I Dont Care! [Chapter 2]

i-dont-care

|| Title: I Dont Care! || Author: Phiyun || Genre: Romance | Family | Comedy | Sad | Merried Life || Cast: Kim Taeyeon | Byun Baekhyun | Leeteuk || Member Suport : SNSD | Exo | Suju ||

Poster Credit : Analeeseu@ArtZone (Thank’s ^^)

Preview: Chapter 1 |

Cerita ini hanya fiksi belakang namun apabila ada kesamaan di dunia nyata berarti hanya kebetulan semata. Maaf kalau karakternya Castnya aku buat beda dari karakter  aslinya. Ini semata – mata hanya untuk isi cerita saja. Penulis hanya memakai nama castnya saja sebagai bahan cerita, jadi keseluruhan cast yang ada disini milik penulis. Tapi kalau di dunia kenyataan Castnya milik Tuhan, keluarganya dan agencynya. Heheee… XD

 

*** Happy  Reading ***

 

~Summary~

I Don’t Care, Who You Are

Because I Love You

~~~ooo~~~

 

Mendengar perkataan yang baru saja dilontarkan oleh Taeyeon, pria itu langsung membelalakan kedua matanya. Namja itu sangat kaget dengan ide gila yang ada didalam pikiran gadis itu. Baekhyun lalu memutuskan untuk menolak keinginan Taeyeon dengan halus namun belum sempat pemuda itu  menolaknya. Nampaknya gadis tersebut sudah tahu jawaban yang akan ia katakan padanya.

“Apakah menurutmu aku gila?” tanyanya.

“Eh…!?” Baekhyun terkejut karena gadis yang ada dihadapannya tahu apa yang ada didalam pikirannya.

“Aku tahu kau pasti berpikir kalau aku sudah gila. Mana mungkin kau mau menikahi gadis seperti ku ini. Mungkin benar aku sudah tak waras tapi inilah waktu yang tepat untuk menolongku, Baekhyun-ssi.”

“Ta-tapi.. tidak seperti ini Agasshi? Mungkin aku bisa menolongmu dengan cara yang lain, benarkan?” kilahnya.

Mendengar jawaban dari Baekhyun seperti itu membuat Taeyeon sedih. Gadis itu lalu membuang pandangannya dari hadapan pria tersebut sambil berkata. “Semua laki-laki itu pembohong. Ucapannya tak bisa dipengang. Bukan hanya kau saja tapi Ayah ku sendiri melakukan hal yang sama kepada ku. Jadi untuk apa aku masih ada disini?” setelah mengatakan kalimat itu Taeyeon pun bangkit dari duduknya dan kemudian berjalan menghampiri deburan ombak yang ada dipinggir pantai.

Melihat Taeyeon pergi berlalu dari hadapannya membuat Baekhyun menjadi frustasi. Sampai-sampai pria itu mengacak – acak puncak kepalanya dengan kencang dan berkata. “Aiish… kau membuat ku tak bisa memilih, Kim Taeyeon-ssi!”

Baekhyun pun berlari menyusul Taeyeon dengan langkah yang berat dan kemudian menarik pergelangan tangan Taeyeon. Otomatis tubuh gadis itu pun berbalik dan tak sengaja kedua kaki milik Taeyeon oleng dan gadis muda itu hampir  jatuh tersungkur namun itu tak terjadi karena Baekhyun dengan sigap menarik tubuh mungil milik Taeyeon kedalam dekapannya.

“Baiklah aku akan membantu mu tapi dengan satu syarat.”

“Apa itu?“ tanya Taeyeon seraya menegadahkan kepalanya keatas.

“Syaratnya yaitu, aku akan membantu dengan caraku sendiri, oke?” kata Baekhyun sambil menggengam erat kedua pundak milik Taeyeon dan gadis itu pun membalas perkataan Baekhyun dengan menganguk-anggukan kepala sembari tersenyum manis didepan Namja tersebut.

~OoO~

~2 jam kemudian~

“Yah… Baekhyun-ssi. Mau sampai kapan kau berputar-putar mengendarai mobil ini? Aku butuh keputusanmu, sekarang?!”

“Tolong beri aku waktu lebih banyak lagi.” pintanya sambil tetap fokus memegang setirnya.

Gadis itu pun hanya dapat menghela nafas yang panjang dan setelah itu ia berkata. “Kau butuh waktu berapa lama lagi? Sejam, dua jam, tiga jam atau berapa? Jangan kau menyuruh ku  untuk menunggu mu dengan hal yang tak pasti, Baekhyun-sii!” Teriak Taeyeon kesal.

