[Oneshoot] Late

late1

Poster By Olv@posterorder

Title : Late

Author : Cherra24

Genre : Sad, friendship, romance, etc

Cast :

  • Im Yoon Ah (SNSD)
  • Choi Siwon (SuJu)
  • Kwon Yuri (SNSD)

Other Cast :

  • Choi Sooyoung (SNSD)
  • Choi Minho (SHINee)
  • Lee Donghae (SuJu)
  • Jung Sooyeon a.k.a Jessica (Ex SNSD)
  • Jung Eunji as Im Eunji (Apink)
  • Cho Kyuhyun as Im Kyuhyun (SuJu)

Rating : PG-13

Length : Oneshoot

A/N : Annyeonghaseyo^^ Author datang ingin membawa fanfic untuk mengisi kekosongan Love and Life. Kali ini author mau bikin fanfic oneshoot tapi diusahakan nggak gantung XD Kali ini author nggak niat bikin sequel, tapi kalo ada yang minta Insya Allah author bikinin. Tapi juga kalo ada ide XD

Ini fanfic sebenarnya nggak nyambung banget sama judulnya. Cuman meleset dikit aja. Kan author pernah bilang, author itu susah bikin judul. Jadilah judulnya Late. Walaupun cuman masuk diakhir aja.

Oke, sampai ketemu di end. Bye~!

.

DON’T BE PLAGIATOR

.

DON’T BASHING THE CHARACTER

.

^^Happy Reading^^

.

.

.

“Cinta datang tidak hanya dengan menunggu dan menunggu. Tapi juga harus dengan perjuangan dan keberanian”—Late

Seorang gadis tengah memandang sendu seorang namja. Namja yang kini tengah mengobrol dengan seorang gadis lain. Sesekali namja itu tertawa dengan yeoja didepannya.

Kwon Yuri. Ya, gadis itu yang kini tengah memandang sendu namja dan yeoja yang berselisih beberapa meja dari mejanya, dan sahabatnya.

Dan namja itu, Choi Siwon. Yah, kingkas Megan High School yang terkenal dengan ketampanan, kelembutan, dan kebaikannya. Dia bisa saja memikat segerombolan yeoja hanya dengan senyum menawannya. Termasuk Yuri.

“Ya, Yuri-ya!! Sadarlah!” seseorang melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Yuri.

Im Yoon Ah atau biasa dipanggil Yoona. Sahabat Yuri yang juga menyukai Siwon. Tapi dia tidak tahu kalau Yuri juga menyukai namja bernama Siwon itu, dan sebaliknya. Apa kalian berpikir itu lucu? Mungkin saja.

“Hm? Nde?” Yuri tersadar dari lamunannya. Dia buru-buru menyantap makanannya kembali dan berusaha bersikap biasa saja. Ya, sekarang mereka berdua sedang makan siang dikantin sekolah.

“Kau memandang siapa? Sepertinya kau terlihat begitu sedih,” tanya Yoona. Hatinya cemas. Takut Yuri menyukai namja yang juga dia sukai, Choi Siwon. Karena sedari tadi dia melihat Yuri terus menatap kemeja yang ditempati oleh Siwon, dan 4 orang lain, Sooyoung, Minho, Jessica, dan Donghae.

“Hm? Tentu saja aku memandang Minho. Bukankah kau tahu aku sangat menyukainya? Dan aku kesal melihatnya bercanda dengan Sooyoung,” jawab Yuri berdusta.

Yah, namja bernama Minho itu selalu menjadi alasannya saat menjawab pertanyaan Yoona tentang matanya yang selalu menatap Siwon. Kenapa? Karena Minho begitu dekat dengan Siwon. Juga karena dia pernah salah mengirimkan surat cinta ke Minho hingga Yoona menebak kalau Yuri menyukai namja yang 1 tahun lebih muda darinya itu. Dan ketidak sengajaan itu sepertinya cukup berguna bagi Yuri.

“Dan kau? Kau juga dari tadi memandang mereka,” tanya Yuri sambil memasukan steak kedalam mulutnya.

“Kenapa kau bertanya? Tentu saja melihat namja bernama Lee Donghae. Siapa lagi?” dengus Yoona berdusta.

