[FICLET] Here I Am

image

Here I Am

A Ficlet
By Summer Cho

Im Yoona & Choi Siwon | PG-13 | Angst, AU, Hurt, Sad

Inspired by Sunny Hill – Here I Am

This is a sequel of Good Night Like Yesterday

Happy Reading!!!

Seoul,14.00
Yoona Apartement

Yoona menatap kosong jendela kaca di apartemennya. Saat ini ia duduk bersandar pada sebuah kursi kayu bermodel tua tetapi terlihat kuat. Di depannya terdapat jendela kaca berukuran besar. Apartemennya berada di lantai sepuluh sehingga memungkinkannya untuk melihat pemandangan di bawah.

Ia mendesah dan menimbulkan titik embun di kaca. Pemandangan di bawahnya terbilang tidak menarik, karena di mana-mana hanya ada warna putih akibat salju. Entahlah hari ini mobil-mobil yang biasanya memadati jalanan terlihat hampir tidak ada. Mungkin mereka tidak mau mati beku di cuaca yang hampir mendekati nol derajat celcius.

Yoona kembali mendesah dan kini sambil mengerang. Dari tadi perpisahannya dengan mantan kekasihnya, Choi Siwon yang selalu mendiami otaknya. dan itu sangat mengganggunya. Meskipun perpisahan itu sudah terjadi lima bulan yang lalu.

Tetes air mata mulai berjatuhan dan membasahi sweater biru yang ia kenakan. Rasa sakit yang ia rasakan akibat perpisahannya dengan, Choi Siwon sangat membekas di hatinya. Membuat ia trauma dengan kata Selamat Tinggal.

Selamat Tinggal…

Yoona tersenyum pahit. Kata itu terasa menakutkan baginya. Selama lima bulan ini Yoona mencoba untuk menyibukkan diriya agar tidak memikirkan perpisahannya tetapi tetap saja perpisahannya dengan Choi Siwon yang selalu menghantui otaknya.

Ketika suatu hari ia bertemu Choi Siwon ia hanya bisa berpura-pura tidak melihat Choi Siwon. Tetapi sebenarnya yang ingin ia lakukan adalah melihat Choi Siwon. Ia sangat merindukan wajah itu. Wajah Siwon saat tersenyum hangat. Kini berbagai macam ekspresi Siwon yang pernah terekam di memorinya tampak.

Yoona mengalihkan pandangannya ke samping kanan. Dan ia menahan nafas saat itu juga. Tangannya terkepal erat, berusaha untuk menahan sakit di hatinya.

Fotonya dengan Choi Siwon. Yoona kembali meneteskan air matanya. Difoto itu tampak ekspresi bahagia menghiasi wajahnya dan Choi Siwon. Ekspresi bahagia yang tidak di tampakkan Yoona selama lima bulan terakhir.

Yoona berjalan mengambil foto itu. Sebagian diri Yoona memerintahkan untuk merobek foto itu. tetapi sebagian dirinya yang lain memmberontak.

“Kenapa sesulit ini.” Kata Yoona dengan nada lirih terkesan menyakitkan. Perpisahannya dengan Choi Siwon sudah lima bulan lalu. Tetapi mengapa sangat sulit untuk menghapus bayangan Choi Siwon dari fikirannya. Rasa sakit didadanya membuat ia lemas tetapi sebelum itu Yoona sempat memegang meja di sampingnya untuk menahan badannya agar tidak jatuh.

-oOo-

Yoona berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum. Ketika dulu tersenyum adalah hal yang paling mudah. Kini hal itu merupakan hal yang paling sulit dilakukan Yoona.

Mengapa kau tidak mencariku?

Pertanyaan itu yang sedari tadi ada difikiran Yoona. Masalahnya dengan Choi Siwon sudah terselesaikan. Tetapi mengapa Choi Siwon masih belum mencarinya?

Apakah ia sudah tidak mencintaiku lagi?

Yoona menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan fikiran itu dari kepalanya. Ia memilih menolak untuk mempercayai bahwa Choi Siwon sudah tidak mencintainya lagi. Karena ia yakin jika itu benar, hidupnya akan tidak benar.

Yoona sangat sedih dan terluka. Dirinya dan Siwon sudah menghabiskan waktu yang lama bersama-sama. Dan kini ketika ia sudah berpisah dengan Choi Siwon hidupnya terasa kurang. Bibirnya bergetar dan air mata lagi-lagi membasahi pipinya.

-oOo-

Dapatkah kau mendengarku?

Yoona sangat berharap bahwa Siwon dapat mendengarnya.

“Aku di sini.”

Hari ini Yoona melihat Choi Siwon. Dari jarak lima belas meter ia bisa merasakan bahwa itu adalah Choi Siwon. Dan yang bisa Yoona lakukan hanyalah mengamati Siwon dari belakang.

Yoona hanya ingin mengobati kerinduannya. Kerinduan akan sosok Choi Siwon dalam hidupnya. Ia tidak sadar sudah hampir 20 menit ia mengamati Choi Siwon dari jarak lima belas meter.

Dan ia terkejut ketika Choi Siwon melihatnya. Choi Siwon menatap seorang Im Yoona tepat di matanya. Sesaat Yoona tersadar dan tersenyum. Senyuman yang bahkan selama lima bulan terakhir tidak ia perlihatkan.

Dan senyuman itu memudar….

Senyuman itu memudar karena Choi Siwon berpaling. Dengan sekuat tenaga Yoona berusaha tetap mempertahankan senyumannya. Ia menenggelamkan wajahnya di syal merah yang ia kenakan. Syal yang menyembunyikan tangisannya.