Sekejap mobil yang dikendarai Namja itu pun ia hentikan secara mendadak dan itu membuat Taeyeon terkejut. Tak lama Baekhyun lalu membalas perkataan Taeyeon. “Bisakah kau tenang? Jangan selalu bertanya kapan aku siap? Apakah kau tahu kau itu terlalu menekan diriku, Kim Taeyeon-ssi!” bentaknya dengan nada yang membentak.

Diperlakukan seperti itu membuat Taeyeon pun meradang. “Yak… kau kira siapa dirimu? Berani-beraninya kau memanggil ku dengan sebutan nama? Kau harus ingat dirimu sebenarnya, Byun Baekhyun-ssi. Mana Sopan santunmu?” tanya Taeyeon dengan nada yang menyindir sambil melipat kedua tangannya.

“Maafkan aku, Nona Taeyeon-ssi. Aku tak akan melakukan hal semacam itu lagi.” Sembari menundukan kepalanya untuk meminta maaf.

Tapi sepertinya Gadis muda itu tak berniat untuk memperpanjang masaah tersebut. “Sudah lupakan saja, aku sedang malas berdebat dengan mu.” Ujarnya dingin sambil kedua pandangannya menatap jalan dari balik kaca mobil.

Tak berapa lama kemudian Taeyeonpun bersua kepada lawan bicaranya yang sedang sibuk menyetir.“ Sekarang aku ingin bertanya pada, Baekhyun-ssi. Apakah Ayahku sudah mengetahui kedatangan mu untuk menggantikan ayahmu yang sedang sakit?” tanya Taeyeon.

“Belum, Nona. Tuan Kim belum tahu bila aku menggantikan ayah ku untuk bekerja sebagai supir anda.”

Mendengar perkataan Baekhyun, Taeyeon pun langsung bertepuk tangan dengan kencang sambil bersorai dan itu membuat pria yang ada disampingnya terkejut. “Deabak! Kalau begitu kita buat ini secara sederhana dan kau harus mengikuti semua ideku.” kata Taeyeon sambil menatap lekat-lekat kedua manik milik lawan bicaranya.

“Maksud, Nona apa? Aku tak mengerti?” tanya Baekhyun dengan wajah yang bingung. Kemudian gadis itu pun memberitahukan kepadanya ide yang ia miliki. “Kau akan berpura-pura menjadi kekasih ku dan kau juga harus bilang ke Ayah kalau kau akan menikahi ku. Mudahkan, Baekhyun-ssi?”

Mwo?!”

Tiba-tiba Baekhyun menghentikan laju kendaraannya dengan mendadak untuk yang sekian kalinya.

“Cccittt!!!” terdengar suara decitan kasar dari sebuah mobil yang sedang dikendarai oleh Baekhyun.

Setelah menghentikan laju kendaraannya dan dengan ekspresi wajah yang masih kanget pria itu menjawab perkataan Taeyeon dengan kedua mata yang membulat lebar. “Itu tidak mungkin, Nona. Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu?”

“Itu mudah kau lakukan, Baekhyun-sii. Kau hanya berpura-pura saja menjadi kekasih ku. setelah hubungan ku dengan calon suamiku berakhir, hubungan kita juga berakhir. Gampang kan?” dengan nada yang santai Taeyeon menjabarkan sarannya.

Bagi Taeyeon itu adalah hal yang mudah tapi berbeda dengan sudut pandang yang diihat oleh Baekhyun. “Itu tak semudah yang kau pikirkan Nona Taeyeon-ssi. Aku mana mungkin menikahimu? Aku tak setuju! Kita cari jalan yang lain.” Balas Baekhyun. Kemudian pria itu membuang pandangannya dari hadapan Taeyeon.

“Berhenti!!!” Teriak Taeyeon dengan tiba-tiba dan itu membuat pemuda yang ada disampingnya terkaget. “Aku sudah lelah dan aku juga sudah muak dengan semua ini.” kali ini suara Taeyeon terdengar bergetar.

“Nona…”

“Hentikan, aku tak mau berdebat lagi dengan mu. Lebih baik kita pisah disini.” setelah mengatakan itu Taeyeon langsung keluar dari dalam mobil sambil berlari. Sontak Baekhyun pun langsung menyusul nonanya Taeyeon.