Lee Donghae. Namja tampan yang dulu disukai Yoona. Namja yang juga menyukai Yoona. Tapi itu dulu. Sekarang cintanya berpaling ke Jessica. Salah satu yeoja yang popular dikalangan namja. Tragis bukan? Tapi sebenarnya Yoona yang salah. Kenapa? Karena dia terlambat menyatakan cinta kepada Donghae. Dia hanya menunggu dan menunggu.

“Kau terlambat Yoona! Hati Donghae sudah berpindah ke Jessica Eonni!” ledek Yuri sambil menunjuk Jessica yang kini tengah menyuapkan sesendok makanan kemulut Donghae.

“Yah, kau benar Yuri-ya,” lirih Yoona. Sungguh, jika seseorang tahu tentang isi hati Yoona, dia akan menyimpulkan bahwa aktingnya begitu hebat dan meyakinkan.

“Aish, kenapa 2 yeoja itu begitu beruntung? Sooyoung dan Jessica Eonni. Mereka dekat dengan 3 namja keren yang sangat menawan!” rutuk Yuri. Ingin sekali dia berada diposisi Sooyoung atau Jessica.

“Nde. Mereka berdua benar-benar beruntung. Aku bahkan tidak yakin kalau Donghae masih mengingatku,” sambung Yoona.

Lucu sekali bukan? Dua sahabat menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya sama. Dengan akting mereka yang hebat dan meyakinkan. Mereka berdua saling berbohong. Bahkan jika seseorang mengetahuinya, dia akan tertawa dan bertanya, ‘Apa mereka benar-benar sahabat? Saling berbohong dan berakting?’

oOo

Siwon hanya tersenyum tipis kala beberapa sahabatnya melontarkan lelucon-lelucon yang mengocok perut. Dia tidak tertarik dengan pembicaraan sahabat-sahabatnya itu. Sesekali matanya melihat kearah sebuah meja yang ditempati 2 orang yeoja cantik yang dia sukai.

2 yeoja? Aneh mungkin. Tapi itulah kenyataannya. Dia mencintai 2 yeoja sekaligus. Entah apa yang membuatnya tertarik. Tapi 2 yeoja itu membuat jantungnya berdesir setiap berdekatan dengan mereka. Dan dia tahu itulah yang disebut cinta.

“Kau kenapa Siwon-ah?” tiba-tiba sebuah suara membuat Siwon tersadar dari lamunannya. Dia menggeleng pelan dan tersenyum.

“Ani, Sooyoung-ah,” kilah Siwon.

Sooyoung menghebuskan nafasnya. Dia sebenarnya tahu apa yang dipikirkan sahabat dekatnya itu. matanya berputar kearah 2 yeoja yang sedang makan sambil sesekali mengobrol.

“Apa yang bisa kau harapkan dari 2 yeoja itu? Masih banyak yeoja lain yang tertarik padamu. Aku contohnya?” ujar Sooyoung tanpa sadar.

Sooyoung mendelik. Dia menutup mulutnya. Menggigit bibirnya dan merutuk dirinya sendiri dalam hatinya. Astaga! Sepertinya dia kelepasan tadi.

“Hahaha! Kau lucu sekali Sooyoungie. Kau sudah mendapat ruangan dihatiku sebagai sahabat terbaik yang pernah kumiliki!” tawa Siwon sambil mengacak pelan rambut Sooyoung. Ya, dia hanya menganggap ucapan Sooyoung tadi hanya sebuah lelucon belaka.

Bodoh! Hanya kata itu yang ada dihati Sooyoung sekarang. Dia baru sadar kalau sahabatnya itu tidak peka pada perasaan yeoja. Pantas saja Siwon tidak pernah tahu kalau Yoona dan Yuri juga menyukainya.

Dan sekarang. Hatinya seperti tercabik. Ya, dia memang tahu kalau Siwon tidak memiliki perasaan lebih terhadapnya. Dia juga tahu kalau mereka hanya bersahabat. Tapi apa salah jika dirinya mempunyai perasaan lebih pada namja didepannya itu.

“Siwonie,” panggil Sooyoung pelan.

“Nde?” sahut Siwon. Dia tersenyum melihat Sooyoung yang lagi-lagi menghembuskan nafasnya.