-oOo-

Malam ini Yoona kembali duduk di kursi tua yang menurutnya nyaman. Ia menatap bulan purnama di langit yang bersinar terang. Yang membuatnya teringat akan bunga freesia. Bunga yang melambangkan elemen bulan.

Sesaat ia bisa tersenyum dengan benar. Tetapi kemudian ia kembali larut dalam kesedihan. Yoona tidak bisa melupakan perpisahannya. Sehingga saat ini ia hanya bisa duduk diam, dan menangis. Angin musim dingin terasa sangat dingin di tahun ini. Hampir sepanjang hari ia menangis merasa kehilangan Choi Siwon yang selama ini memeluknya ketika ia kedinginan.

Yoona saat ini hanya bisa bersandar pada waktu, waktu yang katanya dapat menghilangkan rasa sakit. Waktu yang menurut mereka merupakan penyembuh paling hebat di dunia ini.

Yoona menyandarkan kepalanya pada punggung kursi. Dalam tangisan ia bertanya, bagaimana mungkin Choi Siwon melakukan ini kepadanya.

“Apakah kau masih mencintaiku?” Dengan nada lirih Yoona berkata. Ia mengamati bintang di langit yang saat ini tampak seperti wajah Siwon.

-oOo-

Kenangan…

Kali ini kenangan indah dengan Siwon yang menghiasi otak Yoona. Kenangan indah yang sesaat menyembunyikan kesedihan dalam diri Yoona.

Ini adalah malam yang panjang, sekarang Yoona tersenyum dalam tangisannya. Ia begitu rapuh karena begitu bnyak malam yang ia lalui dalm lima bulan ini tetapi tetap saja ia tidak bisa berdiri dengan benar.

Yoona sudah mencoba untuk mencari pengganti Siwon, mencari, dan mencari. Tetapi tetap saja semuanya hilang. Hilang karena di saat mencari pengganti Siwon yang ada dirinnya memikirkan Siwon. Seoalh Siwon tidak ada penggantinya di dunia ini.

Sendiri…

Yoona saat ini sendiri. Ia merasa sendiri ketika Choi Siwon berpaling ketika ada dirinya. “Kumohon jangan berpaling…  Tolong lihatlah ke arahku sekali saja. Apa kau tau aku menunggumu sepanjang malam?”

“Aku tau kau menungguku sepanjang malam. Aku tidak akan berpaling darimu lagi Yoon.”

Suara itu… Yoona terkejut dan menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia berfikir mungkin ini halusinasinya saja karena ia terlalu merindukan Choi Siwon sehingga ia seolah-olah mendengar bahwa Choi Siwon mengatakan itu.

“Jangan berfikir kalau kau sedang berhalusinasi. Aku benar-benar ada di sini.”

Kini Yoona mencari-cari lagi. Ia berfikir dirinya mulai gila. Dan memikirkan rencana untuk pergi ke dokter jiwa besok pagi. Kini matanya menatap jendela kaca di depannya dan melihat bayangan Choi Siwon terpantul di sana.

Yoona semakin berfikir bahwa dia memang gila. Ia sudah yakin bahwa Siwon tidak mungkin mau menemuinya lagi. Karena saat itu Siwon sendiri pernah mengatakannya pada dirinya.

Ia berdiri lalu berbalik kebelakang. Dan Yoona terkejut ketika benar-benar mendapati seorang Choi Siwon ada di hadapannya sehingga membuat badannya limbung dan langsung di tangkap oleh Choi Siwon.

Yoona menggeleng-gelengkan kepalanya dan berfikir bahwa ini mimpi.

“Jangan berfikir ini mimpi.” Lalu Siwon mendaratkan ciuman di bibir Yoona. Ciuman yang membuat Yoona sadar bahwa ini bukan mimpi. Ciuman itu semakin dalam. Yoona melingkarkan tangannya di bahu Siwon. Sedangkan Siwon menylingkarkan tangannya di pinggang Yoona.

Ciuman itu berakhir dengan pelukan. Siwon membisikkan kata-kata pelampiasan kerinduannya selama ini. Dan Yoona menanggapinya dengan tertawa.

“Oh ya, apa kau tau bahwa kau saat ini menakutkan.” Yoona berkata sambil tertawa. Siwon melepaskan pelukannya dan menatap Yoona bingung.

“Jangan menatapku seperti itu. aku hanya berfikir kau menakutkan karena kau seolah bisa membaca fikiranku.” Kini Siwon yang tertawa. Ia mendaratkan kecupan didahi Yoona. Lalu memeluk Yoona erat.

-END-

42 thoughts on “[FICLET] Here I Am

    • Hehehe maaf dear, pisahnya tidak saya jelaskan. Karena nanti ceritanya pasti panjang dan akan jadi oneshoot sedangkan ini adalah sequel ficlet saya yang sebelumnya 🙂

      Like

  1. kasian yoona,, kayaknya dia susah move on dari siwon,, ampe dia sering memandang siwon dari jauh,, belum lagi kalo malem suka mandang jendela dan inget kenangan mereka lagi >< tapi seneng juga akhirnya siwon mau kembali nemuin yoona 🙂 masih penasaran tentang penyebab berakhirnya hubungan mereka dan alasan siwon mau nemuin yoon lagi,,,hoho ditunggu karya ff nya yang lain 😀

    Liked by 1 person

    • Soalnya nanti kalau saya ceritain akan jadi ff chapter :v. Sedangkan ff ini adalah sequelnya ficlet saya yang judulnya Good Night Like Yesterday. 😀

      Like

Write your great opinion ^^