Taeyeon  berlari tampa arah dan dari kejauhan Baekhyun tak sengaja melihat ada sebuah truk sedang melaju cepat dari arah depan. Baekhyun mempercepat langkah kakinya dan akhirnya dia dapat menyusul gadis yang sedari tadi ia kejar. Langkah kaki Taeyeon terhenti saat Baekhyun berhasil meraih lengan milik gadis tersebut dan langsung menarik tubuh Taeyeon kepinggir jalan.

“Tiiint…”

Suara klakson truk itupun bergema kencang di sepanjang jalan. Taeyeon sempat kaget dengan apa yang dilakukan Baekhyun padanya. Tak lama Taeyeon  mulai  meronta-ronta agar dirinya lepas dari pelukan pria tersebut.

“Lepaskan! Apa kau mau mati, Hah! Lepaskan!!!” tapi Baekhyun sama sekali tak menggubris perkataan nona mudanya, dia malah melakukan hal yang sebaliknya kepada Taeyeon. Pria itu malah mempererat pelukannya. Dengan suara yang berat Baekhyun berkata. “Kau tidak boleh mati didepan mataku. Tidak akan kubiarkan itu terjadi.”

Taeyeon semakin  terkejut saat mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut lawan bicaranya.  “Yaa! Apa yang kau lakukan? Aku bilang lepaskan!” kali ini gadis muda ini meronta-ronta sambil memukul kencang belakang punggung milik Namja yang saat ini sedang memeluk erat tubuhnya. Tapi sayangnya usaha Taeyeon tak berhasil karena sedikitpun Baekhyun tak bergeser sedikitpun dari pelukannya.

“Aku membutuhkanmu jadi kumohon buang jauh – jauh niat buruk mu itu, Mmm…” seketika Taeyeon berhenti memukul-mukul Baekhyun. Dia merasa hal semacam ini bukan hal yang pertama kali, ini pernah terjadi sebelumnya.

Sepintas Taeyeon mengingat seseorang didalam pikirannya. Ya. Anak laki-laki yang tak sengaja ia temui saat ia masih kecil. Ucapan Baekhyun hampir sama dengan apa yang pernah dikatakan oleh anak laki-laki yang ia jumpai dulu.

Merasa Taeyeon  sudah tenang, akhirnya dengan perlahan-lahan Baekhyun melepaskan pelukannya dan kemudian berkata. “Baiklah… ayo kita lakukan. Aku sudah tak peduli lagi, apa peran ku. Mau itu kekasih mu ataupun suami mu, aku sudah tak peduli lagi. Ayo kita lakukan.”

Kedua mata Yeoja itu masih terbuka lebar, bahkan bisa dikatakan ia belum menggerjapkan matanya untuk beberapa menit. “Baekhyun-ssi? Apakah kau serius?” tanya Taeyeon kembali untuk meyakinkan dirinya kalau apa yang barusan saja ia dengar bukanlah khayalannya.

“Hmmm… aku serius, jadi aku mohon padamu jangan melakukan hal berbahaya seperti itu lagi ya, Mmm…” ujar nya sambil kedua tangannya menyentuh lembut kedua pipi milik Taeyeon. Taeyeon tak mampu mengucapkan sepatah katapun dihadapan Baekhyun sehingga dia membalas pertanyaan Namja itu dengan anggunkan kepala.

~OoO~

~Dimalam harinya~

Di sebuah jalan yang terlihat sepi dan gelap ada sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan tersebut. Didalam mobil tersebut terlihat ada seorang Yeoja dan Namja. Sang Namja terlihat sibuk memberi penjelasan kepada gadis yang sedang duduk disampingnya tapi ekspresi yang ditunjukan Yeoja itu terlihat datar, seperti tak mau mendengar penjelasan yang dikatakan oleh pria tersebut.

“Nona, aku benar-benar minta maaf. Maafkan atas kelalaian ku. Aku lupa mengecek bahan bakar mobil ini, sekali lagi aku minta maaf.”

“Sudahlah. Aku tak mau berdebat lagi dengan mu. lebih baik kita cari penginapan didekat sini. Karena aku tak mau bermalam ditempat seperti ini.” kata Taeyeon sambil membuang wajahnya ke luar.

Kedua bola mata gadis tersebut sibuk mencari sesuatu yang ada diluar jendela mobilnya. Baekhyun mengerti kalau Nonanya sedang sibuk mencari penginapan, pria itupun juga tahu kalau didaerah sini tak ada penginapan yang dipikirkan oleh Nonanya.