“Pilihlah diantara mereka yang memintamu menjadi pacarnya terlebih dahulu,” ujar Sooyoung sambil tersenyum. Dia menguatkan hatinya untuk mengatakan itu.

“Tapi bagaimana jika di—”

“Aku yakin salah satu dari mereka akan menembakmu,” potong Sooyoung cepat.

“Arraseo. Kau memang benar-benar membantuku Youngie-ya!” Siwon mengacak rambut Sooyoung sambil tersenyum.

“Waaah, selera kalian benar-benar bagus!” sebuah pekikkan masuk kedalam telinga Siwon dan Sooyoung. Sontak mereka menoleh dan melihat makanan mereka diserbu habis oleh 3 mahluk menyebalkan.

“Ya!! Donghae, Jessica, Minho!!! Bulgogiku…!!!”

oOo

Yuri melihat kalendar yang berada dikamarnya. Dia tersenyum tipis kala dia mengingat bahwa 3 hari lagi valentine akan datang.

Grek! Pintu kamarnya terbuka. Yuri sontak menoleh dan melihat seorang gadis cantik menghampirinya dengan senyum mengembang.

“Ya, Jessica!! Bisakah kau mengetuk pintu dulu?!” omel Yuri pada gadis itu, Jessica.

“Kau juga sering melakukannya dulu. Dan sekarang jangan banyak mengomel karena aku benar-benar merindukanmu!” tukas Jessica sambil bergelayut dilengan Yuri. Dia benar-benar merindukan sahabatnya itu.

“Nado. Sejak kau menjadi yeojachingu Donghae, kau jadi sering bersamanya. Aku jadi lebih sering bersama Yoona,” keluh Yuri.

“Yoona?” Jessica seperti familiar dengan nama itu.

“Ya, Yoona. Rivalmu untuk mendapat Donghae dulu. Dia sekarang menjadi penggantimu,” ujar Yuri. Jessica mengangguk.

Jessica melirik kearah kalendar yang dipegang Yuri. Dia melihat bentuk love ditanggal 14 Maret dan note dibawahnya. Dia membacanya dan membulatkan matanya.

“Mwo?! Kau ingin menembak Siwon dihari valentine? Kau menyukainya?” pekik Jessica keras. Dia menatap Yuri tak percaya.

“Shuuut! Bisakah kau diam Jessica?” bisik Yuri. Namun Jessica tidak mempedulikannya.

Yoona dan Yuri bersahabat. Yoona dan Yuri menyukai Siwon. Menarik! Pikir Jessica sambil mengangkat sebelah alisnya.

“Ya, Jessica! Kau mendukungku, kan?” tanya Yuri membuyarkan lamunan Jessica.

“Nde? Kau bilang apa tadi?” tanya Jessica. Yuri mendengus.

“Kau mmendukungku untuk menjadi kekasih Siwon, kan?” ulang Yuri. Jessica mengangguk mantap.

“Tentu saja. Aku pasti akan membantumu seperi dulu kau membantuku menembak Donghae,” jawab Jessica sambil tersenyum.

“Jinja?” Yuri memastikan.

“Nde. Kau siapkan saja coklat untuknya, sisanya aku yang urus. Arraseo?” titah Jessica. Yuri mengangguk.

“Arraseo,”

Kurasa ini akan menjadi keterlambatanmu yang kedua Yoona-ssi. Mianhae…

oOo

“Oppa…!!!” lengkingan keras itu masuk kedalam telinga Donghae dan Minho. Mereka buru-buru menutup telinga mereka.

Terlihat seorang gadis cantik tengah berlari kearah mereka. Langkahnya terhenti didepan meja café yang Donghae dan Minho tempati.

Dan kini Donghae dan Minho justru sibuk meminta maaf pada orang-orang disekitar café karena teriakan Jessica yang menganggu mereka.

“Mian aku terlambat,” Jessica duduk disebelah Donghae dan meminum minumannya yang sudah dipesankan oleh Donghae.

“Gwenchana. Tapi bisakah kau tidak perlu berteriak sekencang itu? Ini tempat umum chagi,” tegur Donghae sedikit kesal.

