, tapi keknya ini KrisYeon yaa?? /so tau/

    OkeDehh next part yaa. Oh iya yg Pretty Devil kapan di lanjut? Aku nungguin banget >.< kangen HunJi ah! ..

    Liked by 1 person

    • Hehe… sebenernya aku belum tau mau dibawa kemana ini cerita, hehe…
      pertanyaan mu nanti aku kasih tahu di part selanjutnya ya
      untuk fanfic pretty devilnya lagi aku pending soalnya aku lagi buat ff amarilis dulu mungkin setelah selesai amarillis baru ff pretty devilnya, hoho …
      Makasih sudah nyempetin mampir kesini ^^

      Like

Write your great opinion ^^