“Aku tahu dimana tempat penginapan tak jauh dari sini. Mungkin kia dapat sampai kesana dengan 10 menit perjalanan.”

“Benarkah? Dimana hotel itu? Sedari tadi aku tak melihat bangunan di sekitar sini.” kedua mata gadis itu masih sibuk mencari.

Untuk sesaat pria itu terdiam, tapi itu tak berlangsung lama dan dengan suaranya yang pelan ia menjawab pertanyaan Taeyeon. “I-itu bukan hotel, Agasshi.. itu motel.” Ucap Baekhyun ragu.

Mwo?! Kau pasti becanda, benar kan?” sambil terkekeh Taeyeon membalas perkataan Baekhyun datpi balasan yang diterima tak sesuai keinginan Yeoja tersebut.

Baekhyun membalas ucapan Taeyeon dengan gelengan kepala. “Maaf Nona, disini  tak ada penginapan yang Nona maksud. Di dekat sini hanya ada motel, jadi apakah anda mau pergi kesana?” tanya Baekhyun pada Nonanya. Taeyeon disodorkan pertanyaan semacam itu, hanya bisa terdiam dengan wajah yang tak percaya dengan apa yang sudah terjadi.

~OoO~

Dengan penerang seadanya mereka berdua berjalan menuju motel yang ditunjuk oleh Baekhyun. Mereka bisa saja menelefon mobil derek untuk menjemput mereka tapi sayangnya sinyal di kedua ponsel mereka tak bersahabat karena kebetulan mereka masih ada didalam daerah pedesaan jadi mereka mau tak mau harus menginap di sebuah penginapan terdekat, sekalian saat disana mereka bisa memakai telefon yang ada di penginapan.

Karena jalan yang cukup gelap dan penerangan yang sangat buruk, tak sengaja saat Taeyeon sedang melangkah kakinya menyandung sesuatu dan diapun terjungkal.

“Brukk!!!”

Terdengar suara yang cukup keras dan tak lama terdengar suara rintihan kesakitan. “Apha..!” gumam Taeyeon sambil mengusap-usap kedua kakinya dan tangannya yang terkena jalan beraspal. Baekhyun yang sedang berjalan didepan kaget saat mendengar suara  rintihan gadis yang ada dibelakangnya, pria itu pun berlari kebelalang untuk melihat apa yang telah terjadi.

“Apakah anda bai-baik saja Nona?” tanya Baekhyun dengan sebelah lututnya yang menurun untuk melihat keadaan gadis muda itu.

Namun balasan dari Taeyeon  terkesan memojokkan pemuda tersebut. “Apa kau tak bisa liat? Aku habis jatuh, tahu! Harusnya kau berjalan disamping ku, kenapa kau jalan begitu cepat!” Gerutunya.

Merasa bersalah dengan tindakannya yang sudah meninggalkan Nonanya, Baekhyun lalu berjongkok membelakangi Taeyeon.

“Naiklah?”

Mwo? Aku tak mau.” Taeyeon sama sekali tak berniat untuk menerima niat baik dari Baekhyun. Dia bersih keras untuk tetap berjalan meskipun dia harus menahan rasa perih di kedua lututnya. Melihat kekeras palaan  Taeyeon akhirnya Baekhyun langsung menggendong gadis itu keatas belakang punggungnya.

“Yaa!!! Apa yang kau lakukan? Turunkan aku sekarang!” perintah Taeyeon sambil memukul kedua pundak milik Namja tersebut tapi nampaknya pria itu sama sekali tak mau menuruti perkataan gadis yang sedang di gendongnya.

“Yaa!!! Apa kau tuli, Huh!!” teriak Taeyeon disepanjang perjalanan tidak hanya berteriak dia juga sering mengumpati Baekhyun. Awalnya Baekhyun bisa menghendelnya tapi lama kelamaan kedua daun telinganya memanas mendengar omelan yang di lontarkan Taeyeon di sepanjang perjalanan.

Tiba-tiba Baekhyun menghentikan langkah kakinya dan kemudian berkata. “Kalau kau tak bisa diam, akan aku tinggalkan kau disini!” bentaknya. “Aku melakukan ini semua, hanya ingin membantu mu. Lagipula memangnya kau mau sepanjang malam berjalan untuk sampai kepenginapan, Hah?! Apa kau tak bisa mempercayai ku sedikit saja?” kali ini yang terlihat marah adalah Baekhyun. Hati Taeyeon pun langsung menciut seketika saat mendengar penjelasan yang diberikan kepadanya.