Minho mengangguk. Dia menyetujui ucapan Donghae. Sesekali menyeruput minumannya.

“Hehe, mian. Tadi aku dari rumah Yuri dan dia meminta bantuan kita,” Jessica memberikan cengirannya pada Donghae.

“Nde? Apa itu?” tanya Donghae.

Jessica tersenyum simpul. Dia membisikkan sesuatu ditelinga Donghae yang berhasil membuat namja itu mendelik tak percaya.

“Jinja?!” pekik Donghae tak percaya.

“Nde. Kau mau kan membantuku? Jebal! Dulu aku menembakmu juga meminta bantuannya. Ya, ya, ya?” bujuk Jessica.

Donghae tampak ragu. Namun akhirnya dia mengangguk dan tersenyum.

“Arraseo. Dimana latar belakangnya?” tanya Donghae.

“Lapangan basket! Bukankah tepat dihari itu kau dan Siwon akan bertanding basket? Dan sepertinya sangat romantis!” jawab Jessica cepat.

“Kau pintar. Jadi kita tinggal menyiapkan rencana saja. Setuju?” tukas Donghae.

Jessica mengangguk. Dia tersenyum dan mulai memakan steak pesanannya dengan lahap.

Sementara Minho. Dia hanya bengong melihat pembicaraan sepasang kekasih didepannya. Dia sudah berasa seperti obat nyamuk disana.

“Ada apa? Apa yang kalian sembunyikan dariku, Noona, Hyung?” tanya Minho menyelidik. Matanya menyipit menatap Jessica dan Donghae intens.

“Aniyo, Minho-a. Tunggu saja 3 hari lagi dank au akan mendapat kejutan besar,” jawab Jessica sambil tersenyum. Disambut Donghae yang menganggukan kepalanya mengiyakan jawaban Jessica. Tapi bagi Minho itu bukanlah jawaban yang membantunya, tapi justru membuatnya semakin penasaran. =.=

“Sudahlah. Simpan saja rasa penasaranmu dan tunggu hingga 3 hari. Dan kau akan menemukan jawaban yang kau inginkan,”

oOo

Yoona mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya dimeja sebelah tempat tidurnya. Memikirkan tentang perasaannya pada Siwon.

“Haruskah?” tanyanya pada dirinya sendiri.

Yoona menggigit bibir bawahnya. Dia tidak mempunyai keberanian sama sekali. Bahkan ketika dia berdekatan dengan Siwon dia sudah gugup, bagaimana jika dia menembaknya? Seperti tidak mungkin baginya.

“Eonni, ayo makan malam!” tiba-tiba kamarnya terbuka dan menampakkan seorang yeoja cantik berdiri disana. Dia tersenyum dengan senyum khasnya.

Yoona mengangguk. Dia bangkit dari tidurnya dan mengikuti adiknya menuju ruang makan. Dia melihat senyum dari bibir adiknya tidak kunjung hilang.

Diruang makan, Tn. Im, Ny. Im, dan Heechul—kakak Yoona—sudah duduk disana menunggu Yoona dan Eunji—adik Yoona—yang ditugaskan untuk memanggil Yoona.

Yoona duduk disebelah Kyuhyun dan mulai memakan makanannya. Matanya kini tertuju pada kedua saudaranya yang tengah menikmati makan malam dengan tenang. Tidak seperti makan malam kemarin-kemarin yang sangat gaduh.

Dan sekarang dia bergidik ngeri. Melihat Eunji dan Kyuhyun tersenyum bahkan Eunji sampai menggigit sendoknya dan menutup matanya rapat. Apalagi Kyuhyun yang kini memainkan makanannya sambil sesekali tersenyum dan tertawa. Sebenarnya penyakit apa yang sedang menghinggapi kakak dan adiknya itu? Mengerikan!

“Ya!! Sebenarnya ada apa dengan kalian berdua? Tersenyum aneh seperti itu. Kalian membuatku takut. Kalian makan apa tadi?” Yoona akhirnya memecah keheningan. Dia tidak sanggup menahan rasa penasarannya sekarang.