Dengan suaranya yang lemah Taeyeon menjawab. “Aku mempercayai mu, tapi apakah aku tak boleh berhati-hati dengan keadaan yang semacam ini? lagipula ini hal yang pertama kali terjadi dihidupku. Harus bermalam diluar rumah bersama seorang pria.” ungkap Taeyeon tak mau disalahkan. Mendengar perkataan Taeyeon, Baekhyun hanya dapat menghela nafasnya yang panjang.

“Terserah kau saja, yang jelas aku tak akan melakukan hal yang tak bermatabat seperti yang kau pikirkann saat ini. jadi Nona, tak usah mengkhawatirkan hal yang semacam itu.” balas Baekhyun dengan suara seraknya.

“Ka-kata siapa aku berpikir se-seperti itu?!” seru Taeyeon malu terhadap Baekhyun dan tanpa ia sadari kedua pipi milik Yeoja itupun menyemburkan warna kemerahan dalam sekejap.

~OoO~

~Di motel~

Setibanya disana, Baekhyun langsung berjalan ke meja receptionis untuk menyewa dua kamar untuk menginap malam ini. saat Baekhyun sedang melakukan cek in, Taeyeon berjalan-jalan melihat sekitar ruangan motel tersebut dengan ekspresi wajah yang tak bisa di tebak. Bahkan Baekhyun sesekali menatap kearah Taeyeon dengan tersenyum tipis saat melihat wajah polos gadis itu.

Tak lama kemudian datanglah pegawai motel tersebut. Baekhyun lalu mulai berbicara kepada penjaga motel tersebut. cukup lama mereka berbincang dan itu membuat Taeyeon menjadi penasaran, apa yang sedang mereka bicarakan. Dengan perlahan-lahan Taeyeon mulai berjalan menghampiri Baekhyun di depan meja receptionis.

 

“Kenapa? Apakah sudah tak ada kamar lagi?” tanya Taeyeon kepada Baekhyun. Namja itu terdiam saat gadis itu menanyakan hal semacam itu kepadanya. Taeyeon menjadi semakin penasaran dengan apa yang telah terjadi. Karena tak ada jawaban dari pria dihadapannya akhirnya, Taeyeon bertanya kepada pegawai motel tersebut.

“Apakah kami tak bisa bermalam disini?”

Tiba-tiba Baekhyun memotong perbincangan antara Taeyeon  dengan pegawai motel tersebut. “Kita bisa bermalam disini Nona, tapi…”

“Tapi? Kenapa?” tanya Taeyeon kembali kali ini wajah gadis itu terlihat bingung.

“Kami hanya bisa menyediakan satu kamar untuk kalian menginap malam ini.” ujar pegawai tersebut. Kedua mata Taeyeon langsung terbelalak lebar saat pegawai tersebut mengatakan hanya satu kamar yang tersisa.

“A-apa… maksud perkataannya, Baekhyun-ah? Maksudmu kita harus tidur bersama, begitu malam ini!!!” seru Taeyeon tak percaya.

 Tapi Baekhyun langsung memberi penjelasan kepada Nonanya kalau hal itu tak akan terjadi. “Nona, tak usah khawatir. Anda bisa tidur di kamar itu seorang diri. Aku akan tidur di sofa lobby.”

“Aah… begitu, kalau begutu baguslah.” Wajah Taeyeon berubah menjadi lega namun tiba-tiba…

“Da-darah!!!” jerit Taeyeon sambil jari telunjuknya menunjuk-nunjuk kearah wajah Baekhyun.

“Ehh?? Darah?” Baekhyun sempat bingung dengan perkataan Taeyeon, kemudian dengan perlahan-lahan pria itu mulai menyentuh wajahnya dan benar, ia menemukan ada setetes darah segar sedang mengalir dari kedua hidungnya. Dengan cepat Baekhyun langsung menghapusnya dan mendongakkan kepalanya keatas untuk menghentikan pendarahan tersebut.

Melihat Baekhyun sakit, Taeyeon menjadi iba. Lalu Taeyeon meraih kunci kamarnya dan tak lupa ia merangkulkan tangannya di lengan milik Baekhyun.

“Ikutlah dengan ku.” ajak Taeyeon sambil menarik Baekhyun untuk ikut bersamanya namun Baekhyun langsung menolaknya, karena ia merasa tak enak bila harus merepotkan Nonanya. “Tak usah, Nona. Aku baik – baik saja.” kilahnya.