“Kau tahu Yoong? Tadi aku menembak Seohyun. Dan kau tahu? Dia menerimaku! Omo~! Sepertinya aku akan mentraktir kalian berdua karena ini,” pekik Kyuhyun. Dia kembali mengingat aksi menembaknya yang berjalan mulus sepertinya yang ia inginkan.

“Jinja? Woah, aku tadi baru saja ditembak Chanyeol Oppa. Kyaa~! Dia sungguh romantis!” kini Eunji memekik. Dia juga kembali mengingat saat-saat Chanyeol menembaknya diatap sekolah dengan teman-teman sekelasnya yang menaiki helikopter dan berteriak pada Eunji untuk menerimanya. Sungguh romantis baginya.

“Uhuk uhuk!” Yoona terbatuk. Dia tidak percaya dengan adiknya yang masih duduk dibangku kelas 10 itu sudah mempunyai kisah cinta yang indah. Kisah yang bertolak belakang dengannya.

“Bagaimana denganu Yoona-ya? Apa kau sudah memiliki kekasih?” kini Ny. Im yang sedari tadi diam mendengarkan pembicaraan ketiga anaknya mulai membuka suaranya.

Yoona melemas. Dia menggeleng pelan.

“Ani, aku belum punya,” jawab Yoona pelan. Sementara Kyuhyun dan Eunji membelalakan mata mereka tak percaya.

“Jinja? Padahal setahuku kau mempunyai banyak fans. Kukira kau sudah mempunya kekasih sejak dulu, Eonni,” Eunji menatap Yoona heran.

“Nde. Bukankah fansboy-mu itu segunung? Pilihlah satu!” tambah Kyuhyun.

“Benar kau belum mempunyai kekasih? Eomma dan appa berniat menjodohkan diantara kau dan Eunji. Tapi karena Eunji sudah mempunyai kekasih, jadi sepertinya perjodohan itu jatuh padamu, Yoona-ya,”

Ucapan Tn. Im sukses membuat ketiga anaknya mendelik tak percaya. Terlebih Yoona yang mendengar namanya disebut untuk melaksanakan perjodohan itu.

“Mwo?! Tapi appa—”

“Mianhae Yoona-ya. Ini wasiat harabeojimu. Kuharap kau mengerti,” potong Ny. Im cepat. Dia menatap sendu air muka Yoona yang kini kecewa.

Brak!! Yoona segera bangkit dari duduknya. Dia menahan air mata yang akan jatuh dipipinya. Kakinya mulai berlari menaiki anak-anak tangga menuju kamarnya. Dia menutup mulutnya dengan tangannya.

“Eon—”

“Sudahlah Eunji-ya. Eonnimu perlu waktu sendiri,” Ny. Im menahan tangan Eunji yang sudah berdiri ingin menyusul eonninya itu. Dengan terpaksa gadis itu mengangguk dan kembali duduk dikursinya.

“Kyu, katakana pada Yoona kalau besok keluarga Kim akan datang kesini bersama anak mereka yang akan dijodohkan dengan Yoona,” titah Tn. Im.

Kyuhyun mengangguk lemah. Tidak ada yang bisa membantah ucapan Tn. Im. Dan dia juga sebenarnya tidak ingin perjodohan itu terjadi…

oOo

Three Days Later…

Yoona, gadis itu beberapa hari ini menjadi pemurung. Tentang kejadian perjodohan itu, calon suaminya adalah seorang namja bernama Kim Jong In. Bad boy yang ternyata suka pergi ke klub malam dan melahap(?) banyak yeoja disana.

Berbeda dengan Yuri yang justru menjadi sangat periang. Semenjak perkenalannya dengan Donghae yang juga akan membantunya menembak Siwon.

“Annyeong Yoona-ya!” sapa Yuri pada Yoona yang tengah melamun.

Yoona tersentak. Dia mengalihkan pandangannya dari luar jendela kearah Yuri yang tersenyum manis kearahnya.

“Uhm, annyeong,” balas Yoona pelan. Manik matanya menangkap sebuah tas kertas pink bergambar love yang Yuri pegang dengan kedua tangannya.

Yuri duduk disebelah Yoona. Dia menyentuh dadanya gugup. Meskipun acara menembak Siwon masih beberapa jam lagi, tapi kegugupannya benar-benar merajalela(?) dihatinya.