Sayangnya alasan itu tak mau didengar oleh Taeyeon. “Aku adalah atasanmu, jadi kau harus menuruti semua perintahku, suka maupun tak suka. Mengerti?” tukas Taeyeon dengan kedua matanya yang tajam menatap lekat kedua manik milik Baekhyun yang berwarna cocoa tersebut.

~OoO~

Akhirnya Baekhyun mengikuti perintah Taeyeon, meskipun dia harus melakukannya dengan perasaan yang berat. Setiba disana Baekhyun langsung disuruh beristirahat. Taeyeon juga tak lupa meminta beberapa obat kepada pegawai motel tersebut untuk membawanya kedalam kamarnya. Beberapa menit kemudian obat penghilang nyeripun datang karena Taeyeon tahu kalau Baekhyun saat ini merasakan pusing maka dari itu ia juga tak lupa meminta obat penghilang sakit kepala.

“Aku turun keluar dulu ya. Kau tidurlah dulu di ranjang.” kata Taeyeon tapi langsung ditolak oleh Baekhyun. “Anda tak perlu keluar, Nona. Aku bisa tidur di sofa, lebih baik Nona Taeyeon yang beristirahat.”

Taeyeon  lalu membalasnya perkataan Baekhyun dengan senyuman dan kemudian gadis itu lalu berkata. “Aku ingin mencari makan dulu, lagipula aku belum mengantuk. Lebih baik kau tidurlah lebih awal karena besok pagi kau harus menyetir lagi.”

“Tapi, Nona…”

“Tak ada kata tapi… kalau begitu aku pergi dulu ya.”

Setelah mengatakan itu Taeyeon pun lalu pergi dari dalam ruangan kamar tersebut. Sedangkan selepas Taeyeon pergi, Baekhyun langsung berbaring di atas sofa namun sebelumnya Baekhyun sudah minum obat yang sudah disiapkan oleh Taeyeon untuknya. Tak butuh waktu lama untuk Baekhyun tertidur karena belum ada setengah jam ia berbaring di sofa yang tak panjang tersebut, Baekhyun sudah tertidur pulas.

~OoO~

~2 Jam kemudian~

Taeyeon kembali kedalam kamar dengan kondisi setengah mabuk,  lebih 3 botol soju ia habiskan. Dengan langkah yang terseret-seret Taeyeon berjalan menyelusuri lorong-lorong jalan menuju kamarnya. Pandangan Taeyeon mulai kabur namun ia berusaha untuk tetap fokus untuk berjalan meskipun dirinya harus berjalan sambil berpegangan erat dipinggir – pinggir tembok.

“Kreek…”

Pintu kamar itupun terbuka. “Braak!!!” sontak Baekhyun langsung terbangun mendengar suara gebrakan pintu yang barusan saja dibuka oleh Nonanya Taeyeon.

“Nona, apakah kau baik-baik saja?” tanya Baekhyun sambil berlari menghampiri Taeyeon. Ia sesegera mungkin menghampiri Taeyeon, meskipun ia harus menahan rasa pusing di kepalanya sehabis meminum obat.

Saat melihat Baekhyun  ada dihadapannya, Taeyeon membalas membalasnya dengan terkekeh geli. Baekhyun merasa kalau gadis yang ada dihadapannya ini sepertinya mabuk berat. Dengan nada yang ragu Baekhyun bertanya kepada Taeyeon. “Apakah, anda mabuk Nona?” tanya Baekhyun lagi tapi Taeyeon tetap tertawa dengan wajahnya yang memerah karena mabuk.

“Oh?? Baekhyun-ah… kau ada disini juga? hehehe…” ucap Taeyeon dengan suara yang berat dan dalam waktu beberapa detik tubuh Taeyeon langsung tumbang. Untungnya Baekhyun dengan sigap menahan tubuh Taeyeon yang lunglai kedalam pelukannya.

“Sepertinya dia benar – benar mabuk ” ucap Baekhyun pelan.

Tiba – tiba Taeyeon merapatkan  tubuhnya ke dalam dekapan Baekhyun. Baekhyun mulai merasa risih dan  salah tingkah saat kedua tangan Taeyeon mulai perlahan-lahan menyentuh tubuhnya dan kedua tangan milik Taeyeon semakin lama bergerak ke atas wajahnya. Kedua mata merekapun saling bertautan sangat dekat. Bahkan sampai – sampai Baekhyun bisa merasakan hembusan nafas Taeyeon yang hangat menerpa wajahnya.

“Baekhyun-aah… ada yang mau aku katakan padamu.” ucap Taeyeon dengan suaranya  yang berat. “Sebenarnya… aku…” belum sempat Taeyeon menyelesaikan ucapannya tubuh mungilnya tak mampu lagi berdiri tegak alhasil tubuh mungil milik gadis itupun berada didalam dekapan Baekhyun kembali.

Tapi Taeyeon tak menyerah, ia tetap menyelesaikan ucapannya meskipun harus dengan suaranya yang nyaris tak terdengar di telinga Baekhyun. Saking pelannya suara yang di keluarkan oleh Taeyeon terdengar agak mendesah di telinga Baekhyun.

Baekhyun  tak mengerti apa yang dikatakan oleh Taeyeon padanya karena yang dapat ia dengar adalah debaran jantungnya yang sedari tadi berdegup kencang. Tiba – tiba wajah Taeyeon  mendekat sangat dekat dengan wajah miliknya, posisi ini sangat tak baik bahkan bisa dibilang berbahaya, ya posisi saat ini seperti sepasang kekasih yang hendak berciuman. Baekhyun  mulai panik saat jarak bibir antara mereka berdua hampir bersentuhan dan tanpa berpikir panjang Baekhyun langsung mendorong tubuh Taeyeon dari dekapannya.

“Brukk!!!” tubuh Taeyeonpun tersungkur kelantai dan disaat itu juga tubuh Baekhyun oleng dan. “Brraakk!!!” kepala Baekhyun terantuk keras oleh ujung meja yang tak jauh dari sana. Seketika Baekhyunpun tak sadarkan diri.

Melihat Baekhyun terkapar tak berdaya dibawah lantai, Taeyeon pun berlari kearahnya dengan sempoyongan. “Baekhyun-aah… bangunlah! Kenapa kau tidur disini?” dengan berusaha keras Taeyeon mengangkat tubuh Baekhyun. “kan sudah aku bilang padamu, kalau kau harus tidur di siini.” kata Taeyeon lalu melepaskan tubuh milik Namja itu ke atas ranjang.

Baekhyun pun  jatuh keatas ranjang dengan wajah terlebih dahulu dan Sayangnya saat Taeyeon melepaskan tubuh pemuda itu, Baekhyun malah jatuh kembali kebawah lantai. Mau tak mau Taeyeon pun kembali membopong tubuh milik Baekhyun kembali ke atas ranjang.

“Yaa!! Badan mu berat sekali, Baekhyun-ah! Kau makan apa sih!” gerutu Taeyeon dan akhirnya Yeoja itu  berhasil juga membaringkan tubuh milik Namja tersebut meskipun harus dengan perjuangan. Saat Taeyeon hendak menyelimuti Baekhyun, tak sengaja ia menyentuh pakaian yang dikenakan Baekhyun. Yap… pakaiaan yang dikenakan Baekhyun sangatlah basah dengan peluh. Jadi tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung membuka pakaiaan yang melekat ditubuh milik Baekhyun dan tidak disitu saja. Karena merasa tubuhnya lengket dengan pakaian yang ia kenakan sepanjang hari Taeyeonpun tanpa ia sadari juga membuka pakaiannya yang melekat ditubuhnya. Dan Taeyeonpun tidur pulas didalam pelukan Baekhyun sepanjang malam.

~OoO~

~Di pagi harinya~

Sinar mentari  menerobos tirai yang menutupi jendela dan sinar mentari itu kini mengelitik kedua kelopak mata milik Baekhyun. Dengan perlahan-lahan Baekhyun membukan kedua matanya. Baekhyun berusaha bangkit dari tidurnya sambil  memegangi  belakang kepalanya yang di rasakannya sakit.

“Auuw… kenapa kepalaku sakit sekali ya?” ucap batin Baekhyun sambil mengelus – elus belakang tempurung kepalanya.

Tak selang waktu yang lama Taeyeon pun  juga ikut  terbangun. “Sudah jam berapa sekarang? Bii… minum!”  kata Taeyeon sembari melakukan perengangan di kedua tangannya. Taeyeonpun tersadar kalau dirinya tidak ada di dalam kamarnya sendiri sekarang dan dengan ragu – ragu Taeyeon  menegok ke samping dan Baekhyun juga melakukan hal yang sama.  Kedua mata mereka pun  saling bertautan dan dalam waktu beberapa detik,  mereka berdua  dengan kompak berteriak.