Sementara Yoona. Dia tidak peduli dengan Yuri yang kini tersenyum sendiri. Tak ada waktu untuk mengurusi sahabatnya itu. Pandangannya kembali melihat kearah jendela dan melamun.

“Yoona-ya,”

Akhirnya suara Yuri keluar setelah beberapa menit tersenyum girang. Yoona kembali menoleh dan menatap Yuri malas.

“Wae?” tanya Yoona sedikit ketus.

“Ani. Aku hanya ingin kau pergi bersamaku untuk melihat pertandingan basket hari ini. Ada kabar gembira yang ingin kukabarkan padamu,” jawab Yuri riang.

Yoona mengangguk. Tadinya dia mengira Yuri akan kesal karena dia bertanya dengan ketus. Tapi ternyata mood sahabatnya itu sedang kelewat bagus hingga Yuri sama sekali tidak peduli seketus apa Yoona bicara.

Yuri tersenyum dan segera berlalu dari sana. Meninggalkan Yoona yang lagi-lagi mengedarkan pandangannya kejendela dan melamun. Entah apa yang dia lamunkan. Tapi yang pasti, tentang hidupnya dimasa depan…

oOo

Sorak sorai mengelilingi lapangan basket Megan High School. Tim basket sekolah mereka yang dipimpin oleh Siwon itu menang melawan sekolah lain.

Yoona yang uga sedari tadi menonton pertandingan itu hanya bertepuk tangan. Sedari tadi pandangannya tidak lepas dari namja tampan yang kini tengah melakukan high five bersama teman-teman satu timnya. Sementara Yuri? Tadi gadis itu izin ke toilet tapi sampai sekarang belum juga kembali.

“Tes 1 2 3,”

Terdengar sebuah suara dari speaker disudut lapangan basket. Seluruh pasang mata melirik kearah speaker yang beberapa saat lalu berbunyi.

Suara seorang Lee Donghae yang jelas dikenal semua orang. Namja yang juga tadi ikut bertanding melawan sekolah lain. Namun namja itu menghilangkan batang hidungnya dan ternyata sekarang sedang berbicara lewat speaker.

“Hai semua. Kalian sudah pasti tahu aku, bukan? Tepat! Aku Lee Donghae,” Donghae memulai basa-basinya.

Blush! Lampu lapangan basket yang memang berada digedung itu mati. Sontak semua yang berada disana terkejut. Termasuk Yoona dan Siwon.

Klik. Ditengah kegelapan lapangan basket, sebuah lampu sorot mengarahkan keseorang gadis cantik dengan coklat yang disembunyikan dibalik tubuhnya.

Yoona melotot. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Kwon Yuri. Gadis yang kini disoroti lampu.

Dengan lampu sorot yang terus mengikutinya, Yuri mulai berjalan. Senyum tak henti dia ulas. Dia berjalan ketengah. Dimana seorang namja tengah menatapnya bingung.

Langkahnya terhenti. Tepat didepan namja itu. Namja yang ia cinta. Choi Siwon.

“Siwon-ssi. Maukah… kau menjadi namjachinguku? Saranghae,” Yuri menyodorkan coklat yang sedari tadi dia sembunyikan dibalik tubuhnya.

Jder!! Yoona terpaku. Dia tidak percaya apa yang barusan dia dengar dan lihat. Sebuah pernyataan yang bagaikan petir baginya. Yang terasa menusuk-nusuk hatinya yang paling dalam.

Yoona menutup mulutnya dengan tangannya. Matanya mulai berkaca-kaca. Air matanya siap jatuh kepipinya.

Sooyoung. Dia menatap Siwon sendu. Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Matanya melirik Yoona. Gadis yang juga tersakiti sepertinya.

“Jadi? Apa jawabanmu Choi Siwon?”

Suara Donghae mulai terdengar kembali dari speaker.

“Yuri…,” Siwon menggantung kalimatnya. Membuat semua orang yang berada disana dilanda rasa penasaran.

Sementara Yuri. Gadis itu terdiam menunggu jawaban Siwon. Kepalanya menunduk. Tidak sanggup melihat Siwon.

“Nado saranghae,” Siwon menerima coklat dari Yuri dan tersenyum.