“Aaakkkhhh!!!”

~OoO~

“Apa yang sudah kau lakukan pada ku!!!” jerit Taeyeon sambil memukul-mukul kencang tubuh Baekhyun dengan bantal yang ada ditangannya.

“Aku tak melakukan apa-apa kepada mu. Jadi tenanglah,  Nona.”

Mwo?! Tenang? Kau itu sok alim didepan ku ternyata kau tak jauh beda dengan pria diluar sana. Dasar berengsek!!!” teriak Taeyeon dan dengan kesal gadis itu langsung menendang kencang Namja yang ada disampingnya dan alhasil Baekhyunpun jatuh tersungkur kebawah lantai.

“Dengarkan penjelasan ku dulu, Nona… ini tak sama dengan pikiran mu. Aku bisa jelaskan.” ucap Baekhyun. Taeyeon berusaha tenang namun hal itu tak berlangsung lama saat ia tanpa sengaja melihat sebercak noda berwarna merah diatas seprai yang berwarna putih tersebut.

Kedua bola mata Taeyeon pun mulai memanas dan seketika meleleh lah air mata yang sedari tadi ia bendung. “Enyahlah kau dari pandangan ku!! Aku benci kau!!” teriak Taeyeon histeris melebihi jeritannya terdahulu.

Baekhyun semakin bingung dengan apa yang terjadi, sebenarnya apa yang telah terjadi saat malam itu? Ia sama sekali tak mengingat apapun, terakhir yang ia ingat adalah dia mendorong Taeyeon dan setelah itu ia sama sekali tak mengingat apapun.

Perlahan-lahan Baekhyun berjalan menghampiri Taeyeon, aetibanya didepan hadapan gadis itu tanggapan yang diterima oleh Baekhyun kebalikan. Gadis itu terus memukul-mukul keras dada bidang milik Baekhyun dengan deraian air mata. Tapi Baekhyun tak menyerah, Baekhyun tetap maju untuk lebih dekat lagi dengan Taeyeon dan akhirnya ia berhasil memeluk Taeyeon kedalam dekapannya.

“Lepaskan aku, brengsek!! Aku tak sudi disentuh oleh mu!!!” sambil meronta-ronta tapi Baekhyun sama sekali tak menggubrisnya, Namja itu tetap memeluk erat tubuh mungil milik Taeyeon didalam dekapan.

Baekhyun pun lalu berkata sambil tetap memeluk erat Taeyeon. “A-aku akan bertanggung jawab padamu. Jadi maukah kau menikah dengan ku?” ujar Baekhyun dengan suaranya yang pelan namun ucapannya itu terdengar bergema dikedua gendang telinga milik Taeyeon. Kedua tangan Taeyeon yang sedari sibuk memukul-mukul kencang tubuh Baekhyun pun berhenti seketika namun kali ini berganti dengan suara isakan tangis histeris dari bibir mungil gadis itu. Baekhyun tak dapat berpikir jernih, didalam otaknya sekarang adalah rasa penyesalan karena sudah berbuat sesuatu yang hina terhadap Taeyeon.

~ TBC ~

~OoO~

Aloha… ketemu lagi sama Phiyun disini , hehehe 😀

Akhirnya bisa juga update ni FF, maap ya kalau kalian jadi harus menunggu sangat lama kelanjutan ni ff. Mudah – mudahan kalian gak bosen ya sama ff yang ku buat kali ini, hiihhii ^^

Rencananya nanti di part terakhirnya mungkin akan aku protect soalnya bahaya kalau gak di kasih, hahaha 😀 tapi tenang aja bagi reader’s yang dah berbaik hati meninggalkan komennya dari awal sampai terakhir aku posting bakalan aku kasih kok pw-nya ^^

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya dear 🙂 Semakin banyak para reader’s yang meminta kelanjutannya maka aku akan secepatnya juga mengupdate cerita selanjutnya.

Gomawo ^^

5 thoughts on “I Dont Care! [Chapter 2]

  1. Haii authorr, aku new readers. baru mampir di blog ini dan kebetulan liat ff ini. Aku interest bgt sama ff ini hehe, kocak2 romantis gimana gituu, ngebayangin baek yg lugu, pemalu, baik tp penakut gimana gituu hhehe. Di tunggu ya lanjutannya thorr, figthing ^^~~

    Liked by 1 person

Write your great opinion ^^