Trash!! Ribuan potongan pita jatuh dari atas lapangan. Sontak semua yang berada disana bertepuk tangan dan bersorak meneriaki nama pasangan baru MHS itu.

Yuri mendongak dan menatap Siwon tak percaya. Dia memeluk Siwon erat Siwon membalasnya sambil membelai pelan rambut Yuri.

Minho. Namja yang sedari tadi juga berada ditengah lapangan dan melihat aksi itu tersenyum miris. Dia membanting bola basket yang sedari tadi dia remas dan meninggalkan lapangan itu. Kejutan. Ya, kejutan yang benar-benar mengejutkan.

Berbeda dengan Minho yang langsung berlalu dari sana, Yoona justru masih disana dan menatap pasangan itu getir. Lagi-lagi dia terlambat untuk mendapatkan seorang namja. Untuk kedua kalinya dia merasakan sebuah penyesalan.

Sungguh miris. Bahkan dia tidak tahu kalau sahabatnya itu ternyata menyukai Siwon. Bahkan sahabatnya itu kini sudah resmi berpacaran dengan Siwon.

Yoona menghapus air matanya kasar. Dia tersenyum tipis kala Yuri melambaikan tangannya padanya dan tersenyum. Yoona berusaha tegar meskipun hatinya terasa sakit.

oOo

“Mianhae sudah membohongimu Yoongie-ya. Aku hanya malu untuk menyatakannya,” Yuri menggenggam tangan Yoona. Dibelakangnya terdapat Siwon yang tersenyum padanya juga.

“Gwenchana,” ujar Yoona singkat. Dia menarik tangannya pelan dan tersenyum.

“Semoga hubungan kalian bertahan. Chukkae Yuri-ya, Siwon-ssi,” sambung Yoona lagi.

“Syukurlah jika kau tidak marah aku bersyukur mempunyai sahabat sepertimu,” Yuri tersenyum dan menggandeng tangan Siwon mesra.

“Nah, untuk pasangan baru kita, sebaiknya kalian merayakannya di café berdua!” Yoona bertepuk tangan dan tersenyum lebar.

“Hahaha, gomawo Yoona-ssi. Kalau begitu kami pergi dulu,” akhirnya Siwon membuka suaranya dan menarik tangan Yuri pergi.

“Annyeong Yoona-ya!!” seru Yuri melambaikan tangannya dibalas oleh lambaian dan anggukan dari Yoona.

“Sungguh miris,” sebuah suara membuat Yoona berbalik. Matanya menangkap seorang yeoja tinggi tengah berjalan kearahnya.

“Sooyoung-ssi,” lirih Yoona pelan.

“Bodoh!! Kau benar-benar bodoh Yoona-ssi! Siwon tidak hanya menyukai Yuri tapi juga kau! Tapi untuk yang kedua kalinya kau terlambat mendapatkan namja yang kau suka. Jika aku menjadi kau, aku akan segera menembak Siwon. Kalian bertiga sama. Tidak peka!!” tutur Sooyoung. Matanya berair.

Yoona terdiam. Sadar? Ya, dia baru menyadarinya.

“Kau tahu Yoona-ssi? Cinta tidak akan datang jika kau hanya menunggu dan menunggu. Kau juga harus berusaha keras seperti apa yang Yuri lakukan. Kuharap…, kau tidak akan mendapatkan hal sial seperti ini lagi,”

END

Kyaaa…!!! Akhirnya fanfic ini selesai juga. Mian yang Love and Life belum lanjut juga. Author lagi bad mood gara-gara nggak ada yang komentar padahal viewer-nya banyak.

Dan ini adalah fanfic terabsurd dari author. Moga nggak gantung ending-nya XD Sequel? Hm, kalo ada ide, ya? Hehe XD

Oke, mohon RCL-nya, ya ^^ Jangan kacang mulu. Author bosen makan kacang T.T

Salam,

Cherra24

42 thoughts on “[Oneshoot] Late

  1. Sumpah sebel bgt!! Ish siwon oppa kenapa mau sama yuri eonnie? Ini ngga adil masa iya yuri eonnie dibantuin sedangkan yoona eonnienya ngga? ish

    Liked by 1 person

Leave a reply to Fitria Cancel reply